Sehubungan dengan itu, Panitia Pengamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota menugaskan kepada para direktur, kepala dinas, kepala cabang, kepala sektor, ketua panitia pengamanan lalu lintas tingkat kabupaten, kota, dan kota untuk melakukan pembinaan secara menyeluruh kepada seluruh kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil agar menjadi teladan dalam mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang ketertiban dan keselamatan lalu lintas, serta menindak tegas para kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas berupa mengonsumsi minuman beralkohol, tidak bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam melakukan penindakan pelanggaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Bersamaan dengan itu, perlu ditegaskan bahwa pembinaan terhadap pejabat lalu lintas sebagai pelopor, teladan, dan pemimpin dalam menaati peraturan perundang-undangan lalu lintas sangat penting untuk membentuk kembali kebiasaan menaati hukum, terutama peraturan perundang-undangan lalu lintas, serta peraturan perundang-undangan lainnya pada seluruh lapisan masyarakat.
Apabila terdapat laporan dari instansi yang berwenang mengenai kader, pegawai negeri sipil, atau pegawai negeri sipil yang berada di bawah naungannya yang melakukan pelanggaran berupa penyalahgunaan narkoba dan tidak bekerja sama dengan instansi yang berwenang dalam penanggulangan pelanggaran tersebut, maka instansi pengelola kader, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pembinaan kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil serta peraturan perundang-undangan yang berlaku pada instansi atau unit yang bersangkutan, wajib melaksanakan prosedur penanganan secara tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
Bersamaan dengan itu, dalam penanganannya harus menjamin objektivitas, keadilan, publisitas, ketegasan, keakuratan, ketepatan waktu, kewenangan, ketertiban, dan prosedur yang tepat, melarang keras menutup-nutupi atau menyembunyikan kekurangan pejabat, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran, dan secara berkala setiap tahun (sebelum tanggal 15 Oktober) menukar hasil tindakan disiplin dengan instansi yang mengirimkan surat pemberitahuan pelanggaran kepada Kepolisian Kota untuk disintesis, melaporkan kepada Komite Rakyat Kota dan rancangan laporan Komite Rakyat Kota kepada Perdana Menteri .
Mempertimbangkan tanggung jawab para pimpinan instansi dan satuan kerja yang langsung mempekerjakan kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang banyak melakukan pelanggaran konsentrasi minuman keras, tidak mematuhi perintah dan permintaan aparat penegak hukum atau tidak menangani secara tegas dan cepat terhadap kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran di bawah kewenangannya.
Meningkatkan pengawasan, pemeriksaan, dan pengujian, termasuk pengawasan terhadap masyarakat, terhadap kepatuhan disiplin dan ketertiban dalam berlalu lintas bagi kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil pada lingkungan instansi penyelenggara negara, satuan kerja perangkat daerah, dan satuan TNI.
Komite Rakyat Kota menugaskan Direktur Kepolisian Kota untuk mengarahkan kepolisian satuan dan wilayah dalam proses patroli, pemeriksaan, dan penanganan pelanggaran lalu lintas agar menjunjung tinggi semangat "supremasi hukum", "tanpa zona terlarang, tanpa pengecualian", tidak menerima intervensi atau pengaruh untuk mengabaikan pelanggaran; mendisiplinkan secara tegas petugas yang tidak teliti dalam menangani atau mengabaikan pelanggaran dalam proses penanganan pelanggaran lalu lintas administratif.
Proses penanganan harus diverifikasi. Jika pelanggar adalah kader, pegawai negeri sipil, atau pegawai negeri sipil yang melanggar konsentrasi alkohol saat mengemudikan kendaraan dan tidak bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penanganan pelanggaran, instansi atau unit yang mengelola kader tersebut harus diberitahu untuk dipertimbangkan dan ditangani sesuai peraturan.
Terhadap kasus tindak pidana penyalahgunaan narkoba yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, perbuatan melawan hukum, mengganggu ketertiban umum, dan menghambat kelancaran tugas aparat penegak hukum, agar segera dilakukan konsolidasi catatan, penyidikan, dan koordinasi dengan kejaksaan serta pengadilan untuk ditindak tegas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, Panglima Komando Ibukota mengorganisasikan sosialisasi dan pendisiplinan secara menyeluruh kepada seluruh jajaran TNI untuk menaati ketentuan perundang-undangan dalam berlalu lintas, terutama tidak mengemudi setelah mengonsumsi alkohol dan mematuhi pemeriksaan serta penanganan oleh satuan tugas. Berkoordinasi dengan instansi fungsional Kementerian Keamanan Publik untuk menyelidiki dan menangani secara tegas kecelakaan lalu lintas terkait konsumsi alkohol yang disebabkan oleh orang dan kendaraan yang dikelola oleh TNI AD; meninjau dan menangani secara tegas kasus-kasus prajurit, pegawai negeri sipil, pekerja, dan pejabat pertahanan TNI AD yang melanggar konsumsi alkohol dan tidak bekerja sama dengan satuan tugas dalam menangani pelanggaran.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/ha-noi-xu-ly-nghiem-can-bo-cong-chuc-vien-chuc-vi-pham-nong-do-con-khi-tham-gia-giao-thong.html
Komentar (0)