Sesuai program, sesi ke-25 Komite Tetap Majelis Nasional akan dibuka pada tanggal 14 Agustus. Sesi ini diperkirakan akan berlangsung selama 7,5 hari dengan banyak agenda penting dan akan diselenggarakan dalam dua fase.
Tahap 1 akan berlangsung dari tanggal 14-18 Agustus. Tahap 2 akan berlangsung dari tanggal 24-26 Agustus. Pada sesi ini, Komite Tetap Majelis Nasional akan mengalokasikan satu hari kerja untuk mengadakan sesi tanya jawab mengenai dua kelompok isu: isu-isu yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Kehakiman dan isu-isu yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan.
Untuk mempersiapkan sesi interpelasi dengan sebaik-baiknya, berdasarkan pengalaman sesi-sesi sebelumnya, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue meminta agar instansi-instansi terkait melaporkan lebih lanjut tentang persiapan organisasi, khususnya persiapan dokumen dan rancangan resolusi untuk interpelasi; dan pada saat yang sama, menyampaikan rekomendasi, usulan, dan isu-isu yang perlu diperhatikan untuk memastikan sesi interpelasi berjalan sukses, hidup, konstruktif, dan menghasilkan hasil yang nyata. Ketua Majelis Nasional menekankan bahwa agar sesi interpelasi berhasil, diperlukan persiapan yang menyeluruh dan teliti. Bersamaan dengan itu, peran responden dan penanya juga penting; untuk mendapatkan jawaban yang baik, seseorang harus terlebih dahulu mengajukan pertanyaan yang tepat, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan melakukannya dengan semangat konstruktif.
Gambaran umum sesi kerja.
Pada pertemuan tersebut, dalam rangka melaporkan persiapan sesi interpelasi pada pertemuan ke-25 Komite Tetap Majelis Nasional, Sekretaris Jenderal Majelis Nasional dan Kepala Kantor Majelis Nasional, Bui Van Cuong, menyatakan bahwa, setelah meninjau dan memeriksa isi serta persyaratan yang diperlukan, persiapan pada dasarnya telah dilaksanakan sesuai rencana.
Mengenai isi sesi tanya jawab, pada pertemuan ini, Komite Tetap Majelis Nasional dan para anggota Majelis Nasional mengajukan pertanyaan kepada dua kelompok isu.
Pertama, kelompok isu yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Kehakiman meliputi: pelaksanaan program penyusunan undang-undang dan peraturan; solusi untuk memastikan kemajuan, kualitas, dan dokumentasi prosedural proyek dan rancangan yang diajukan Pemerintah kepada Majelis Nasional; solusi untuk meningkatkan kualitas sistem hukum; dan solusi untuk mengendalikan kekuasaan dan mencegah korupsi serta praktik negatif dalam proses pembuatan undang-undang di bawah tanggung jawab Pemerintah.
Situasi terkini dan solusi untuk meningkatkan kapasitas, efektivitas, dan efisiensi peninjauan dokumen normatif hukum. Solusi untuk mengatasi keterlambatan penerbitan, isi yang tumpang tindih dan kontradiktif, serta keterbatasan dan pelanggaran dalam penerbitan dokumen yang merinci undang-undang, resolusi Majelis Nasional, peraturan daerah, dan resolusi Komite Tetap Majelis Nasional.
Situasi terkini dan solusi untuk mengatasi keterbatasan dan kekurangan, serta meningkatkan efektivitas lelang aset dan pemeriksaan forensik.
Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue memimpin sesi kerja tersebut.
Kedua, kelompok isu yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan meliputi: Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam ekspor pertanian; kegiatan yang berkaitan dengan eksploitasi, perlindungan, dan pengembangan sumber daya perairan; solusi untuk mengatasi "kartu kuning" Komisi Eropa (EC) tentang perikanan; dan konversi serta reklamasi lahan pertanian padi, untuk memastikan ketahanan pangan dan ekspor beras.
Terkait persiapan kondisi dan fasilitas teknis, Sekretaris Jenderal Majelis Nasional dan Kantor Majelis Nasional secara proaktif memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk mempersiapkan infrastruktur teknis secara cermat untuk konferensi video langsung dan mengkoordinasikan penyelenggaraan konferensi dengan 62 titik koneksi lokal, memastikan fasilitas dan keamanan di gedung Majelis Nasional agar dapat melayani sesi tanya jawab secara efektif.
Sebagai penutup sesi kerja, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue menyatakan bahwa sesi tanya jawab bukanlah tentang menguji para menteri, melainkan tentang mengklarifikasi dan saling memahami, serta berbagi pertanggungjawaban kepada rakyat dan pemilih demi kebaikan bersama. Dengan semangat tersebut, sesi tanya jawab sejak awal masa jabatan ini hingga saat ini telah diselenggarakan dengan kualitas yang baik, efektivitas praktis, dan semangat konstruktif yang tinggi. Ketua Majelis Nasional menyatakan keyakinannya bahwa sesi tanya jawab ini akan terus mewarisi semangat tersebut, mempertahankan dan membangun prestasi yang telah diraih.
Ketua Majelis Nasional juga mencatat isu-isu yang akan dibahas dalam sesi interpelasi, dengan memperhatikan isu-isu terkini yang muncul, dan beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip dan peraturan sesi interpelasi untuk memastikan bahwa sesi tersebut dilaksanakan secara terfokus dan dalam batasan waktu yang ditentukan. Beliau meminta agar lembaga-lembaga Majelis Nasional, dalam bidang tanggung jawab masing-masing, memimpin dan berkoordinasi dalam penyusunan resolusi interpelasi dan dokumen-dokumen terkait.
Sumber






Komentar (0)