Ubah level, ubah metode pembelajaran
Sebelum upacara pembukaan tahun ajaran baru, sekolah-sekolah di Hanoi mengadakan upacara penyambutan bagi siswa baru, memperkenalkan wali kelas dan sekolah sehingga siswa dapat berkenalan dan merasa disambut secara khusus.
Nguyen Ngoc Thanh, siswa kelas 6A0 di Sekolah Menengah Dong Da (Hanoi) berbagi perasaan gembira dan gugupnya saat pindah ke sekolah baru tahun ini pada upacara penyambutan siswa kelas 6 yang diadakan pada sore hari tanggal 19 Agustus.
"Ruang kelas yang luas, pepohonan hijau, dan senyum hangat para guru di hari pertama membuat saya tidak terlalu bingung. Saya rasa akan ada banyak tantangan di jenjang pendidikan yang baru, tetapi saya berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk belajar, berlatih dengan giat, dan bersenang-senang bersama teman-teman agar dapat menciptakan banyak kenangan indah di tahun ajaran mendatang," ujar Thanh.

Ibu Dao Thi Hong Hanh, Kepala Sekolah Menengah Dong Da, mengatakan bahwa upacara pembukaan untuk seluruh sekolah yang beranggotakan sekitar 3.000 siswa akan berlangsung pada pagi hari tanggal 5 September, bertepatan dengan suasana pembukaan yang meriah bagi para siswa di seluruh negeri. Namun, sebelum itu, pihak sekolah akan mengadakan upacara penyambutan khusus bagi lebih dari 700 siswa kelas enam agar mereka dapat berkenalan dengan guru dan sekolah mereka.
Dalam upacara tersebut, para siswa menerima ucapan selamat tahun ajaran baru dari kepala sekolah, berkenalan dengan teman-teman dan wali kelas mereka, serta mendengarkan perkenalan tentang fasilitas sekolah. Khususnya, siswa kelas 6 akan menuliskan perasaan mereka dan menempelkannya dengan khidmat di "Stasiun Emosi" kelas sebagai momen tak terlupakan, dimulai di sekolah baru, kelas baru, guru baru, dan teman baru.
Saat naik ke jenjang berikutnya, siswa kelas 6 akan memiliki banyak hal baru, termasuk belajar. Jika di sekolah dasar, siswa belajar terutama dengan wali kelas, di sekolah menengah, setiap mata pelajaran memiliki guru, metode pembelajaran, tes, dan penilaian dengan banyak poin juga akan berbeda dari jenjang sebelumnya.

Ibu Hanh menyampaikan kepada para siswa bahwa selama 4 tahun masa belajar, beliau berharap mereka akan menganggap sekolah sebagai rumah, guru sebagai orang tua, dan teman sebagai saudara kandung. Beliau berharap para siswa akan lebih sadar diri dan proaktif dalam belajar dan menjalani hidup, serta menyebarkan perilaku beradab dan berakhlak mulia. Bagi para guru, menyambut siswa kelas 6 akan menjadi awal perjalanan baru, sehingga mereka perlu berdedikasi dan mengabdikan diri untuk mendampingi serta mendukung para siswa.
Setelah upacara penyambutan siswa kelas 6, sekolah akan menyelenggarakan hari orientasi siswa. Dalam acara ini, wali kelas akan memberikan pengarahan detail kepada siswa tentang cara mengenakan seragam, letak toilet di sekolah, cara menyiapkan buku, cara mencatat setiap mata pelajaran secara efektif, dan sebagainya. Para guru juga siap mendampingi dan mendampingi siswa agar mereka dapat melewati masa transisi dengan percaya diri.
Pada hari pertama sekolah, siswa kelas 6 Sekolah Menengah Dong Da berkesempatan berinteraksi dan berkenalan dengan siswa-siswa berprestasi yang berprestasi dalam bidang akademik.

Doan Gia Minh, siswa kelas 10 TI di Sekolah Menengah Atas Berbakat Hanoi Amsterdam, menyampaikan kepada siswa kelas 6 bahwa ketika mereka masuk SMP, metode pembelajarannya berbeda dengan SD, mereka akan secara aktif menyerap ilmu dari guru. Untuk mencapai hasil yang baik, mereka perlu memiliki strategi pembelajaran sejak dini. Ketika mereka tidak memahami pelajaran, jangan ragu untuk bertanya dan mengangkat tangan.
"Rahasia saya dalam belajar adalah merasa nyaman membuat kesalahan, lalu belajar darinya, mendapatkan pengalaman, dan meningkatkan keterampilan mengerjakan ujian setiap hari. Sejak awal, Anda tidak boleh terlalu menekan nilai dan prestasi," ujar Gia Minh.

Perhatian pada setiap siswa
Pada tanggal 19 Agustus, Sekolah Menengah Giang Vo mengadakan upacara untuk menyambut kembali 705 siswa kelas 6 ke sekolah, menerima kelas mereka dan berkenalan dengan guru-guru mereka.
Ibu To Thi Hai Yen, kepala sekolah, menyampaikan kepada para siswa bahwa, di bawah bimbingan para guru, dari hari ke hari, ia berharap mereka akan memiliki lebih banyak kemampuan untuk mengatasi tantangan dalam belajar maupun dalam kehidupan, memiliki kebiasaan mengungkapkan rasa syukur dan menyebarkan kasih sayang, menyebarkan pikiran positif dan sikap optimis terhadap kehidupan.

Kepada para guru, kepala sekolah berpesan agar di awal tahun ajaran baru, kita harus mengajar siswa dengan penuh cinta dan tanggung jawab. Dalam setiap pembelajaran, selain menyampaikan ilmu, guru hendaknya memperhatikan dan mengamati setiap siswa. Dengan demikian, setiap siswa selain dibekali ilmu, juga terlatih keterampilan-keterampilan penting seperti: memahami diri sendiri, mampu mengendalikan emosi, mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab, mampu membangun hubungan, dan terutama mampu berempati dengan orang lain.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , upacara pembukaan akan dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di seluruh Indonesia pada pagi hari tanggal 5 September. Tahun ini, sekolah-sekolah dengan kegiatannya masing-masing harus selesai sebelum pukul 8 pagi untuk menyiarkan acara perayaan 80 tahun berdirinya Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dan upacara pembukaan tahun ajaran baru.
Sumber: https://tienphong.vn/tu-tieu-hoc-len-trung-hoc-co-so-thay-doi-lon-trai-nghiem-moi-post1770680.tpo
Komentar (0)