Pada tahun 2023, akan ada 64,9 juta pemuda yang menganggur, angka terendah sejak pergantian milenium. Tingkat pengangguran pemuda adalah 13%, turun dari 13,8% sebelum pandemi pada tahun 2019, dan diperkirakan akan turun lebih lanjut menjadi 12,8% tahun ini dan tahun depan.
Para siswa mengikuti kelas pelatihan kerja di India. Foto: Reuters
Namun, sebuah laporan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperingatkan bahwa banyak kaum muda, terutama perempuan, tidak memperoleh manfaat dari pemulihan ekonomi , dengan tingkat pengangguran yang tetap tinggi di kawasan seperti Timur Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Angka kaum muda yang tidak bekerja, tidak mengenyam pendidikan, atau tidak mengikuti pelatihan (NEET) juga menjadi perhatian, dengan angka mencapai 20,4% pada tahun 2023. Dua pertiganya adalah perempuan, dengan angka NEET di kalangan perempuan muda sebesar 28,1%, jauh lebih tinggi dibandingkan 13,1% di kalangan laki-laki muda.
ILO juga menyoroti bahwa lebih dari separuh pekerja muda di seluruh dunia bekerja di sektor informal, dan hanya di negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah ke atas mayoritas kaum muda memiliki pekerjaan yang stabil dan aman.
Direktur ILO Gilbert F. Houngbo mengatakan kurangnya pekerjaan yang stabil dan perlindungan sosial membuat banyak anak muda khawatir tentang masa depan dan merasa tidak aman.
“Kita hampir tidak bisa mengharapkan masa depan yang stabil ketika jutaan anak muda di seluruh dunia tidak memiliki pekerjaan layak, dan karena itu tidak dapat membangun kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” ujarnya.
Hong Hanh (menurut Reuters, CNA)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/lien-hop-quoc-ty-le-that-nghiep-cua-thanh-nien-the-gioi-thap-nhat-trong-15-nam-post307330.html
Komentar (0)