Pada tanggal 6 Agustus, Bapak Truong Van Linh, Kepala Departemen Gawat Darurat dan Perawatan Intensif serta Toksikologi Rumah Sakit Umum Thanh Chuong ( Nghe An ), menyatakan bahwa para dokter rumah sakit baru saja melakukan operasi resusitasi henti jantung, menyelamatkan nyawa seorang pasien yang sakit kritis.

Para dokter di Rumah Sakit Umum Thanh Chuong melakukan CPR darurat pada Bapak T.
FOTO: Rumah Sakit
Sebelumnya, pada tanggal 2 Agustus, Bapak LHT (56 tahun, berdomisili di komune Dai Dong, provinsi Nghe An) pergi ke Rumah Sakit Umum Thanh Chuong untuk pemeriksaan karena merasa lelah dan mengalami nyeri dada ringan. Sambil menunggu pemeriksaan klinis dilakukan, Bapak T tiba-tiba mengalami nyeri dada hebat, jatuh pingsan, tubuhnya membiru, dan kehilangan kesadaran.
Setelah mengetahui situasi tersebut, para dokter dan staf medis rumah sakit segera memberikan perawatan darurat kepada pasien. Menyadari ini sebagai situasi darurat kritis dengan tanda-tanda henti jantung dan tanpa kehadiran anggota keluarga, pasien segera diberikan resusitasi jantung paru (CPR) dan diangkut ke Unit Gawat Darurat, Perawatan Intensif, dan Toksikologi.
Menurut Dr. Linh, pasien T. didiagnosis mengalami henti jantung paru akibat infark miokard akut. Peringatan siaga merah diaktifkan di seluruh rumah sakit, dan tim siaga dari berbagai departemen dimobilisasi untuk memberikan dukungan terkoordinasi.
Para dokter melakukan segala upaya untuk menyelamatkan pasien, melakukan kompresi dada, intubasi, pemberian vasopressor dan obat antiaritmia, serta defibrilasi. Setelah 45 menit, jantung pasien mulai berdetak kembali dan denyut nadi terdeteksi.
Rumah Sakit Umum Thanh Chuong kemudian menghubungi Rumah Sakit Umum Persahabatan Nghe An untuk melanjutkan perawatan dan memindahkan pasien ke fasilitas yang lebih tinggi. Di Rumah Sakit Umum Persahabatan Nghe An, pasien menjalani pemasangan stent arteri koroner darurat dan resusitasi berkelanjutan.
Setelah dua hari menjalani intervensi vaskular dan resusitasi, Tn. T. berhasil dilepas dari ventilator, menjadi sadar, berbicara, makan, minum, dan melakukan aktivitas pribadi secara mandiri.
Dr. Linh juga menyatakan bahwa kelangsungan hidup T. setelah henti jantung berkepanjangan akibat infark miokardium adalah hal yang langka. Dokter menyarankan mereka yang berisiko terkena penyakit jantung untuk tidak lengah dan proaktif menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan menerima pengobatan tepat waktu.
Sumber: https://thanhnien.vn/bao-dong-toan-vien-cap-cuu-nguoi-dan-ong-bi-ngung-tim-185250806095645428.htm






Komentar (0)