
AI mendukung penyaringan aplikasi penerimaan.
Penggunaan AI dalam penerimaan mahasiswa baru tersebar luas di banyak universitas di Amerika, terutama yang menerima banyak aplikasi. Teknologi ini membantu mempersingkat waktu pemrosesan, mengautentikasi informasi, dan membantu panitia penerimaan mengevaluasi aplikasi secara lebih konsisten. Namun, implementasinya juga menimbulkan kontroversi terkait transparansi, akurasi, dan risiko hilangnya unsur manusia.
AI Membaca Lebih dari 250.000 Esai dalam Waktu Kurang dari Satu Jam!
Banyak universitas di AS berada di bawah tekanan besar karena jumlah aplikasi meningkat tajam setiap tahun. Universitas yang menerima puluhan ribu aplikasi setiap siklus penerimaan harus menghabiskan banyak waktu untuk membaca esai, memeriksa transkrip, dan memverifikasi informasi. Proses manual tidak hanya membebani panitia penerimaan tetapi juga menyebabkan keterlambatan dalam menanggapi kandidat.
Dalam konteks ini, sekolah-sekolah mulai menggunakan kecerdasan buatan untuk mendukung langkah-langkah pemrosesan data yang berulang dan memakan waktu. Tujuan utamanya adalah mempersingkat waktu penilaian awal, sehingga membantu kandidat menerima hasil lebih cepat sekaligus menjaga konsistensi dalam meninjau aplikasi.
Salah satu contoh penting adalah Virginia Tech, yang menerapkan sistem AI yang mampu membaca lebih dari 250.000 esai dalam waktu kurang dari satu jam. Ini jauh lebih cepat daripada rata-rata dua menit per esai jika dibaca secara manual.
Kemampuan pemrosesan berskala besar seperti itu membantu sekolah mengurangi beban kerja staf dan mempercepat proses penerimaan, terutama selama periode puncak.
AI dalam esai penerimaan, transkrip, dan surat rekomendasi
Esai sering kali menjadi bagian tersulit dalam evaluasi aplikasi karena sifatnya yang sangat subjektif. Inilah sebabnya banyak sekolah mulai menggunakan alat AI untuk membantu penyaringan awal.
Pada langkah ini, model bahasa terutama memeriksa plagiarisme dan mendeteksi kesalahan tata bahasa, yang secara signifikan mengurangi jumlah pemrosesan sebelum aplikasi dikirim ke dewan penerimaan.
Beberapa sistem juga dapat mendeteksi tanda-tanda bahwa sebuah esai mungkin telah dibuat oleh suatu alat, berdasarkan tingkat pengulangan atau gaya penulisan yang tidak sesuai dengan bagian lain dari aplikasi. Meskipun tidak konklusif, sinyal-sinyal ini membantu sekolah menentukan aplikasi mana yang membutuhkan pembacaan manusia yang lebih teliti.
AI juga diterapkan pada bagian lain aplikasi, selain esai. Georgia Tech memproses transkrip, mulai dari ekstraksi data hingga konversi kredit dan kesetaraan mata kuliah, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk meninjau aplikasi transfer. Di Stony Brook, AI merangkum surat rekomendasi, menyoroti faktor-faktor yang relevan dengan latar belakang pribadi pelamar, membantu panitia penerimaan dengan cepat memahami informasi penting.
Untuk aplikasi yang mencakup proyek atau makalah penelitian, beberapa universitas menerapkan wawancara otomatis untuk memvalidasi tingkat pemahaman pelamar. Caltech mengatakan mereka menggunakan format wawancara daring melalui perangkat AI, yang meminta pelamar untuk menjelaskan secara detail tentang proyek yang mereka ajukan. Hasilnya kemudian dikirim ke fakultas untuk dievaluasi secara manual.
Kontroversi, transparansi dan peran manusia
Meskipun diharapkan dapat membantu mengurangi beban sekolah, penggunaan AI dalam penerimaan mahasiswa baru masih menimbulkan banyak kekhawatiran tentang transparansi dan keadilan. Salah satu pertanyaan besarnya adalah sulit bagi kandidat untuk mengetahui sejauh mana sekolah menggunakan AI, khususnya dalam langkah apa saja dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi hasil penerimaan.
Untuk mengatasi masalah ini, Asosiasi Nasional untuk Konseling Penerimaan Perguruan Tinggi memperbarui pedoman etikanya musim gugur ini, dengan menambahkan bagian yang dikhususkan untuk AI.
Organisasi tersebut meyakini bahwa alat otomatis dapat mendukung proses tersebut, tetapi penerapannya harus berlandaskan pada prinsip inti transparansi, integritas, dan keadilan, sambil tetap menghormati martabat peserta didik.
Sumber: https://tuoitre.vn/ai-vao-tuyen-sinh-dai-hoc-my-dieu-gi-xay-ra-voi-ho-so-cua-thi-sinh-20251205165712861.htm










Komentar (0)