Pada sore hari tanggal 24 Agustus, Kementerian Kesehatan menerbitkan Instruksi Nomor 06 tentang penguatan manajemen dan peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan dan pengobatan kesehatan pada fasilitas pemeriksaan dan pengobatan kesehatan di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, dalam Arahan tersebut, Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dalam konteks sektor kesehatan menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, terutama peningkatan jumlah pasien yang datang untuk pemeriksaan dan perawatan medis, yang terkonsentrasi di rumah sakit pusat dan rumah sakit rujukan, sehingga menyebabkan kelebihan beban, memengaruhi kualitas layanan, dan mudah menimbulkan sentimen negatif. Lebih lanjut, baru-baru ini terdapat sejumlah insiden terpisah yang telah menimbulkan opini publik negatif, yang memengaruhi citra dan reputasi sektor kesehatan.
Untuk mengatasi kekurangan dan terus memperkuat manajemen serta meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan dan pengobatan medis, Kementerian Kesehatan meminta para pimpinan rumah sakit dan direktur unit pelayanan kesehatan untuk fokus mengarahkan dan terus melakukan sosialisasi Kode Etik, meningkatkan tanggung jawab pelaksanaan tugas publik dan peraturan profesi tenaga medis; memperkuat pelatihan keterampilan komunikasi, perilaku, dan profesional; melaksanakan motto "Mengutamakan Pasien", dengan semangat mendengarkan dan terbuka dalam merawat serta mengobati pasien.
Rumah sakit dan dinas kesehatan wajib meninjau dan memperbaiki kegiatan pemeriksaan dan perawatan medis serta tenaga medis di fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pemeriksaan dan Perawatan Medis. Secara berkala, rumah sakit melakukan inspeksi dan pemantauan kepatuhan terhadap prosedur manajemen mutu rumah sakit; penerapan prosedur dan peraturan internal rumah sakit; serta memberikan peringatan dan menindak individu dan unit yang tidak mematuhi.
Kementerian Kesehatan juga mewajibkan rumah sakit untuk mendorong penerapan teknologi informasi, transformasi digital dalam pelaksanaan proses pemeriksaan dan perawatan medis, pembayaran non-tunai, serta meninjau dan meminimalkan prosedur administratif yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Selain itu, berkoordinasi dengan instansi penegak hukum setempat untuk mengorganisasi dan menerapkan solusi guna menjamin keselamatan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya; menangani pelanggaran atau penyebaran informasi palsu yang disengaja dan segera serta tegas yang memengaruhi kepercayaan pasien dan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
KHANH NGUYEN
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/bo-y-te-yeu-cau-cac-benh-vien-lang-nghe-cau-thi-voi-nguoi-benh-post755541.html
Komentar (0)