Dalam dokumen yang dikirimkan kepada Otoritas Penerbangan Sipil, Kementerian Perhubungan (MOT) menyatakan bahwa untuk meminimalkan dampak terhadap penumpang, Kementerian meminta Otoritas Penerbangan Sipil untuk segera menginstruksikan maskapai penerbangan agar segera melakukan penelitian, menyusun rencana operasional, dan menambah armada pesawat guna memastikan dan mempertahankan kelancaran transportasi, terutama selama liburan 30 April dan 1 Mei serta periode puncak musim panas mendatang. Keterlambatan dan pembatalan penerbangan perlu dikurangi dalam waktu dekat.
Maskapai penerbangan dapat didenda jika mereka menaikkan harga tiket secara ilegal.
Otoritas Penerbangan Sipil perlu mendukung dan mendorong maskapai penerbangan untuk meningkatkan kapasitas operasinya guna memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat dan mengusulkan solusi untuk menghilangkan kesulitan.
Maskapai penerbangan wajib memenuhi kewajibannya sebagai pengangkut kepada penumpang secara tegas sesuai ketentuan hukum. Di saat yang sama, maskapai penerbangan wajib memperkuat pengawasan terhadap kegiatan transportasi, pelayanan penumpang, penjualan tiket, pengumuman harga, pengumuman harga, dan informasi publik tentang tiket pesawat, serta mencegah kenaikan harga yang tidak wajar. Maskapai penerbangan wajib segera mengarahkan, memperbaiki, dan menangani pelanggaran.
Dokumen arahan Kementerian Perhubungan dikeluarkan dalam konteks sejumlah maskapai penerbangan domestik sedang dalam proses restrukturisasi, pengembalian pesawat, dan pemotongan operasi.
Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam menyatakan bahwa pada September 2023, produsen Pratt & Whitney (PW) mengumumkan penarikan kembali mesin PW1100. Di Vietnam, mesin jenis ini digunakan pada beberapa pesawat A321NEO yang dioperasikan oleh Vietnam Airlines dan VietJet Air.
Bamboo Airways juga menghentikan pengoperasian armada Embraer E190 (3 pesawat) dan menghentikan pengoperasian rute yang menggunakan pesawat jenis ini, termasuk Hanoi-Hue/Dong Hoi/Con Dao dan Ho Chi Minh City-Dong Hoi/Con Dao.
Statistik menunjukkan bahwa armada maskapai domestik saat ini berjumlah 213 pesawat, turun 18 pesawat dibandingkan tahun 2023. Dari jumlah tersebut, jumlah pesawat yang beroperasi berfluktuasi antara 165-170 pesawat, turun sekitar 40-50 pesawat dibandingkan rata-rata tahun 2023.
Masalah-masalah di atas diperkirakan akan berdampak langsung pada kekuatan transportasi, ukuran armada, dan kapasitas pada rute domestik dan internasional pada tahun 2024 dan 2025.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)