Desa nelayan Nhon Hai, provinsi Gia Lai , tak hanya terkenal akan keindahannya yang damai dan pemandangannya yang megah, tetapi juga memikat banyak orang dengan misterinya. Tersembunyi di bawah air biru tua tak jauh dari pantai, terdapat sebongkah batu sepanjang sekitar 3 km, yang terlihat saat air surut, yang oleh penduduk setempat diibaratkan seperti tembok kuno di tengah laut.
Jalur batu ini membentang dari daerah Ganh Duoi (Semenanjung Phuong Mai) hingga Pulau Hon Kho. Dari atas, jalur batu ini memiliki lengkungan landai seperti lengan raksasa yang merangkul daratan.
Permukaan jalur batu ini terdiri dari banyak bongkahan batu yang ditumpuk satu sama lain untuk menciptakan struktur permukaan yang datar. Bagian terluas dari jalur batu ini mencapai lebar 50 m.
Besarnya dan struktur khususnya telah menyebabkan banyak orang membandingkan dan mengaitkan hamparan batu itu dengan tembok kota kuno atau pemecah gelombang berusia seribu tahun.
Setiap kali air surut, hamparan batu akan tampak penuh dan jernih.
Banyak wisatawan datang ke Nhon Hai untuk menginjakkan kaki di "keajaiban" ini.
Menjelajahi “tembok kuno” ini cukup mudah, hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk mencapai area ini dengan papan dayung berdiri yang bisa disewa di pantai.
Wisatawan mengambil foto-foto indah di "tembok kuno".
"Keajaiban" ini telah menjadi tujuan menarik bagi wisatawan ketika datang ke desa nelayan Nhon Hai.
TUNG LAM
Sumber: https://baolamdong.vn/anh-kham-pha-ky-quan-duoi-day-bien-gia-lai-386559.html
Komentar (0)