Sehubungan dengan itu, seorang perwakilan dari Departemen Luka Bakar dan Bedah Plastik, Rumah Sakit Cho Ray, mengatakan bahwa pada pagi hari tanggal 17 Agustus, tempat ini menerima 2 kasus pasien dalam kebakaran serius yang terjadi di kecamatan Duc Hoa, provinsi Tay Ninh .
Kasus pertama adalah Ibu NTH (32 tahun), dirawat di rumah sakit dengan diagnosis luka bakar bensin derajat dua-tiga sebesar 74%, luka bakar derajat tiga pada seluruh tubuh sebesar 59%, syok akibat luka bakar, dan luka bakar pernapasan.
Kasus kedua adalah Tn. TKĐ. (37 tahun, mantan suami Ny. H. dan orang yang dicurigai sebagai pemicu kebakaran), didiagnosis dengan luka bakar bensin tingkat dua hingga tiga sebesar 77%, luka bakar tingkat tiga di sekujur tubuh sebesar 50%, syok akibat luka bakar, dan luka bakar pernapasan.
Menghadapi situasi di atas, dokter segera memindahkan pasien ke Unit Perawatan Intensif, melakukan intubasi, memberikan cairan, elektrolit, antibiotik, dan memberikan perawatan luka intensif... Hingga sore hari tanggal 21 Agustus, para pasien masih dipantau secara ketat, dengan prognosis yang kritis.

Departemen Luka Bakar dan Bedah Plastik, Rumah Sakit Cho Ray, Kota Ho Chi Minh (Foto: Hoang Le).
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Rumah Sakit Anak Kota (HCMC) telah menerima dan merawat dua kasus luka bakar tragis dalam beberapa hari terakhir.
Menurut informasi awal, sekitar pukul 06.00 pagi tanggal 17 Agustus, di sebuah kamar sewaan di kecamatan Duc Hoa (provinsi Tay Ninh), seorang pria menyiram bensin ke kedua anaknya, CNQG (13 tahun) dan CNBL (5 tahun, bayi G.), dan istrinya yang telah diceraikan, lalu membakar mereka.
Api kemudian berkobar hebat, menyebabkan luka serius pada para korban. Segera setelah itu, keluarga segera membawa kedua anak tersebut ke Rumah Sakit Anak Kota untuk perawatan darurat.
Saat masuk, anak laki-laki berusia 5 tahun tersebut tercatat mengalami luka bakar 70-75% di sekujur tubuhnya, luka bakar derajat 2-3 di kepala, wajah, leher, badan, genital, anggota gerak, serta luka bakar pernapasan dan sepsis. Anak tersebut mengalami syok hipovolemik, seluruh tubuhnya kaku dan bengkak, ujung jari tangan dan kakinya menghitam, denyut nadinya lemah, dan ia harus dipasangi ventilator serta diberikan cairan anti-syok secara terus-menerus.

Dua anak yang mengalami luka bakar parah dirawat di Rumah Sakit Anak Kota (Foto: Rumah Sakit).
Gadis berusia 13 tahun itu didiagnosis menderita luka bakar tingkat 2-3 yang meliputi 45-50% tubuhnya, disertai pembengkakan parah, konjungtiva terbuka, dan tanda-tanda infeksi luka bakar. Meskipun sadar dan responsif, ia masih menghadapi risiko syok septik, dengan debu batu bara di saluran pernapasannya, yang menunjukkan tingkat kerusakan yang parah.
Saat ini, para dokter sedang berupaya sebaik mungkin, menggunakan berbagai metode mulai dari ventilator, penggantian cairan anti-syok, hingga perawatan infeksi untuk menyelamatkan nyawa kedua anak tersebut. Namun, mengingat tingkat keparahan luka bakar dan komplikasi yang kompleks, proses pemulihan kedua anak tersebut akan menjadi tantangan tersendiri.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/vu-2-chau-be-nghi-bi-tuoi-xang-dot-nguoi-phong-hoa-va-nguoi-me-nguy-kich-20250821140715864.htm
Komentar (0)