![]() |
| Biji chia mengandung banyak nutrisi, tetapi tidak semua orang sebaiknya mengonsumsinya. (Sumber: Pixabay) |
Kata "chia" berasal dari bahasa Maya. Secara historis, para prajurit Aztec mengonsumsi biji chia sebelum berperang, karena mereka percaya biji chia memberikan lebih banyak energi daripada suplemen modern mana pun.
Biji chia juga dikenal sebagai "makanan pelari" karena para pelari mengonsumsi biji chia untuk mengisi tenaga saat lari jarak jauh. Konon, satu sendok biji chia saja dapat memberi mereka energi selama 24 jam.
Biji chia hampir tidak berasa, mudah dicerna (jika diolah dengan benar), sangat bergizi, dan penuh energi. Terkenal karena keserbagunaannya, biji chia dapat ditambahkan ke puding, yogurt, atau langsung diminum dengan air.
Biji chia kaya akan nutrisi ampuh yang dapat membantu mencegah sejumlah penyakit kronis. Biji chia mengandung serat, omega-3, protein, antioksidan, dan mineral, yang semuanya diketahui bermanfaat bagi kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah dan mencegah pembekuan darah.
Serat dalam biji chia membantu pencernaan, mencegah sembelit, dan membantu mengatur kadar gula darah. Antioksidan dalam biji chia ditambahkan ke makanan yang dipanggang dan makanan lainnya untuk meningkatkan nilai gizi dan masa simpan (menurut National Institutes of Health ).
Namun, ahli gastroenterologi India, Shubham Vatsya, berpendapat bahwa tidak semua orang sebaiknya mengonsumsi biji chia. Berikut adalah 4 kelompok orang yang harus menghindari atau sangat berhati-hati saat mengonsumsi biji chia.
Orang dengan tekanan darah rendah
Biji chia memiliki efek mendukung penurunan tekanan darah berkat kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi dan vasodilatasi alami. Namun, bagi orang yang sudah memiliki tekanan darah rendah (hipotensi), mengonsumsi biji chia dapat menyebabkan tekanan darah semakin turun, yang menyebabkan gejala seperti pusing, kepala terasa ringan, kelelahan, dan bahkan bisa berbahaya jika tekanan darah turun terlalu rendah.
Dr. Shubham Vatsya menyarankan penderita tekanan darah rendah untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan biji chia ke dalam menu harian mereka. Jika mereka tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya konsumsilah dalam jumlah kecil dan pantau tekanan darah mereka secara teratur untuk memastikan keamanannya.
Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah (seperti aspirin)
Biji chia kaya akan asam lemak omega-3, yang memiliki sifat pengencer darah alami. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah pada sebagian orang, tetapi menimbulkan risiko lebih tinggi bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin, warfarin, atau obat serupa.
Menggabungkan biji chia dengan obat-obatan ini dapat semakin mengurangi kemampuan tubuh untuk membeku, sehingga meningkatkan risiko pendarahan, memar atau komplikasi berbahaya jika ada luka.
Oleh karena itu, dokter menyarankan agar orang yang mengonsumsi obat pengencer darah berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan biji chia ke dalam makanan mereka - terutama jika mereka berniat menggunakannya dalam dosis besar.
Orang dengan masalah pencernaan
Gangguan pencernaan seperti kembung, gas, dan sindrom iritasi usus besar (IBS) cukup umum, dan mengonsumsi biji chia dapat memperburuk kondisi ini.
Karena biji chia mengandung banyak serat larut, jika terkena air, biji chia akan mengembang dan membentuk gel di perut, sehingga mudah menimbulkan gejala seperti kembung, sembelit, diare atau sakit perut.
Jika Anda masih ingin menambahkan biji chia, orang-orang dengan masalah pencernaan harus merendam biji tersebut secara menyeluruh sebelum menggunakan dan hanya menggunakan dalam jumlah sedikit untuk menghindari iritasi atau memperparah gejala.
Orang dengan penyakit ginjal
Biji chia kaya akan fosfor dan kalium, dua mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan jantung. Namun, bagi penderita penyakit ginjal kronis atau gangguan fungsi ginjal, tubuh mungkin kesulitan memproses mineral-mineral ini.
Mengonsumsi terlalu banyak biji chia dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, memberi tekanan pada ginjal dan meningkatkan risiko masalah serius seperti hiperkalemia.
Sumber: https://baoquocte.vn/bon-nhom-nguoi-nen-tranh-hoac-dac-biet-can-trong-khi-tieu-thu-hat-chia-333193.html







Komentar (0)