Gurita tidak hanya menonjol dengan delapan tentakelnya yang lembut dan kemampuan kamuflase yang luar biasa, ia juga memukau para ilmuwan dengan sistem peredaran darahnya yang rumit: tiga jantung bekerja pada saat yang sama dan darah biru yang kaya tembaga.
Ini merupakan adaptasi ajaib terhadap lautan yang dingin dan miskin oksigen.
3 Hati: Solusi Bertahan Hidup di Laut
Meskipun kebanyakan hewan hanya memiliki satu jantung, gurita memiliki tiga. Menurut ahli biologi Kirt Onthank dari Universitas Walla Walla (AS), ketiga jantung ini terbagi menjadi dua kelompok dengan tugas yang berbeda.

Gurita memiliki struktur tubuh khusus (Foto: Getty).
Jantung terbesar – disebut jantung sistemik – bertanggung jawab untuk memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Dua jantung insang yang lebih kecil, yang terhubung langsung ke masing-masing insang, memompa darah miskin oksigen melalui sistem pernapasan untuk pertukaran gas. Pemisahan fungsi ini memungkinkan gurita mengoptimalkan sirkulasi darah dalam kondisi dasar laut yang bertekanan dan bersuhu rendah.
"Ketiga jantung ini menjalankan fungsi yang sama seperti jantung empat bilik pada manusia. Mereka menciptakan tekanan terpisah untuk mengalirkan darah secara efisien ke organ-organ vital," jelas Onthank kepada Live Science .
Sebuah penelitian tahun 1962 terhadap gurita Pasifik raksasa ( Enteroctopus dofleini ) mengungkapkan fenomena aneh lainnya: jantung gurita dapat berhenti berdetak sementara saat beristirahat atau berenang.
Secara spesifik, saat bergerak dengan mengeluarkan air dari tubuhnya – mirip dengan mekanisme mendorong udara dalam balon – tekanan tinggi menyebabkan sistem peredaran darah berhenti bekerja sementara untuk melindungi jantung dari kerusakan. Oleh karena itu, gurita seringkali lebih banyak merangkak daripada berenang.
Darah Biru: Warna Adaptif Khusus
Tak hanya sistem kardiovaskularnya yang unik, darah gurita juga memiliki warna biru khas yang sangat berbeda dengan darah merah manusia. Hal ini disebabkan oleh hemosianin, protein yang mengandung tembaga, alih-alih hemoglobin yang mengandung zat besi seperti pada mamalia.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Zoology , hemocyanin berfungsi lebih efektif di lingkungan rendah oksigen dan suhu rendah, yang cocok untuk kehidupan di dasar laut.
Tidak hanya itu, molekul ini juga sangat kooperatif. Ketika molekul hemosianin terikat pada molekul oksigen, kemampuan untuk mengikat molekul oksigen lainnya akan meningkat, sehingga meningkatkan efisiensi transpor gas.
“Singkatnya, dalam kondisi laut dalam, hemosianin tidak kalah dengan hemoglobin, bahkan lebih unggul dalam hal kelangsungan hidup,” kata Onthank.
Namun, mekanisme ini juga menyulitkan gurita untuk beradaptasi dengan lingkungan darat. Hemosianin mudah terdestabilisasi ketika suhu dan kadar oksigen berubah, sehingga membatasi kemampuannya untuk beradaptasi di laut.
Pelajaran untuk kecerdasan buatan dan kedokteran
Gurita telah lama menjadi subjek yang menarik bagi para peneliti. Mereka tidak hanya memiliki tiga jantung, darah biru, dan delapan tentakel independen, tetapi otak mereka juga sangat berkembang, dengan dua pertiga neuron mereka terletak di tentakel, yang memungkinkan mereka membuat keputusan pada setiap anggota badan tanpa perlu dikendalikan oleh otak pusat.
Majalah Nature pernah menyebut gurita sebagai “makhluk asing di lautan” bukan hanya karena bentuknya yang tidak biasa, tetapi juga karena struktur biologisnya hampir tidak memiliki kesamaan dengan vertebrata.
Struktur peredaran darah gurita yang memiliki tiga jantung telah mengilhami banyak penelitian di bidang kedokteran dan bioteknologi.
Menurut jurnal Biomekanik dan Pemodelan dalam Mekanobiologi, mekanisme membagi aliran darah menjadi beberapa cabang dan menggunakan "pompa" terpisah untuk meningkatkan tekanan merupakan model optimal untuk desain jantung buatan atau sistem pemompaan biologis dalam robot.
Tidak hanya itu, sifat hemocyanin juga dianggap oleh para ilmuwan sebagai saran untuk pengembangan pembawa oksigen buatan, terutama dalam operasi jantung atau lingkungan kekurangan oksigen seperti luar angkasa.
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/3-trai-tim-va-mau-xanh-bi-quyet-sinh-ton-ky-la-cua-bach-tuoc-20250903071654265.htm
Komentar (0)