Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Pasangan Vietnam berebut anak mereka yang tewas terinjak-injak di Korea

Người Lao ĐộngNgười Lao Động09/05/2023

[iklan_1]

Saat Vo Thi Nhung menikah pada tahun 2018, ia adalah seorang guru taman kanak-kanak di Vietnam. Pada tahun 2020, Nhung hamil dan berhenti bekerja untuk pindah ke Korea bersama suaminya (Tran Anh Dong).

Pada Maret 2021, putra mereka (Tran Viet Bach) lahir di Kota Hwaseong, Provinsi Gyeonggi. Pada November 2022, pasangan ini menitipkan anak mereka ke tempat penitipan anak. Namun, 5 hari kemudian, bayi Bach meninggal dunia di tempat tersebut.

Menurut The Korea Times , hasil otopsi mengungkapkan bahwa bocah itu meninggal karena mati lemas. Penyidik ​​polisi mengatakan guru TK tersebut ingin memaksa bocah itu tidur dan menggunakan kekerasan untuk menekannya selama 15 menit.

Jaksa menuntut hukuman 30 tahun penjara bagi guru tersebut, yang mengatakan kematian bayi tersebut merupakan pembunuhan akibat kelalaian berat, sementara terdakwa mengatakan itu adalah "kecelakaan." Hakim menjatuhkan hukuman 19 tahun penjara bulan lalu.

Pasangan itu mengajukan banding, dengan alasan hukuman tersebut tidak cukup memberikan efek jera. Bapak Tran mengatakan kepada The Korea Times : "19 tahun tidak masuk akal. Dia membunuh seorang anak dan hanya dihukum 19 tahun penjara? Kami sedang memperjuangkan agar dia dihukum lebih dari 19 tahun."

Vợ chồng người Việt đấu tranh vì con trai bị đè chết ở Hàn Quốc - Ảnh 1.

Tran Anh Dong dan putranya di rumah saat ia masih hidup. Foto: The Korea Times

Pak Tran masih ingat gambaran putranya yang sehat. "Dia benar-benar sehat, makan dengan baik, dan tidur nyenyak. Lalu, putra saya tiba-tiba meninggal dunia. Sulit untuk menerimanya," ungkapnya kepada The Korea Times .

Opini publik Korea telah terguncang oleh kasus-kasus pelecehan anak berkali-kali. Menurut para ahli, pelecehan terutama terjadi di rumah, tetapi ada juga kasus anak-anak yang dilecehkan oleh pengasuh anak.

Tuan Tran dan istrinya merasa bersalah karena menyekolahkan putra mereka di tempat penitipan anak.

"Saya menjalani operasi punggung dan istri saya akan bersekolah. Kami membutuhkan bantuan dan tempat penitipan anak adalah solusinya. Kalau dipikir-pikir lagi, kami egois. Saya bisa saja menunda operasinya. Dia bisa saja bersekolah lebih lambat," tambah Tran.

Hampir enam bulan setelah kejadian, pasangan itu harus bergantung pada pil tidur untuk menjalani perawatan psikologis. Pak Tran mengaku: "Kami merasa seperti telah membunuh anak kami." Pasangan itu tidak memberi tahu orang tua mereka secara pasti apa yang telah terjadi. Pak Tran berkata: "Kami hanya mengatakan bahwa anak kami telah meninggal, tetapi tidak memberi tahu mereka penyebab sebenarnya. Kami tidak ingin mengatakan yang sebenarnya karena mereka akan khawatir dan jatuh sakit."

Vợ chồng người Việt đấu tranh vì con trai bị đè chết ở Hàn Quốc - Ảnh 3.

Vo Thi Nhung dan putranya. Foto: The Korea Times

Pasangan ini juga menjalani kehidupan yang sulit di Korea. Tn. Tran mengalami cedera saat bekerja, tetapi majikannya di Korea menolak untuk membiayai perawatannya. Ia harus menanggung sendiri biaya operasinya. Saat ini, pasangan ini bergantung pada pendapatan Nhung. Nhung memiliki visa pelajar dan mendapatkan sedikit penghasilan dari pekerjaan paruh waktunya.

Meski begitu, Tn. Tran mengatakan bahwa pasangan itu "masih ingin menetap di Korea dan memulai sebuah keluarga, tetapi tidak sekarang. Ketika kami punya anak, kami tidak akan menitipkannya ke tempat penitipan anak sampai dia bisa bicara."

Kang Hee-soo, yang mengelola sebuah organisasi nirlaba, yakin bayi itu bisa diselamatkan jika staf lebih berhati-hati. Ia menekankan bahwa undang-undang yang berlaku di Korea Selatan perlu diubah agar orang tua dapat mengakses CCTV secara teratur dan mudah. ​​"Hanya dengan begitu staf di fasilitas penitipan anak akan lebih berhati-hati," ujar Kang kepada The Korea Times.


[iklan_2]
Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Sawah terasering yang sangat indah di lembah Luc Hon
Bunga 'kaya' seharga 1 juta VND per bunga masih populer pada tanggal 20 Oktober
Film Vietnam dan Perjalanan Menuju Oscar
Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk