Kios-kios kecil dan sederhana yang membentang di sepanjang jalan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang . Cita rasa jajanan kaki lima yang kaya dan unik telah berkontribusi pada kekayaan dan keragaman kulinernya. Yuk ikuti Vietravel untuk menjelajahi jajanan kaki lima Jepang melalui artikel di bawah ini!
1. Takoyaki - Hidangan gurita bakar yang terkenal
Hidangan Takoyaki yang terkenal dari Jepang (Sumber foto: Collected)
Berbicara tentang jajanan kaki lima Jepang, tak ada salahnya menyebut Takoyaki - bola gurita bakar panas yang renyah di luar namun lembut di dalam. Takoyaki berasal dari Osaka, kota yang terkenal dengan jajanan kaki limanya. Hidangan ini terbuat dari tepung terigu, diisi dengan potongan kecil gurita, dan seringkali dilumuri mayones, saus takoyaki spesial, rumput laut, dan serpihan bonito kering.
Kedai takoyaki biasanya ramai, terutama di malam hari setelah orang-orang pulang kerja. Suara mendesis dari pemanggang, aroma adonan dan gurita yang bercampur membuat siapa pun sulit menolaknya. Takoyaki bukan hanya camilan, tetapi juga hidangan favorit banyak orang saat berjalan-jalan di malam hari.
2. Okonomiyaki: pancake ala Jepang
Hidangan unik Jepang Okonomiyaki (Sumber foto: Dikumpulkan)
Okonomiyaki, atau "panekuk Jepang", adalah jajanan kaki lima Jepang populer lainnya. Terbuat dari tepung terigu, telur, dan bahan-bahan lain seperti kubis, daging, dan makanan laut, Okonomiyaki menawarkan cita rasa yang kaya dan beragam. Kata "okonomi" berarti "sesukamu", dan Anda dapat memilih bahan-bahan sesuai selera untuk membuat panekuk Anda sendiri.
Hidangan ini juga berasal dari wilayah Kansai, khususnya Osaka dan Hiroshima, tetapi masing-masing wilayah memiliki cara penyajiannya sendiri. Di Osaka, bahan-bahan dicampur dalam adonan dan dipanggang di atas wajan, sementara di Hiroshima, bahan-bahannya disusun berlapis-lapis. Okonomiyaki sering disajikan dengan saus spesial, mayones, dan serpihan bonito kering. Dengan cita rasa yang kaya dan penyajiannya yang serbaguna, Okonomiyaki menjadi jajanan kaki lima yang menarik dan mudah memikat pengunjung internasional.
3. Taiyaki: kue ikan Jepang
Bagi pecinta acara hiburan Jepang pasti sudah tidak asing lagi dengan kue ikan (Sumber gambar: Collected)
Taiyaki adalah kue kering berbentuk ikan, biasanya diisi dengan pasta kacang merah manis (anko), tetapi kini ada banyak versi yang lebih eksotis dengan isian krim, cokelat, atau matcha. Taiyaki umumnya ditemukan di pasar malam, festival, dan jalanan yang ramai.
Taiyaki cukup mudah dibuat, tetapi memiliki cita rasa yang tak terlupakan. Kulitnya renyah saat baru dipanggang, dan isian di dalamnya lembut dan manis. Orang Jepang menyukai Taiyaki bukan hanya karena rasanya, tetapi juga karena makna gambar ikannya – yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Camilan ini cocok dinikmati kapan pun sepanjang tahun, terutama saat cuaca dingin.
4. Yakitori - Tusuk daging yang lezat
Sate daging panggang menjadi santapan tak terlupakan bagi banyak wisatawan (Sumber foto: Collected)
Yakitori, sate ayam panggang, adalah jajanan kaki lima populer lainnya. Sate ayam dipanggang di atas arang, direndam dalam saus tare (saus kental yang terbuat dari kecap, sake, gula, dan rempah-rempah lainnya) atau sekadar garam. Yakitori sering dijual di warung-warung makan di sepanjang jalan utama atau jalan-jalan ramai, terutama di izakaya (pub Jepang).
Selain ayam, Yakitori juga bisa dibuat dari berbagai bahan lain seperti sayuran, daging babi, daging sapi, dan bahkan organ hewan. Karena beragamnya bahan dan metode penyajian, Yakitori menarik banyak pengunjung, mulai dari pekerja kantoran hingga pejalan kaki yang mencari santapan cepat saji.
5. Yaki Imo: Ubi Panggang
Hidangan Yaki Imo sederhana namun sangat kaya rasa (Sumber foto: Collected)
Jajanan sederhana namun memiliki cita rasa khas jajanan kaki lima Jepang adalah Yaki Imo – ubi bakar. Gerobak penjual ubi bakar sering berjajar di sepanjang jalan pada musim gugur dan dingin, ketika udara dingin mulai merayap ke mana-mana.
Yaki Imo dipanggang di atas arang hingga kulit luarnya renyah dan bagian dalamnya manis dan lembut. Khususnya, ubi jalar Jepang memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga saat dipanggang, aromanya akan sangat memikat. Meskipun sederhana, hidangan ini tetap kental dengan budaya pedesaan dan kekeluargaan masyarakat Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kakigori - Es serut untuk mendinginkan tubuh
Tidak ada yang lebih baik daripada menikmati Kakigori di hari musim panas (Sumber foto: Dikumpulkan)
Di hari musim panas yang terik, tak ada yang lebih nikmat daripada menikmati secangkir Kakigori, es serut tradisional Jepang. Kakigori terbuat dari es serut halus, lalu disiram sirup buah, susu kental manis, atau bahkan matcha. Beberapa tempat menambahkan topping seperti kacang merah, buah segar, atau mochi untuk variasi ekstra.
Kakigori bukan hanya jajanan kaki lima khas Jepang, tetapi juga hidangan penutup populer di kafe dan restoran. Namun, menikmati secangkir Kakigori yang dingin sambil berjalan di jalanan yang ramai, dengan rasa manis yang meleleh di mulut, sungguh merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
7. Oden: Hot pot jalanan yang menarik
Oden hotpot sedang hits di Jepang (Sumber foto: Collected)
Saat cuaca dingin, orang-orang sering beralih ke Oden, hidangan tradisional yang biasa dijual di toko swalayan dan pedagang kaki lima. Oden terdiri dari makanan seperti telur, bakso ikan, tahu, lobak, dan berbagai bahan lainnya, yang direbus dalam kuah manis yang terbuat dari kombu (rumput laut) dan rempah-rempah.
Oden adalah hidangan yang sangat komunal, sering disantap bersama teman atau keluarga. Cita rasa Oden yang kaya dan hangat membantu pengunjung merasa hangat di malam musim dingin.
Ketika lampu-lampu kota mulai meredup di kegelapan malam, dan angin sepoi-sepoi bertiup di setiap gang kecil, jajanan kaki lima Jepang masih bersinar dengan tenang, memikat orang-orang dengan cita rasa manis dan kaya yang tak terlupakan. Di setiap hidangan, di setiap sudut jalan, mungkin kita akan menemukan bukan hanya kelezatan di ujung lidah, tetapi juga keterkaitan antarmanusia, dengan bumi dan langit, serta dengan nilai-nilai waktu yang tak pernah berubah dan abadi.
Sumber: https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/am-thuc-duong-pho-nhat-ban-v15734.aspx
Komentar (0)