Mengonsumsi makanan tinggi protein dalam jangka pendek umumnya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan. Namun, mengonsumsi makanan tinggi protein dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu.
Protein merupakan nutrisi penting yang membantu tubuh menjaga berat badan ideal dan membangun massa otot. Orang-orang yang sedang dalam masa pemulihan pascaoperasi, berolahraga secara intensif, atau rentan terhadap kehilangan massa otot akibat usia sering disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein, menurut situs web kesehatan Everyday Health (USA).
Makanan kaya protein sangat penting bagi tubuh, tetapi makan terlalu banyak dapat berbahaya.
Asupan protein yang disarankan untuk orang dewasa adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. Jika berat badan seseorang 50 kilogram, asupan protein yang dibutuhkan setiap hari adalah 40 gram. Mengonsumsi makanan tinggi protein dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama bagi penderita kolesterol tinggi atau masalah ginjal.
Tanda-tanda peringatan bahwa seseorang mengonsumsi terlalu banyak protein meliputi:
Air kencing berbusa
Urine berbusa merupakan tanda tingginya kadar protein dalam urine. Ini bisa menjadi tanda peringatan serius kerusakan ginjal. Jangan terlalu subjektif jika kondisi ini berlanjut dengan sering buang air kecil.
Dehidrasi
Ketika protein dimetabolisme dalam tubuh, nitrogen diproduksi sebagai produk sampingan. Ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen ini, sehingga kebutuhan air meningkat. Jika Anda tidak minum cukup air, tubuh dapat dengan mudah mengalami dehidrasi, yang menyebabkan rasa haus, kelelahan, pusing, kepala terasa ringan, kulit kering, dan mulut kering.
Mengonsumsi banyak protein hewani dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak protein, terutama protein hewani, dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Hal ini disebabkan oleh ginjal yang mengeluarkan nitrogen. Kelebihan nitrogen ini mengganggu keseimbangan asam dalam urin, menyebabkan peningkatan ekskresi kalsium dan oksalat dalam urin. Akibatnya, mineral-mineral ini lebih mungkin membentuk batu ginjal.
Kenaikan berat badan
Protein akan membantu orang merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan makan dan membantu menurunkan berat badan. Namun, makanan kaya protein, seperti daging merah, dada ayam, susu, telur, kacang-kacangan, dan jamur, juga mengandung kalori. Makan terlalu banyak akan menyebabkan kelebihan kalori dan penambahan berat badan.
Ketika tanda-tanda ini muncul, orang perlu mengurangi jumlah protein dalam pola makan mereka. Agar pola makan lebih seimbang, beberapa makanan kaya protein dapat diganti dengan makanan kaya serat seperti sayur, buah, atau biji-bijian utuh, menurut Everyday Health .
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/4-dau-hieu-canh-bao-co-the-dang-nap-qua-nhieu-protein-185241224142059269.htm
Komentar (0)