Undang-Undang Perwira Tentara Rakyat mengatur bahwa usia pensiun perwira bertambah 1-5 tahun, jumlah jenderal di tentara maksimal 415 orang.
Pada pagi hari tanggal 28 November, dengan dukungan 458/459 delegasi, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal dalam Undang-Undang. Undang-Undang tentang Perwira Tentara Rakyat Vietnam. Undang-undang ini berlaku mulai 1 Desember 2024.
Keputusan akhir untuk meningkatkan usia pensiun perwira militer 1-5 tahun
Letnan Jenderal Le Tan Toi, Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional, mengatakan bahwa beberapa pendapat mengusulkan untuk mengatur usia perwira militer sesuai dengan Kode Perburuhan dan Undang-Undang Keamanan Publik Rakyat; mengusulkan untuk mengatur usia pensiun yang tepat untuk setiap cabang dan layanan militer, sesuai dengan sifat, lingkungan, dan wilayah kerja.
Mendelegasikan kewenangan kepada Menteri Pertahanan Nasional untuk mengatur usia pensiun untuk posisi komando dan manajemen tertentu, tetapi tidak lebih tinggi dari usia berdasarkan pangkat militer.
Terkait dengan hal tersebut, Panitia Tetap DPR RI berpendapat bahwa karena perbedaan struktur, organisasi, sifat, tugas, dan objek tempur antara TNI dan Polri, maka menaikkan usia pensiun perwira TNI setingkat dengan usia pensiun perwira keamanan publik atau setingkat dengan usia pensiun pegawai negeri sipil menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, tidak akan menjamin kesehatan para perwira, khususnya perwira di kesatuan siap tempur, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Setiap tahun, TNI AD masih harus merekrut personel militer untuk pembinaan dan peremajaan kader tingkat regu. Jika usia tersebut ditingkatkan melebihi batas usia wajib militer, hal ini akan menyebabkan kelebihan dan penumpukan personel di korps perwira.
Peningkatan batas usia pensiun perwira sebagaimana tercantum dalam rancangan undang-undang ini akan menjaga ketersediaan perwira yang memiliki pelatihan dasar, keberanian, kualifikasi, pengalaman, kesehatan dalam komando, manajemen, penelitian, dan konsultasi, serta jumlah perwira yang berkualifikasi tinggi untuk memiliki lebih banyak waktu bertugas di Angkatan Darat, sehingga memenuhi persyaratan membangun Angkatan Darat modern; dan memastikan bahwa para perwira pada dasarnya memiliki cukup tahun kepesertaan asuransi sosial untuk menerima pensiun maksimum sebesar 75%.
Oleh karena itu, Panitia Tetap Majelis Nasional mengusulkan agar Majelis Nasional tetap mempertahankan ketentuan tentang batas usia tertinggi bagi perwira yang bertugas di Angkatan Darat sebagaimana dalam rancangan undang-undang.
Mengenai batas usia pensiun tertinggi bagi perwira berdasarkan pangkat militer, undang-undang yang baru disahkan menetapkan peningkatan 1 hingga 5 tahun dibandingkan dengan undang-undang saat ini. Dengan demikian, batas usia pensiun bagi letnan adalah 50 tahun; Mayor 52 tahun; Letnan Kolonel 54 tahun; Kolonel Senior 56 tahun; Kolonel 58 tahun; dan Jenderal 60 tahun.
Apabila TNI membutuhkan, perwira dengan kualifikasi politik , moral, kapasitas, kesehatan, dan kesukarelawanan yang memadai dapat diperpanjang masa dinasnya hingga maksimal 5 tahun. Dalam kasus khusus, masa dinas dapat diperpanjang sesuai dengan peraturan Menteri Pertahanan.
Jenderal Angkatan Darat yang berjumlah tidak lebih dari 415 orang
Pasal 15 Undang-Undang tersebut menetapkan pangkat militer tertinggi dengan jabatan dan gelar seorang perwira. Dengan demikian, pangkat militer Jenderal tidak boleh lebih dari 3, termasuk: Menteri Pertahanan Nasional; Kepala Staf Umum; dan Direktur Departemen Politik Umum.
Letnan Jenderal Senior dan Laksamana Angkatan Laut, yang jumlahnya tidak lebih dari 14 orang, meliputi: Wakil Menteri Pertahanan Nasional, Laksamana Angkatan Laut (maksimal 6 orang); Wakil Kepala Staf Umum, Wakil Direktur Departemen Politik Umum (masing-masing jabatan memiliki pangkat militer tertinggi Letnan Jenderal Senior, maksimal 3 orang). Selain itu, terdapat pula Direktur dan Komisaris Politik Akademi Pertahanan Nasional.
Jabatan dan gelar yang mempunyai pangkat militer tertinggi adalah Letnan Jenderal, Laksamana Madya Angkatan Laut; Mayor Jenderal, Laksamana Muda Angkatan Laut, dengan jumlah tidak lebih dari 398 orang. Dengan demikian, jumlah keseluruhan pangkat jenderal tertinggi adalah maksimal 415 orang.
Perwira militer yang diperbantukan dipilih untuk menduduki jabatan tersebut. Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional memiliki pangkat militer tertinggi yaitu Jenderal.
Perwira militer yang diperbantukan untuk menduduki jabatan Wakil Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional diangkat pada jabatan Wakil Menteri atau jabatan atau gelar yang setara, dengan pangkat militer tertinggi adalah Letnan Jenderal.
Sumber
Komentar (0)