Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte meminta AS untuk terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina dan Eropa untuk menanggung biayanya, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Uni Eropa (UE) perlu lebih banyak mendukung Ukraina.
Reuters pada tanggal 23 Januari mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang mengatakan bahwa Rusia tidak melihat hal baru dalam ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan sanksi dan tarif jika Rusia tidak setuju untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Kami tidak melihat adanya unsur baru," kata Peskov ketika ditanya tentang ancaman Trump.
Titik nyala: Iran tawarkan talangan; Trump beri ultimatum pada Rusia?
Menurut Bapak Peskov, Bapak Trump sering menerapkan sanksi terhadap Rusia selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Selain itu, Bapak Peskov menegaskan kembali bahwa Rusia siap untuk berdialog secara setara dan saling menghormati dengan Amerika Serikat.
Sebelumnya pada 22 Januari, Tn. Trump menyatakan bahwa "jika kita tidak segera mencapai kesepakatan, saya tidak punya pilihan selain mengenakan tarif dan sanksi tinggi terhadap semua barang yang dijual Rusia ke Amerika Serikat."
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte berbicara di Forum Ekonomi Dunia pada tanggal 23 Januari.
Duta Besar Luar Negeri Rusia Rodion Miroshnik kemudian mengatakan bahwa tidak ada pendekatan terpadu dalam kebijakannya untuk menyelesaikan krisis Ukraina.
"Tidak perlu berilusi, Tuan Trump bukanlah politisi pro-Rusia dan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan. Oleh karena itu, sejauh ini, belum ada pendekatan sistematis untuk menyelesaikan konflik di wilayah Ukraina," kata TASS mengutip diplomat tersebut.
Situasi konflik
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 23 Januari bahwa pasukannya telah menguasai desa Solone di wilayah Donetsk di Ukraina timur, menurut TASS.
Sementara itu, pertempuran berlanjut di desa Zverevo di pinggiran barat daya kota Pokrovsk di Donetsk. Pejabat keamanan Rusia mengatakan pihak Ukraina telah mengevakuasi anak-anak dari Pokrovsk.
Ukraina belum mengomentari informasi tersebut. Angkatan Udara Ukraina mengatakan pada 23 Januari bahwa pasukannya telah menembak jatuh 57 dari 92 pesawat nirawak (UAV) Rusia yang menyerang pada malam hari. Selain itu, 27 UAV hilang dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun.
Ukraina mengembangkan sistem pertahanan udara domestik untuk melawan rudal Rusia
Di provinsi Zaporizhzhia, Gubernur Ivan Fedorov mengatakan Rusia melancarkan serangan rudal dan UAV ke kota Zaporizhzhia, menewaskan satu orang, melukai 31 orang, dan menyebabkan puluhan ribu orang tanpa listrik.
Serangan itu menghancurkan pembangkit listrik dan memutus aliran listrik bagi lebih dari 20.000 penduduk serta memanaskan sekitar 17.000 orang, kata Tn. Fedorov.
Ia mengatakan pasukan Rusia menyerang kota itu terlebih dahulu dengan UAV, diikuti oleh rudal balistik, yang mendorong Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara yang berlangsung lebih dari enam jam.
Rusia tidak segera mengomentari informasi tersebut. Rusia dan Ukraina selalu membantah tuduhan menargetkan warga sipil dalam konflik tersebut.
Bisakah Rusia mempertahankan kampanye ini selama satu tahun lagi?
Pada Forum Ekonomi Dunia di Davos (Swiss), Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengatakan bahwa Rusia dapat mempertahankan konflik di Ukraina setidaknya selama satu tahun lagi.
Ia menambahkan bahwa penting untuk menerapkan sanksi putaran ke-16 yang menargetkan sektor gas, energi, dan pupuk Rusia. "Analisis kami menunjukkan bahwa ekonomi Rusia dapat bertahan dalam perang selama satu tahun lagi," ujarnya.
Di Davos, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte meminta AS untuk terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina dan bahwa Eropa akan menanggung biayanya.
Di bawah Biden, sang jenderal ingin Ukraina berunding, tetapi menteri luar negeri ingin berperang?
Ia mengatakan aliansi tersebut harus berinvestasi lebih banyak di bidang pertahanan, meningkatkan produksi industri pertahanan, dan mengalokasikan dana lebih besar untuk mendukung Ukraina. "Mengenai Ukraina, kami juga membutuhkan Amerika Serikat untuk tetap terlibat," ujar Rutte.
"Jika pemerintahan (Presiden Donald) Trump siap untuk terus memasok Ukraina dari basis industri pertahanannya, maka Eropa harus membayar. Saya sangat yakin akan hal ini, dan kita harus siap melakukannya," tambahnya.
Komentar tersebut muncul setelah Trump mengatakan awal pekan ini bahwa Uni Eropa (UE) harus berbuat lebih banyak untuk mendukung Ukraina. "Kita benar-benar harus bertindak dan tidak mengurangi dukungan untuk Ukraina. Garis depan sedang menuju ke arah yang salah," kata Rutte.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/chien-su-ukraine-ngay-1065-chau-au-tinh-toan-vien-tro-kyiv-nga-phan-ung-ong-trump-185250123231326843.htm
Komentar (0)