Kabar baik tersebar luas, membantu toko mie babi panggang milik Ibu Truong Thi My Hue (47 tahun) di jalan Lac Long Quan (Distrik 3, Distrik 11) dipenuhi pelanggan selama lebih dari 25 tahun.
Ketika pemilik restoran daging… menjadi vegetarian
Pagi-pagi sekali, Kota Ho Chi Minh terasa dingin. Dalam perjalanan ke tempat kerja, saya mampir ke kedai mi babi panggang milik Ibu Hue. Banyak pelanggan yang datang untuk makan di tempat maupun untuk dibawa pulang, jadi pemilik dan beberapa karyawan di kedai bekerja tanpa henti agar tidak ada yang menunggu terlalu lama.
Sup mie babi panggang harganya 30.000 VND di restoran Mrs. Hue.
Begitu masuk, aroma harum lumpia goreng, lumpia, dan daging panggang langsung tercium di udara pagi yang sejuk, membuat perut saya semakin keroncongan. Saya memesan mi seporsi penuh seharga 30.000 VND, bukan porsi spesial 40.000 VND seperti sebelumnya, karena memang pas untuk sarapan.
Banyak pelanggan sering berbisik-bisik bahwa porsi 30.000 VND sudah cukup untuk mengenyangkan karena pemilik restoran memberi mereka banyak mi dan makanan. Nyonya Hue tersenyum dan berkata bahwa pelanggan di restoran ini kebanyakan adalah pekerja yang perlu makan cukup untuk pergi bekerja, jadi ia memberi mereka sedikit tambahan.
Ia membuka restoran tersebut pada tahun 1998 setelah menikah dengan seorang pria Saigon. Pemiliknya berasal dari Can Tho . Di kampung halamannya, ibunya memiliki kedai mi babi panggang kecil untuk membesarkan 7 anak, yang merupakan sumber pendapatan utama keluarga.
Nyonya Hue membuka toko tersebut pada tahun 1998.
Ada satu hal istimewa yang mengejutkan setiap pelanggan, yaitu pemiliknya tidak pernah makan masakannya selama lebih dari 10 tahun. Karena ia seorang vegetarian. "Kalau tidak dimakan, tidak dibumbui, bagaimana bisa dijual ke pelanggan?". Ketika saya bertanya, pemiliknya perlahan menjelaskan bahwa ia telah membantu ibunya berjualan sejak kecil, dan selama lebih dari sepuluh tahun ia telah berjualan hidangan ini, cara memasaknya telah "mendarah daging".
Saking familiarnya, ia tak perlu membumbuinya agar rasanya persis seperti yang diceritakan ibunya. Lagipula, jika ia ingin tahu apakah masakannya enak atau tidak, atau apakah rasanya berbeda dari biasanya, ia tinggal bertanya kepada pelanggan.
Murah tapi lezat!
Tak lama kemudian, semangkuk sup mi babi panggang yang saya pesan sudah tersaji di meja. Hidangan mi yang menarik dengan sate daging, lumpia, lumpia goreng renyah, dan disajikan dengan mentimun, sayuran, tauge, serta saus ikan asam manis.
Bahan-bahan segar menghasilkan semangkuk mie yang menarik.
Menurut pemiliknya, daging tusuk tersebut dimarinasi dengan resep khusus sehingga pelanggan bisa merasakan sensasi nikmat saat menyantapnya.
Bapak Thinh (57 tahun, tinggal di Distrik 11) telah menjadi pelanggan tetap restoran ini selama hampir sepuluh tahun. Bekerja sebagai tukang ojek dan tinggal di dekat sini, beliau sering mengunjungi restoran Ibu Hue. "Makanannya lezat, saya sudah makan di banyak tempat, tapi tetap yang paling saya suka di sini. Selain itu, pemiliknya ramah dan baik hati. Harga di sini murah, tapi makanannya berlimpah. Sekali makan saja sudah kenyang dan berenergi untuk berangkat kerja," komentarnya, memberi nilai 9/10 untuk cita rasa restoran ini.
Sate panggang direndam sesuai resep khusus.
Restoran ini buka dari pukul 6 pagi hingga 2 siang, dan ramai di pagi atau sore hari. Pemiliknya mengatakan bahwa berkat kedai mi babi panggang di kota asalnya, ibunya membesarkan 7 anak. Berkat restoran ini pula, ia membesarkan 2 anak hingga dewasa, yang keduanya kini memiliki pekerjaan masing-masing.
Pemiliknya mengatakan ia bertekad untuk mempertahankan restorannya hingga ia tak mampu lagi. Kesenangannya setiap hari adalah menyajikan semangkuk mi dengan sepenuh hati, menerima anggukan pujian dari pelanggan tetap maupun pelanggan baru.
Toko mie babi panggang ini terkenal dengan saus ikannya yang sangat menarik di Saigon
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)