Menurut Bapak Dang Huu Tri, Kepala Jurusan Matematika di Sekolah Menengah Nguyen Du (Kelurahan Ben Thanh, Kota Ho Chi Minh), ujian matematika kelas 10 tahun 2026 terdiri dari 7 soal, dengan soal 1 dan 2 berupa soal matematika dasar tentang fungsi, grafik, persamaan, dan rumus Vieta. Siswa perlu mengamati tanda dengan cermat, melakukan transformasi langkah demi langkah, menghitung, dan menggambar grafik dengan akurat. Saat menggambar grafik fungsi, mereka harus dengan jelas menunjukkan sumbu y dan sumbu x, serta membagi interval satuan dengan tepat untuk mendapatkan nilai penuh pada bagian ini.
Menurut Bapak Huu Tri, empat pertanyaan berikutnya (dari pertanyaan 3 hingga pertanyaan 6) adalah soal matematika praktis dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, namun masih berkaitan dengan pengetahuan yang telah dipelajari siswa. Berikut beberapa catatan untuk siswa saat mengerjakan bagian ini:
- Pengetahuan tentang probabilitas dan statistik adalah topik yang mulai muncul dalam ujian matematika kelas 10 tahun 2025, yang mengharuskan siswa untuk membaca soal dengan cermat, mengidentifikasi ruang sampel dengan benar, dan menghitung probabilitas suatu kejadian secara akurat.
- Jika angka Pi (π) diberikan dalam soal ujian, gunakan angka ini untuk menyelesaikan soal. Jika tidak disebutkan dalam soal, anggaplah itu adalah nilai yang tersimpan di kalkulator.
- Untuk menyelesaikan soal matematika di dunia nyata, persamaan harus diubah ke bentuk standar sebelum menggunakan kalkulator untuk mencari solusinya. Jawaban yang tidak mengubah persamaan ke bentuk standar tetapi langsung memberikan solusi tidak akan diterima.
- Untuk persamaan dan sistem persamaan, Anda harus memiliki penalaran logis untuk sampai pada persamaan tersebut, seperti: Misalkan x adalah satuan, tentukan syarat-syaratnya, lalu simpulkan persamaannya; hanya dengan cara itulah Anda akan mendapatkan poin.
- Konversikan satuan dengan cermat, ingat metode konversi yang benar dan teliti dalam pembulatan angka agar memenuhi persyaratan.
Soal nomor 7 adalah tes pembuktian geometri yang terdiri dari tiga sub-soal: dua sub-soal pertama menguji pemahaman dan penerapan pengetahuan, dan sub-soal terakhir menguji penerapan tingkat lanjut. Saat menggambar bangun, kecuali lingkaran yang dapat digambar dengan pensil, semua bangun geometri lainnya harus digambar dengan tinta. Menggambar dengan pensil dalam kasus ini dianggap sebagai pelanggaran aturan. Guru Dang Huu Tri mencatat bahwa meskipun jawabannya benar tetapi gambarnya hilang dari lembar ujian (karena alasan tertentu, seperti siswa menggambar bangun di kertas coretan dan lupa memindahkannya), soal geometri tersebut tidak akan dinilai.

Para kandidat di Kota Ho Chi Minh mengikuti ujian masuk kelas 10 pada tahun 2025.
Seorang guru dari Sekolah Menengah Nguyen Du juga menyatakan bahwa untuk mempersiapkan ujian, siswa dapat mengulang materi berdasarkan topik atau mata pelajaran. Misalnya, untuk matematika, mereka dapat mengulang topik dan mata pelajaran seperti aljabar, termasuk fungsi kuadrat, parabola; sistem persamaan, persamaan kuadrat; rumus Vieta dan penerapannya; metode pemecahan masalah menggunakan sistem persamaan dan persamaan; dan soal-soal matematika dunia nyata yang sudah dikenal (terkait dengan suku bunga, persentase, dll.). Untuk geometri, mereka dapat mengulang topik seperti segiempat terukir; panjang lingkaran, panjang busur, dan luas; dan bentuk-bentuk spasial dari kelas 9 (silinder, kerucut, bola).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh telah mengumumkan struktur dan contoh soal ujian untuk tiga mata pelajaran ujian masuk kelas 10 tahun ajaran 2026-2027. Sesuai dengan itu, ujian masuk kelas 10 tahun ajaran mendatang diharapkan akan menggabungkan ujian masuk dan seleksi berdasarkan prestasi akademik. Untuk ujian masuk, kandidat akan mengikuti tiga mata pelajaran: Sastra Vietnam, Matematika, dan bahasa asing (terutama bahasa Inggris), sedangkan seleksi berdasarkan prestasi akademik akan diterapkan di beberapa bidang tertentu.
Struktur ujian masuk kelas 10 tahun 2026 di Kota Ho Chi Minh telah diumumkan.Setelah penggabungan, Kota Ho Chi Minh akan memiliki sektor pendidikan dan pelatihan terbesar di negara ini. Pada tahun ajaran 2025-2026, kota ini akan memiliki hampir 2,6 juta siswa, lebih dari 3.500 sekolah, dan 110.000 guru di semua tingkatan.
Untuk tahun ajaran 2026-2027, Kota Ho Chi Minh berencana untuk mendaftarkan setidaknya 70% lulusan SMP ke kelas 10 di sekolah menengah atas negeri di kota tersebut, setara dengan sekitar 150.000 siswa yang lulus dari kelas 9 pada tahun ajaran 2025-2026.
Sumber: https://nld.com.vn/huong-dan-on-tap-lam-bai-thi-dat-diem-cao-tu-de-minh-hoa-thi-toan-lop-10-o-tp-hcm-196251028094430077.htm






Komentar (0)