Lapisan pelindung pada lereng depan turret tank Leopard 2A4 hanya setebal sekitar 40 mm. Secara struktural, lapisan pelindung pada atap turret Leopard 2 dapat melindungi tank dari pecahan peluru 155 mm.
Dari foto tersebut, dapat disimpulkan bahwa itu adalah serangan langsung yang disebabkan oleh ledakan peluru kaliber 120 mm atau 122 mm. Banyak ahli berpendapat bahwa kemungkinan besar ini adalah serangan yang gagal oleh drone Lancet yang menggunakan hulu ledak berdaya ledak tinggi. Karena UAV Lancet tidak dapat membawa muatan peledak besar, drone tersebut dimodifikasi untuk membawa hulu ledak seperti kaliber 120 mm.
Kerusakan pada atap menara tank Leopard setelah serangan.
Selain lubang di atap turet, pembidik panorama PERI R17 milik komandan tank dan pembidik EMES-15 milik penembak juga hancur. Namun, kerusakan ini wajar, masih dapat diperbaiki, diganti, dan turet dapat dilas.
Pelindung turret tank Leopard 2A4 terbuat dari kombinasi berbagai material. Material utama yang digunakan adalah paduan baja yang disebut Rolled Homogeneous Armor (RHA).
Lubang pada menara tank.
Baja ini dikenal karena kekerasan dan daya tahannya yang tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk lapis baja tank. RHA yang digunakan pada Leopard 2A4 dirancang khusus untuk menahan benturan berkecepatan tinggi dari peluru penembus lapis baja dan jenis amunisi lainnya.
Selain RHA, pelindung turret tank Leopard 2A4 juga menggunakan material komposit. Material-material ini seringkali terbuat dari kombinasi berbagai material, seperti keramik, logam, dan plastik.
Komposisi material komposit yang digunakan dalam Leopard 2A4 telah dirancang khusus, memberikan perlindungan tambahan terhadap peluru anti-tank berdaya ledak tinggi (HEAT) dan jenis ancaman lainnya.
Le Hung (Sumber: Militer Bulgaria)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)