Era AI membuka banyak peluang dan tantangan bagi pekerja Gen Y.
Generasi Y, juga dikenal sebagai Milenial, adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Generasi ini tumbuh dalam konteks ledakan teknologi informasi, terutama kemunculan internet dan jejaring sosial. Mereka sering bekerja di bidang teknologi, komunikasi, keuangan, layanan pelanggan, administrasi, dan pembuatan konten.
"Mengidentifikasi" gen Y
Menurut survei yang dilakukan oleh Tuoi Tre Online , Gen Y Mereka adalah generasi pertama yang benar-benar "hidup berdampingan dengan internet", mahir menggunakan komputer, ponsel pintar, dan platform digital. Mereka memiliki karakteristik penting seperti:
Gemar menjelajah dan belajar: Generasi Y memiliki pikiran terbuka, selalu ingin menemukan hal-hal baru dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka.
Optimis dan Berpikiran Terbuka: Mereka cenderung positif, mudah bergaul, dan terbuka terhadap pengalaman.
Menemukan keseimbangan: Gen Y menghargai keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, dengan fokus tidak hanya pada karier tetapi juga kesehatan, keluarga, dan minat pribadi.
Mandiri dan multitasking: Mereka memiliki kemampuan untuk mengelola beberapa tugas sekaligus dan cenderung otonom dalam pekerjaan mereka.
Tantangan bagi pekerja Generasi Y
Di era AI, kekhawatiran terbesar bagi pekerja Gen Y adalah mesin dapat menggantikan banyak pekerjaan tradisional, terutama yang repetitif atau berbasis proses. Ini termasuk:
Entri dan pemrosesan data: AI dapat mengotomatiskan pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data dalam jumlah besar, yang memengaruhi posisi seperti petugas entri data dan petugas administrasi.
Layanan pelanggan dasar: Chatbot dan asisten virtual AI dapat menangani pertanyaan yang sering diajukan, memecahkan masalah sederhana, dan mengurangi kebutuhan akan staf pusat panggilan.
Akuntansi dan keuangan: Tugas seperti rekonsiliasi data dan pelaporan keuangan dasar dapat dilakukan lebih cepat dan lebih akurat dengan AI.
Manufaktur dan transportasi: Robot industri dan kendaraan otonom dapat menggantikan tenaga kerja manual dan pengemudi.
Tekanan persaingan yang lebih ketat: Bahkan pekerjaan yang belum sepenuhnya tergantikan oleh AI akan membutuhkan keterampilan yang lebih tinggi. Pekerja yang menguasai AI akan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan yang tidak, sehingga menciptakan diferensiasi yang jelas di pasar.
Keterampilan yang ketinggalan zaman: Laju pengembangan AI begitu cepat sehingga pengetahuan dan keterampilan saat ini dapat menjadi usang jika Generasi Y tidak terus-menerus belajar dan memperbarui diri.
Industri/Profesi | Tingkat ancaman yang ditimbulkan oleh AI | Alasan |
---|---|---|
Entri & Administrasi Data | Sangat tinggi | Mudah untuk diotomatisasi |
Pelayanan pelanggan | Tinggi | Chatbot dan asisten virtual menjadi semakin populer |
Pemasaran Digital Dasar | Sedang - tinggi | AI mengoptimalkan kampanye dan menulis konten |
Menulis, menerjemahkan | Tinggi tanpa substansi | NLP sangat berkembang |
Akuntansi dan keuangan dasar | Tinggi | Perangkat lunak AI menggantikan operasi harian |
Penjualan tradisional | Tinggi | Digantikan oleh rekomendasi e-commerce dan AI |
Rekrutmen - sumber daya manusia | Sedang - tinggi | AI memproses data perilaku yang lebih tinggi |
Generasi Y memanfaatkan AI untuk pengembangan, mengapa tidak?
Memanfaatkan AI dengan baik akan membuka pintu peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi Gen Y.
AI juga membuka peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi Gen Y jika mereka tahu cara beradaptasi dan memanfaatkannya.
Peningkatan produktivitas dan efisiensi : AI dapat mengambil alih tugas-tugas yang membosankan dan berulang, sehingga Gen Y dapat lebih fokus pada pekerjaan yang membutuhkan pemikiran strategis, kreativitas, dan pemecahan masalah yang kompleks – keterampilan yang belum dapat digantikan dengan sempurna oleh AI.
Ciptakan lapangan kerja baru di bidang-bidang seperti:
Insinyur AI/Pembelajaran Mesin: Membangun dan menerapkan sistem AI.
Ilmuwan Data: Menganalisis data besar untuk membuat keputusan bisnis.
Ahli Etika AI: Memastikan AI dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab.
Prompt Expert: Mengoptimalkan cara berinteraksi dengan model bahasa besar (LLM).
Dorong kreativitas dan inovasi: Dengan AI yang menangani "perhitungan", Generasi Y dapat fokus pada pembuatan konten, pengembangan ide-ide baru, perancangan pengalaman pengguna yang unik, dan pencarian solusi terobosan.
Membantu mengembangkan keterampilan masa depan: Generasi Y, dengan ketajaman teknologinya, dapat dengan mudah mempelajari keterampilan baru terkait AI seperti analisis data, pemrograman dasar, berpikir kritis, pemecahan masalah kompleks, dan keterampilan lunak. Dengan demikian, kualitas kerja dan kehidupan mereka pun meningkat.
Selain itu, AI dapat membantu manajemen waktu, mengotomatiskan tugas administratif, dan membantu Gen Y mencapai keseimbangan yang mereka inginkan.
Apakah Anda siap untuk "berteman" dengan AI dan mengubah tantangan menjadi peluang?
Untuk sukses di era AI, Generasi Y perlu mengubah pola pikir mereka dari "bekerja alih-alih AI" menjadi "bekerja dengan AI". Hal ini membutuhkan pembelajaran keterampilan baru secara proaktif, terutama di bidang teknologi dan berpikir kritis, sekaligus mengembangkan keterampilan lunak yang menjadi keunggulan manusia, seperti kreativitas, komunikasi, dan kecerdasan emosional.
Siapa pun yang beradaptasi paling cepat akan memenangkan perlombaan teknologi ini.
Sumber: https://tuoitre.vn/tuong-lai-nghe-nghiep-cua-gen-y-thach-thuc-va-co-hoi-tu-ai-20250529102508817.htm
Komentar (0)