Pada tanggal 27 Februari, Universitas Jyväskylä Finlandia mengatakan para peneliti telah mengembangkan alat baru, menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan (AI), untuk secara otomatis mengidentifikasi kanker usus besar dari analisis sampel histopatologi.
Menurut Universitas Jyväskylä, model jaringan saraf yang dikembangkan dalam penelitian ini mengungguli semua metode analisis sebelumnya dalam klasifikasi sampel jaringan.
Peneliti yang bertanggung jawab mengembangkan metode ini, Fabi Prezja, mengatakan alat baru itu dapat mengidentifikasi semua jenis jaringan yang relevan untuk mengidentifikasi kanker usus besar, dengan akurasi 96,74%.
Biasanya, analisis jaringan mengharuskan seorang ahli patologi untuk memeriksa slide jaringan yang dipindai dan menandai setiap titik di mana jaringan kanker dan jaringan terkait dapat terlihat.
Namun, alat yang didukung AI ini menganalisis sampel dan secara otomatis menyorot area yang mengandung berbagai jenis jaringan. Akurasi alat ini berpotensi mengurangi beban kerja ahli patologi secara signifikan, sehingga berpotensi mempercepat diagnosis, prognosis, dan pemahaman klinis.
Khususnya, tim peneliti Universitas Jyvaskyla telah menyediakan alat tersebut secara gratis untuk mendorong kolaborasi penelitian.
“Menjadikan alat ini tersedia secara gratis dimaksudkan untuk mempercepat kemajuan di masa depan dengan mendorong para ilmuwan , pengembang, dan peneliti di seluruh dunia untuk terus mengembangkan alat ini dan menemukan aplikasi baru untuknya,” kata peneliti Prezja.
Namun, tim peneliti dari Universitas Jyväskylä juga menunjukkan bahwa meskipun hasilnya menjanjikan, pengenalan alat AI ke dalam praktik klinis perlu dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Alat ini dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Jyväskylä, bekerja sama dengan Institut Ilmu Biomedis di Universitas Turku, Universitas Helsinki, dan Rumah Sakit Nova di Finlandia.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/ung-dung-ai-xac-dinh-ung-thu-dai-trang-tu-phan-tich-mau-mo-benh-hoc-post1014882.vnp
Komentar (0)