Pada tanggal 24 Agustus, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa mereka telah mengirim telegram ke Departemen Kesehatan provinsi dan kota di wilayah Utara dan Tengah, dan unit-unit di bawah dan berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan di wilayah Utara dan Tengah mengenai pengerahan tenaga medis secara proaktif untuk menanggapi badai No. 5.
Pengiriman Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa, menurut buletin Pusat Nasional untuk Prakiraan Hidro-Meteorologi, pada pagi hari tanggal 23 Agustus, depresi tropis di laut timur Laut Timur utara telah menguat menjadi badai, badai nomor 5 (nama internasionalnya adalah Kajiki).
Untuk menanggapi badai No. 5 secara proaktif, Kementerian Kesehatan meminta kepada Dinas Kesehatan provinsi dan kota di wilayah Utara dan Tengah, unit-unit di bawah dan langsung di bawah Kementerian Kesehatan di wilayah Utara dan Tengah untuk segera dan secara tegas melaksanakan arahan Perdana Menteri ; Komite Pengarah Pertahanan Sipil Nasional dan Kementerian Kesehatan dalam menanggapi badai dan banjir secara proaktif, guna memastikan keselamatan masyarakat.
Unit-unit memantau secara ketat perkembangan situasi badai, hujan, dan banjir di media massa; secara proaktif meninjau rencana dan solusi untuk pencegahan dan pengendalian badai dan banjir, serta menyebarkan pekerjaan pencegahan dan tanggap badai dan banjir sesuai dengan perkembangan bencana alam dan kebutuhan praktis di berbagai daerah dan unit.
Apabila terjadi bencana alam di wilayah daratan, maka satuan medis wajib menyelenggarakan tugas tanggap darurat dan tanggap darurat 24 jam sehari, 7 hari seminggu; Siap menerima dan memberikan pertolongan darurat bagi korban bencana alam yang disebabkan oleh hujan dan banjir; Tidak menghentikan pertolongan dan perawatan darurat bagi masyarakat; Memastikan ketersediaan obat-obatan pokok bagi masyarakat, segera mengisi kembali persediaan obat-obatan, bahan kimia, dan perbekalan untuk penanggulangan bencana serta pencarian dan penyelamatan.
Daerah perlu menyusun rencana perlindungan fasilitas kesehatan di wilayah rawan banjir; Melakukan evakuasi fasilitas kesehatan secara proaktif di wilayah dataran rendah yang rawan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor; Menyelenggarakan sanitasi lingkungan, pencegahan penyakit, menjamin ketersediaan air bersih dan keamanan pangan akibat badai dan banjir; Menata dan menstabilkan sarana pemeriksaan dan perawatan kesehatan, menjamin pemeriksaan dan perawatan kesehatan bagi masyarakat pasca banjir.../.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/truc-cap-cuu-2424h-khong-de-gian-doan-dieu-tri-trong-bao-so-5-post1057569.vnp
Komentar (0)