Pada tanggal 9 Januari, Bapak Nguyen Duy Hien, kepala sekolah, mengumumkan bahwa beliau telah menandatangani surat keputusan untuk mendisiplinkan guru Nguyen Thi Phuong, seorang guru mata pelajaran kewarganegaraan , dengan peringatan atas pelanggaran etika guru tersebut. Guru inilah yang membuat murid-muridnya menangis di depan kelas hingga kelelahan.
Sebelumnya, sel Partai sekolah juga menyelesaikan laporan kepada Komite Inspeksi Komite Partai Distrik dan mengambil tindakan disiplin Partai terhadap Ibu Phuong.
Melalui laporan verifikasi, Ibu Nguyen Thi Phuong, wali kelas 12D4, telah melakukan pelanggaran serius terhadap etika guru ketika ia membiarkan seorang siswa berlutut dan menangis di depan pintu kelas. Setelah kejadian tersebut, Ibu Phuong lambat mengakui kesalahannya dan mencari-cari alasan untuk dirinya sendiri.
Ibu Phuong juga menghubungi siswa dan orang tua, membuat mereka merasa tidak aman. Ia meminta ketua perkumpulan orang tua siswa untuk membentuk kelompok guna mengajukan petisi kepada kepala sekolah agar mengizinkannya kembali mengajar dan tetap menjadi wali kelas di kelas 12D4.
Tak berhenti di situ, guru perempuan tersebut mengumpulkan uang untuk kelas tambahan dan kelas Bahasa Inggris tambahan di awal tahun ajaran 2022-2023. Di akhir tahun ajaran, masih tersisa 26,5 juta VND, tetapi Ibu Phuong tidak memberi tahu siswa dan orang tua.
Kelompok kerja telah memverifikasi dan mengumumkan untuk mengembalikan jumlah ini kepada setiap siswa, sekitar 600.000 VND.
Menurut laporan ini, sekolah tidak memiliki kebijakan untuk menyelenggarakan karyawisata bagi siswa, tetapi Ibu Phuong mengumpulkan 715.000 VND/siswa untuk karyawisata tersebut. Sekolah juga mengumumkan akan mengembalikan dana tersebut kepada siswa.
Untuk mengambil keputusan di atas, dewan pedagogi sekolah mengadakan rapat dan melakukan pemungutan suara rahasia untuk mendisiplinkan Ibu Phuong. Hasilnya, 4/82 orang yang hadir dalam rapat setuju untuk mendisiplinkan Ibu Phuong dengan teguran (5%); 63/82 orang setuju untuk memperingatkannya (77%); dan 15/82 orang setuju untuk memecatnya (18%).
Foto guru Phuong yang menyeret seorang siswi memicu kemarahan. (Foto dipotong dari klip)
Kejadian itu terjadi 4 bulan yang lalu. Klip tersebut direkam di lorong sekolah saat itu dan memperlihatkan siswi tersebut diusir ke lorong oleh gurunya dan menangis hingga kelelahan.
Guru itu keluar dan terus memarahi, membuat siswi tersebut panik, memeluk kakinya, dan terus-menerus berkata, "Maaf, Guru, maafkan saya." Puncak kejadian adalah ketika guru tersebut menarik kerah baju siswi tersebut dan menyeretnya.
Dalam laporannya, Bu Phuong mengatakan bahwa pada tanggal 29 September, ia menugaskan NTKC, Sekretaris Persatuan Pemuda kelasnya, untuk memesan kue ulang tahun bulanan bagi teman-teman sekelasnya. Namun, siswa C memesan kue yang tidak sesuai dengan instruksi wali kelas.
Setelah berdiskusi, Ibu Phuong meminta siswa C untuk berdiri di luar pintu kelas dan memecahkan sendiri kue yang dipesan.
Saat kelas sedang menata meja dan kursi serta mempersiapkan pesta ulang tahun bulan ini, wali kelas P pergi ke pintu dan murid C menangis serta berlutut di depan pintu kelas untuk meminta maaf. Bu Phuong menyuruh C berdiri, tetapi C menolak. Karena kondisi kesehatannya yang buruk, murid C berbaring di depan pintu kelas. Melihat hal ini, Bu Phuong menarik baju murid tersebut.
Kepala sekolah mengingatkan guru P bahwa perilakunya menarik siswa tersebut tidak standar dan tidak sesuai dengan jabatan sebagai wali kelas.
Pada saat yang sama, kepala sekolah memanggil ayah siswa C untuk datang ke sekolah guna bertemu dan bekerja. Kepala sekolah mengakui tanggung jawab atas insiden malang tersebut dan berharap siswa C dan keluarganya bersimpati dengan tindakan Ibu Phuong yang menyeret siswa tersebut.
Dang Khoa
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)