Menulis Ulang Kode Kehidupan, yang diterbitkan oleh Omega Plus, ditulis oleh penulis biografi ulung Walter Isaacson.
Buku ini menjadi buku terlaris New York Times dan dinobatkan sebagai yang terbaik tahun ini oleh Majalah Time , The Washington Post , Majalah Smithsonian , Amazon, BookPage , dan Science News .
Dalam buku 56 bab ini, Walter Isaacson menceritakan kisah orang-orang di balik "gunting genetik" yang telah membawa ilmu kehidupan ke era baru.
"Semua ilmuwan yang saya tampilkan dalam buku ini mengatakan bahwa motivasi utama mereka bukanlah uang, atau bahkan kejayaan, melainkan kesempatan untuk menjelajahi misteri alam dan memanfaatkan penemuan tersebut untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik," demikian bunyi buku tersebut.
Sampul buku "Menulis Ulang Kode Kehidupan" (Foto: Omega Plus).
Kisah ini bermula ketika Jennifer Doudna - ilmuwan wanita penerima Hadiah Nobel Kimia 2020 - masih duduk di kelas 6 SD, pulang ke rumah dan menemukan sebuah buku di tempat tidurnya berjudul DNA : Perjalanan Menemukan Double Helix .
Saat membolak-balik halaman buku itu, Doudna tidak bisa mengalihkan pandangannya dari perlombaan untuk menemukan "kode" kehidupan dan dari sana mengejar mimpinya untuk menjadi ilmuwan wanita.
Dia dan rekan-rekannya mengubah keingintahuan mereka tentang alam menjadi sebuah penemuan yang dapat mengubah umat manusia: CRISPR-Cas9 — sebuah teknik dengan akronim yang tidak mudah diingat yang memungkinkan pemotongan dan pengubahan potongan-potongan DNA secara selektif.
Penelitian penting ini dibangun di atas pertahanan yang dikembangkan oleh bakteri dalam pertempuran melawan virus selama miliaran tahun, yang membuka pintu bagi kemampuan manusia untuk mengendalikan gelombang virus di masa depan.
Penemuan ini juga membantu mencegah pandemi melalui penyaringan dan pengobatan yang lebih baik, dan bahkan menciptakan orang dengan kekebalan yang kuat.
Dengan menceritakan kisah Jennifer Doudna, Walter Isaacson berharap dapat menawarkan perspektif berbeda tentang cara kerja sains dan sisi gelapnya.
Apa yang sebenarnya terjadi di laboratorium? Seberapa besar penemuan bergantung pada keunggulan individu, dan seberapa pentingkah kerja sama tim? Apakah persaingan untuk mendapatkan hadiah dan paten melemahkan kolaborasi ilmiah?
Penulis biografi ulung Walter Isaacson (Foto: Vanity Fair).
The New York Times pernah mengatakan bahwa Rewriting the Code of Life dapat dianggap sebagai "kronik tahun pandemi 2020".
"Isaacson melakukan pekerjaan yang hebat dalam menunjukkan proses-proses dalam sains, termasuk peran peluang.
Kerja keras di bangku laboratorium, kilasan inspirasi, pentingnya lokakarya sebagai tempat berkumpulnya orang-orang kreatif, persaingan – terkadang bersahabat, terkadang sengit – dan rasa tujuan bersama semuanya terangkum dalam buku ini,” komentar The Economist .
Walter Isaacson, 71 tahun, adalah seorang penulis dan jurnalis Amerika. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Time , ketua dan CEO CNN , CEO Aspen Institute, dan profesor sejarah di Universitas Tulane.
Isaacson adalah penulis banyak buku terlaris. Beberapa di antaranya telah diterbitkan di Vietnam, seperti: Benjamin Franklin - Life of an American, Einstein - Life and Universe, Biography of Steve Jobs, Pioneers, Leonardo da Vinci, Elon Musk.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)