
Aktivitas pelatihan tangkas di ROX Group diselenggarakan secara berkala.
Dari pemikiran tangkas hingga kemampuan beradaptasi organisasi
Pada tahun 2021, ketika banyak bisnis berjuang menghadapi pandemi, lokasi konstruksi Amaluna Tra Vinh milik ROX Group tetap mempertahankan laju konstruksi yang stabil. Tidak ada kurikulum atau istilah khusus untuk "Agile", tetapi fleksibilitas, kohesi, dan disiplin tim membantu mereka mempertahankan kemajuan. Di masa-masa sulit inilah "alur Agile" mulai terbentuk sebagai naluri profesional insan ROX.
Seiring dengan peta jalan transformasi digital sejak 2019, ROX Group berfokus pada pengembangan pemikiran digital, keterampilan kolaborasi, dan semangat inovasi bagi tim. Seiring teknologi membuka jalan bagi model kerja yang lebih fleksibel, budaya organisasi menjadi tumpuan penting untuk membantu setiap individu berani bereksperimen, berani berubah, dan beradaptasi dengan cepat. Keterkaitan antara nilai-nilai budaya dan solusi digital telah menciptakan fondasi bagi semangat Agile untuk berkembang secara alami dalam sistem.
Memasuki tahun 2022, ketika bisnis di seluruh pasar masih berjuang untuk pulih, ROX Group telah memilih pendekatan proaktif: Mempersiapkan kapasitas respons untuk masa depan. Agile diidentifikasi sebagai strategi inti untuk meningkatkan kecepatan respons, menyederhanakan operasi, dan mendorong adaptasi jangka panjang. Tiga pilar "kelincahan bisnis - adaptasi operasional - adaptasi teknologi" telah menjadi prinsip panduan di seluruh lini.
Dari lokakarya Pola Pikir Agile dan Design Thinking hingga kegiatan internal seperti buletin budaya, siaran radio, pembangunan tim, dan berbagi kepemimpinan, Agile secara bertahap telah menjadi "bahasa umum" tim ROX Group. Pengetahuan teoretis ditransformasikan menjadi tindakan-tindakan kecil: rapat singkat, umpan balik cepat, dan visualisasi kerja. Grup ini juga mengundang para ahli untuk memberikan pelatihan mendalam bagi tim inti, inti yang menyebarkan kapabilitas Agile ke seluruh sistem.
Direktur Jenderal Tran Xuan Quang menekankan: "Agile dulunya muncul sebagai naluri untuk membantu kita mengatasi kesulitan. Namun, untuk menjadi semangat yang berkelanjutan, ROX Group memilih untuk melakukan standarisasi dan sistematisasi, mengubah semangat tersebut menjadi DNA budaya dan manajemen."
Ketika para pemimpin memberi contoh, tim berbagi secara proaktif, dan mengulang dengan tujuan, Agile secara bertahap menjadi ritme alami - urat nadi budaya baru yang mengalir di seluruh Grup ROX.

Aplikasi ROX Connect - produk yang dikembangkan dengan semangat Agile, terus ditingkatkan melalui setiap putaran umpan balik pengguna
Ketika Agile Menjadi DNA Pengembangan
Jika pelatihan adalah titik awal, maka proyek nyatalah yang membuktikan kehebatan Agile. Aplikasi ROX Connect, aplikasi internal Grup, adalah contoh tipikal. Berawal dari tujuan awal yang agak samar, tim proyek memutuskan untuk "merinci" masalah, menguji fitur dalam siklus tiga minggu, dan terus menyesuaikannya berdasarkan data pengguna. Proses demo-umpan balik-pengeditan yang berulang membantu produk menjadi semakin lancar, dan dengan cepat menjadi kebiasaan bagi seluruh karyawan Grup.
Demikian pula, cara kerja Agile juga terbukti efektif dalam proyek Loyalitas. Di sana, batasan departemen dipersempit, tim duduk bersama, bereksperimen bersama, dan melakukan perubahan bersama. Setiap proyek tidak hanya menghasilkan hasil spesifik tetapi juga melatih semangat belajar, kemampuan merespons dengan cepat, dan tingkat koordinasi multidimensi.
Dari perspektif teknologi, banyak proyek internal telah diselesaikan dengan sangat cepat berkat penggabungan Agile dengan RPA dan PowerBI. Beberapa sistem hanya membutuhkan waktu seminggu untuk diimplementasikan, memenuhi kebutuhan bisnis secara tepat waktu, menunjukkan kapasitas inovasi tim ROX.
Langkah besar lainnya terjadi pada April 2024 ketika ROX Group menyelenggarakan Lokakarya Agile langsung, yang memungkinkan tim untuk sepenuhnya mensimulasikan proses manajemen sumber daya-jadwal-anggaran standar Agile. Setiap anggota secara langsung "bertabrakan" dengan metode baru ini, sehingga lebih memahami nilai dari umpan balik yang cepat dan koordinasi lintas fungsi.
Untuk memastikan Agile bukan sekadar tren, ROX Group telah mengembangkan kerangka kerja penilaian kematangan Agile untuk mengukur kematangan setiap individu dan tim proyek. "Measure to Grow" membantu Grup mempertahankan siklus pembelajaran yang berkelanjutan, mengidentifikasi kekuatan, area yang perlu ditingkatkan, dan menyesuaikan kapasitas seiring waktu.
Pada bulan Mei 2025, Komunitas Agile didirikan dengan lebih dari 50 anggota. Komunitas ini merupakan forum untuk berbagi pengalaman, memvisualisasikan perjalanan pengguna, menyederhanakan pekerjaan, dan meningkatkan keterlibatan melalui Agile Days bulanan. Model ini terus direplikasi di unit-unit anggota seperti ROX Key dan Popplife, di mana Agile diterapkan di tingkat organisasi.
"ROX Group ingin membangun komunitas Agile yang sesungguhnya, di mana keindahan dalam berpikir berpadu dengan kualitas dalam tindakan untuk menciptakan gelombang perubahan," tegas Direktur Jenderal Tran Xuan Quang.
Seiring perkembangannya yang semakin mendalam dalam praktik operasional, Agile telah melampaui peran alat. Agile telah menjadi kekuatan lunak yang membantu ROX Group merespons dengan cepat, bekerja sama secara efektif, dan menumbuhkan semangat perbaikan berkelanjutan. Dari konsep hingga tindakan, dari tindakan hingga budaya, Agile membentuk gaya operasional yang fleksibel, kreatif, dan berkelanjutan. Hal ini merupakan fondasi penting bagi ROX Group untuk menciptakan masa depan dan menjadi pelopor di dunia yang penuh volatilitas.
Phuong Dung
Sumber: https://baochinhphu.vn/bien-linh-hoat-thanh-suc-manh-quan-tri-tai-rox-group-102251204163220405.htm






Komentar (0)