Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Dampak Buruk Minuman Keras Tahun 2019, perbuatan yang dilarang dalam rangka pencegahan dan penanggulangan dampak buruk minuman keras antara lain:
1. Menghasut, mengajak, membujuk, atau memaksa orang lain untuk minum alkohol atau bir.
2. Orang yang berusia di bawah 18 tahun minum alkohol atau bir.
3. Menjual, menyediakan, atau mempromosikan alkohol dan bir kepada orang di bawah usia 18 tahun.
4. Menggunakan pekerja di bawah usia 18 tahun untuk berpartisipasi langsung dalam produksi dan penjualan alkohol dan bir.
5. Kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, pekerja pada instansi, organisasi, perwira, bintara, prajurit profesional, prajurit, orang yang bekerja di angkatan bersenjata rakyat, pelajar/mahasiswa yang meminum minuman keras atau bir tepat sebelum, pada saat jam kerja, jam belajar, dan waktu jeda antara jam kerja dan jam belajar.
6. Mengemudikan kendaraan saat terdapat alkohol dalam darah atau napas.
7. Iklan alkohol dengan kadar alkohol 15 derajat atau lebih.
8. Memberikan informasi yang tidak akurat atau salah tentang efek alkohol dan bir terhadap kesehatan.
9. Promosi dalam bisnis anggur dan bir dengan kadar alkohol 15 derajat atau lebih; menggunakan anggur dan bir dengan kadar alkohol 15 derajat atau lebih untuk promosi dalam bentuk apa pun.
10. Menggunakan bahan baku, bahan tambahan, dan alat bantu pengolahan yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan; bahan baku, bahan tambahan makanan, dan alat bantu pengolahan makanan yang tidak menjamin mutu dan tidak diketahui asal usulnya untuk memproduksi atau mencampur alkohol dan bir.
11. Menjual alkohol tanpa izin atau registrasi; menjual alkohol dan bir melalui mesin penjual otomatis.
12. Memperdagangkan, menyimpan, mengangkut minuman beralkohol atau bir palsu, selundupan, atau di bawah standar yang tidak diketahui asal usulnya atau sumbernya, atau menyelundupkan minuman beralkohol atau bir.
13. Perbuatan terlarang lainnya yang berhubungan dengan minuman keras dan bir sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Selain itu, menurut Pasal 10 Undang-Undang Pencegahan Dampak Buruk Minuman Keras dan Bir Tahun 2019, Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2020/ND-CP, tempat-tempat yang tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi minuman keras dan bir adalah:
1. Fasilitas medis .
2. Lembaga pendidikan pada saat jam mengajar, belajar, dan bekerja.
3. Fasilitas, area untuk perawatan, pengasuhan, rekreasi, dan hiburan bagi orang yang berusia di bawah 18 tahun.
4. Fasilitas rehabilitasi narkoba, fasilitas pendidikan wajib, sekolah reformasi, fasilitas penahanan narapidana dan fasilitas penahanan lainnya.
5. Fasilitas perlindungan sosial.
6. Tempat kerja instansi negara, organisasi politik , organisasi sosial politik, organisasi profesi sosial politik, dan unit pelayanan publik pada jam kerja, kecuali tempat yang diperkenankan untuk berdagang minuman beralkohol dan bir.
7. Taman, kecuali restoran di dalam area taman yang telah memiliki izin untuk menjual minuman beralkohol dan bir sebelum tanggal berlakunya Keputusan ini.
8. Halte bus.
9. Bioskop, teater, sarana kebudayaan, dan olahraga pada masa penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan fungsi, tugas pokok, dan peruntukan tempat tersebut, kecuali penyelenggaraan pesta kuliner dan pesta budaya yang menggunakan minuman beralkohol dan bir.
Berdasarkan peraturan di atas, siswa dilarang meminum minuman beralkohol sebelum, selama jam kerja, selama jam belajar dan pada waktu istirahat antara jam kerja dan jam belajar.
Minh Hoa (t/h)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)