Luyen Thi Quyen melakukan streaming langsung yang menjual daging babi gulung Thanh Hoa yang difermentasi di platform tiktok.
"Nem chua bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga jiwa kuliner kampung halaman saya. Saya selalu bangga memperkenalkan hidangan khas ini kepada teman-teman di mana pun," ujar Quyen. Meskipun banyak orang masih mengaitkan nem chua dengan citra kios-kios kecil di pasar tradisional, gadis muda ini melihat potensi besar yang belum dimanfaatkan: "Mengapa hidangan khas kampung halaman kami tidak bisa menjangkau konsumen melalui platform modern seperti e-commerce?" Pertanyaan itulah yang menjadi motivasi Quyen untuk memulai perjalanan wirausahanya. Dengan keinginan untuk membantu nem chua Thanh Hoa melampaui batas-batas lokal, ia memutuskan untuk membangun "merek"-nya sendiri dan bertransformasi mengikuti tren digital.
Karena tidak memilih jalur aman model bisnis tradisional, Quyen memulai dengan meriset pasar, memahami tren konsumen, dan terutama perilaku belanja daring. Ia memilih platform e-commerce besar seperti Shopee, Tiki, Lazada, dan terutama TikTok Shop—platform yang sedang booming dengan penjualan langsung. Quyen berkata: "Awalnya, sangat sulit karena konsumen tidak terbiasa membeli produk makanan tradisional seperti nem chua secara daring. Mereka khawatir tentang kualitas, pengawetan, dan keamanan pangan." Namun, alih-alih berkecil hati, ia berfokus untuk berinvestasi pada citra "merek"-nya. Mulai dari mendesain kemasan yang indah, mengambil foto produk profesional, hingga merekam video pendek tentang proses pembuatan nem, semuanya diunggah secara berkala di media sosial untuk membangun kepercayaan pelanggan. Setiap sesi penjualan langsung Quyen bukan sekadar perkenalan produk, tetapi juga "percakapan" yang hidup, di mana ia bercerita tentang kampung halamannya, tentang para pekerja keras pembuat nem, dan tentang kebanggaan Thanh Hoa. Berkat itu, jumlah interaksi meningkat dan pesanan terus berdatangan. Meskipun membawa produk ini ke lingkungan media digital modern, gadis muda Gen Z ini selalu ingat: Kita harus melestarikan jiwa nem chua Thanh Hoa. Untuk itu, fasilitas produksinya masih berpegang teguh pada tahapan tradisional, mulai dari pemilihan daging segar, pencucian daun pisang, pencampuran bumbu, hingga pemantauan waktu fermentasi. "Fasilitas produksi nem saya hanya menggunakan daging babi bersih dari peternakan berkualitas, tanpa bahan pengawet. Setiap batch nem diperiksa secara cermat untuk mengetahui keasaman, warna, dan rasa sebelum dikemas," ungkap Quyen.
Namun, ketika membawa produk nem chua ke platform e-commerce, Quyen juga mengalami kesulitan dalam pengawetan dan pengangkutan produk. Nem chua merupakan makanan fermentasi dengan waktu pengawetan dan penggunaan yang singkat, biasanya hanya 4-7 hari jika diawetkan dengan benar. Jika suhu ruangan lebih tinggi dari 25°C, proses fermentasi akan berlangsung lebih cepat, sehingga nem menjadi asam, lunak, atau busuk sebelum sampai ke konsumen. Oleh karena itu, untuk pesanan jarak jauh, waktu pengangkutan yang lama dapat memengaruhi kualitas produk. Untuk mengatasi kesulitan ini, Quyen dan fasilitas produksinya telah menerapkan mesin modern untuk melakukan proses pembungkusan nem secara tertutup, alih-alih pembungkusan nem secara manual. Dengan proses ini, nem akan dicampur dengan isian melalui mesin dan kemudian dipindahkan ke mesin pengemas. Setelah setiap lumpia dimasukkan ke dalam kantong, para pekerja akan membungkusnya dengan lapisan daun pisang lainnya untuk memastikan ciri khas tradisionalnya tetap terjaga. Setelah itu, produk juga divakum untuk memastikan kualitas selama pengangkutan jarak jauh. "Perfeksionisme" inilah yang membuat gerai lumpia asam Quyen menerima ribuan ulasan positif di platform e-commerce. "Lumpianya lezat, cita rasa tradisional, dikemas dengan cermat" - komentar yang terkesan sederhana, tetapi merupakan hadiah yang pantas untuk usaha dan kreativitas gadis muda ini.
Luyen Thi Quyen telah membuktikan bahwa, dengan kreativitas dan pengetahuan teknologi, anak muda dapat berkontribusi sepenuhnya untuk mempromosikan makanan khas daerah asal mereka dengan cara yang baru, lebih efektif, dan modern. Saat ini, merek "Quyen Nem - Thanh Hoa Specialty" karya anak muda ini telah hadir di berbagai provinsi dan kota di seluruh negeri dengan ratusan pesanan per minggu. Banyak video yang dibagikan Quyen tentang proses produksi dan rasa sosis asam Thanh Hoa telah menarik jutaan penonton di platform TikTok. Tak berhenti di situ, ia berencana untuk memperluas produknya, meneliti variasi sosis asam seperti sosis asam kotak, sosis asam mortar... untuk mendiversifikasi portofolio produk dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat.
Artikel dan foto: Phuong Do
Sumber: https://baothanhhoa.vn/co-gai-gen-z-nbsp-dua-nem-chua-xu-thanh-len-song-252913.htm
Komentar (0)