Dalam sebuah laporan, Staf Umum Ukraina menyatakan bahwa pasukan Kyiv memegang posisi kunci di wilayah tersebut. "Selama operasi ofensif, mereka merebut Andriivka di wilayah Donetsk," kata laporan itu.
Brigade Serangan ke-3 Ukraina tampak di dekat Bakhmut, sebuah kota yang saat ini berada di bawah kendali Rusia. Foto: Reuters
Desa Andriivka, yang terletak di selatan Bakhmut, adalah lokasi pertempuran paling sengit dan terpanjang sejak konflik dimulai Februari lalu. Staf Umum Ukraina juga melaporkan "keberhasilan sebagian" di dekat Klishchiivka, desa lain yang juga terletak di selatan Bakhmut.
Brigade Serangan ke-3, yang berpartisipasi dalam serangan tersebut, menyatakan: "Merebut dan mempertahankan Andriivka adalah jalan menuju terobosan di sayap kanan Bakhmut dan merupakan kunci keberhasilan seluruh serangan selanjutnya."
Juru bicara brigade, Oleksandr Borodin, mengatakan Ukraina bergerak maju dengan hati-hati di daerah tersebut untuk meminimalkan kerugian akibat ranjau dan pertahanan Rusia yang "sangat kuat".
Selain melakukan serangan balasan di front timur, Ukraina terus melanjutkan taktik sabotase jauh ke wilayah Rusia, khususnya Semenanjung Krimea di selatan.
Dalam perkembangan terbaru, Ukraina mengatakan salah satu kapal serang tak berawaknya merusak sebuah kapal rudal kecil Rusia di lepas pantai Krimea.
Secara spesifik, sebuah sumber intelijen Ukraina mengatakan bahwa mereka menyerang bagian belakang kanan kapal rudal Rusia "Samum" pada hari Kamis di pintu masuk Teluk Sevastopol di Krimea, menyebabkan "kerusakan signifikan".
Namun, Rusia mengklaim telah memukul mundur serangan tersebut. Secara spesifik, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan serangan Ukraina terhadap kapal Samum dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, yang menyatakan bahwa serangan tersebut telah dipukul mundur dan drone Ukraina telah dihancurkan.
Sebelumnya, Rusia juga menyatakan bahwa mereka telah menggagalkan sebagian besar serangan rudal dan drone Ukraina terhadap Armada Laut Hitam dan kapal-kapal militernya di wilayah tersebut, meskipun mereka juga mengakui beberapa kerugian.
Hoang Huy (menurut Reuters, TASS)
Sumber






Komentar (0)