Pemanasan global mempercepat tenggelamnya meteorit ke dalam es Antartika, menghancurkan materi penelitian yang berharga.
Antartika adalah tempat ideal untuk berburu meteorit. Foto: José Jorquera/Universitas Santiago, Chili
Antartika memiliki konsentrasi meteorit yang tinggi di permukaannya. Oleh karena itu, benua es ini menyimpan banyak informasi berharga tentang Tata Surya, yang memungkinkan manusia mempelajari kemunculan kehidupan di Bumi, pembentukan Bulan, dan banyak hal lainnya.
Namun, meteorit menghilang dengan cepat akibat pemanasan global, menurut sebuah studi baru oleh tim ilmuwan dari Université Libre de Bruxelles (ULB), Institut Teknologi Federal Swiss (ETH Zurich), Institut Federal Swiss untuk Penelitian Hutan, Salju, dan Lanskap (WSL) Birmensdorf, dan Vrije Universiteit Brussel (VUB), SciTechDaily melaporkan pada 12 April. Hilangnya meteorit ini akan sangat memengaruhi pengetahuan manusia tentang kehidupan ekstraterestial.
Saat ini terdapat setidaknya 300.000 meteorit di permukaan lapisan es Antartika. Akibat pemanasan global, sekitar 5.000 meteorit menghilang setiap tahun, lima kali lebih cepat daripada laju pengumpulannya.
Dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggabungkan pengamatan satelit Antartika dengan prediksi model iklim, tim ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar seperempat asteroid akan lenyap pada tahun 2050. Angka tersebut dapat meningkat menjadi tiga perempat pada akhir abad ini, tergantung pada emisi gas rumah kaca di masa mendatang.
"Bahkan ketika suhu es di bawah nol derajat Celcius, meteorit gelap mengalami pemanasan berlebih di bawah sinar matahari dan dapat mencairkan es tepat di bawahnya. Dalam proses ini, meteorit hangat menciptakan lekukan lokal pada es dan seiring waktu menghilang sepenuhnya di bawah permukaan. Seiring meningkatnya suhu atmosfer, suhu permukaan es juga meningkat, sehingga mempercepat proses ini karena lebih sedikit panas dari meteorit yang dibutuhkan untuk mencairkan es di sekitarnya," jelas Veronica Tollenaar, seorang ilmuwan di ULB dan salah satu penulis studi tersebut.
"Untuk melindungi material luar angkasa yang tak ternilai ini, kita perlu meningkatkan pengumpulan meteorit di Antartika sebelum hilang akibat perubahan iklim. Serupa dengan pengumpulan inti es dari gletser yang mencair atau pengambilan sampel terumbu karang sebelum memutih, studi kami mengidentifikasi hilangnya meteorit sebagai efek tak terduga dari perubahan iklim yang perlu kita atasi," ujar Harry Zekollari, pakar di VUB dan salah satu penulis studi tersebut.
Kam Thao (Menurut SciTechDaily )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)