Debu halus menutupi langit, warga ibu kota kesulitan bernapas setelah berhari-hari dilanda polusi ( Video : Hai Yen - Khanh Vi).
Sejak awal minggu, langit Hanoi terus-menerus tertutup oleh lapisan kabut putih akibat tingginya konsentrasi debu halus.
Selama beberapa hari ini, Ibu Nguyen Thi Thu Hien (55 tahun, Phuong Liet) mengutamakan sarana transportasi ramah lingkungan saat bepergian di dalam kota.
Hari-hari penuh polusi seperti ini menyadarkan saya akan pentingnya udara bersih. Biasanya saya memindai kode untuk menyewa sepeda. Kemarin, ada pilihan sepeda listrik, jadi saya sangat ingin mencobanya.
Tidak hanya Ibu Hien, banyak orang lain juga secara proaktif beralih menggunakan transportasi umum karena polusi udara.

Dalam beberapa hari terakhir, kualitas udara di Hanoi secara konsisten berada pada tingkat buruk hingga sangat buruk (Foto: Manh Quan).
Pada pagi hari tanggal 3 Desember, kualitas udara terus memburuk ketika aplikasi IQAir menempatkan Hanoi di antara 10 kota paling tercemar di dunia . Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai ambang batas merah, tingkat yang berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi orang-orang dengan penyakit pernapasan bawaan.
Menjelang siang hari di hari yang sama, data IQAir mencatat Hanoi sebagai salah satu dari empat wilayah paling tercemar di dunia. Kota ini mencatat AQI sebesar 208, yang dianggap sangat tidak sehat.
Konsentrasi debu halus PM2.5 mencapai 133,0 µg/m³, beberapa kali lebih tinggi dari rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 15 µg/m³ pada rata-rata 24 jam.
Menurut para ahli kesehatan, polusi yang berlangsung selama berhari-hari membuat orang rentan terhadap gejala seperti iritasi mata, sakit kepala, sesak napas, dan kelelahan.
Para ahli mengatakan bahwa peningkatan penggunaan transportasi umum, pengurangan emisi dari lalu lintas pribadi, dan perluasan ruang terbuka hijau di perkotaan merupakan arah yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas udara di masa mendatang.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/bui-min-phu-trang-troi-nguoi-dan-thu-do-kho-tho-sau-chuoi-ngay-o-nhiem-20251203135644927.htm






Komentar (0)