
Menurut koresponden VNA di Amerika Selatan, upacara peluncuran dihadiri oleh anggota Komite Sentral PCU Juan Bernassa dan Sekretaris Persatuan Pemuda Komunis Uruguay (UJC), Natalia Díaz, bersama dengan banyak anggota partai.
Dalam pengantar publikasinya, PCU menekankan bahwa abad ke-20 merupakan periode yang penuh tantangan besar bagi bangsa-bangsa, mulai dari perjuangan melawan fasisme dan imperialisme hingga upaya membangun model-model sosial baru. Menurut PCU, Presiden Ho Chi Minh adalah salah satu pemimpin yang turut membentuk era tersebut dengan kecerdasan, keberanian, dan kemampuannya untuk menghubungkan gerakan-gerakan pembebasan nasional dalam skala global.
Koleksi ini berisi tulisan-tulisan Presiden Ho Chi Minh selama hampir 50 tahun aktivitas revolusionernya, yang mencerminkan proses pembelajaran, perjuangan, dan pengembangan pemikirannya tentang kemerdekaan nasional, membangun kekuatan revolusioner, solidaritas internasional, dan membangun masyarakat baru. PCU menyatakan bahwa dokumen-dokumen ini tidak hanya memiliki nilai sejarah tetapi juga "mencerahkan" gerakan progresif saat ini karena menunjukkan kerendahan hati, keberanian, dan rasa hormat yang mendalam kepada rakyat – elemen-elemen inti yang membentuk seorang revolusioner sejati.
Dalam konteks dunia saat ini, PCU meyakini bahwa penerbitan antologi ini merupakan bentuk penghormatan kepada seorang pemimpin yang luar biasa dan pesan harapan bagi hubungan yang lebih erat antara masyarakat kedua negara. "Dengan hormat kami menundukkan kepala di hadapan seorang pahlawan sejati di zaman kita, seorang internasionalis teladan, dan teladan gemilang dalam perjuangan untuk kebebasan dan martabat manusia semua bangsa," demikian bunyi pengantarnya.
Berbicara pada peluncuran tersebut, anggota Komite Sentral PCU, Juan Bernassa, menegaskan bahwa gagasan-gagasan politik , teoretis, dan organisasional yang disajikan dalam koleksi ini tetap relevan di dunia yang menghadapi kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan krisis lingkungan. Warisan Presiden Ho Chi Minh terus menjadi teladan bagi mereka yang memperjuangkan keadilan sosial.
Sementara itu, Sekretaris UJC Natalia Díaz menekankan bahwa publikasi tersebut juga mengenang hubungan istimewa antara Ho Chi Minh dan Uruguay, termasuk kenangan saat ia bekerja di kapal laut yang singgah di Montevideo pada tahun 1920. Ia juga mencatat bahwa banyak karya Ho Chi Minh, beserta tulisan-tulisan Sekretaris Jenderal Le Duan dan Jenderal Vo Nguyen Giap, digunakan sebagai bahan studi rahasia selama masa pemerintahan diktator Uruguay (1973-1984), yang berkontribusi pada pengembangan semangat dan tekad generasi muda komunis saat ini.
Patut dicatat, bagian akhir buku setebal hampir 260 halaman ini juga memuat banyak dokumen fotografi berharga yang secara gamblang mencerminkan solidaritas Uruguay-Vietnam pada tahun 1960-an. Dokumen-dokumen ini mencakup berbagai demonstrasi dan pawai di Montevideo yang memprotes perang agresi AS di Vietnam, seperti pawai yang diselenggarakan oleh Komite Serikat Buruh Pemuda Uruguay yang menuntut penarikan pasukan AS pada Maret 1965; dan foto-foto kerumunan besar warga Uruguay yang menghadiri acara "Malam Vietnam" pada 26 Maret 1968, di alun-alun di depan kantor pusat Dewan Kota Montevideo. Semua foto tersebut diambil oleh wartawan El Popular, surat kabar resmi PCU.
Buku ini juga memuat pernyataan Komite Eksekutif Pusat PCU di halaman depan El Popular pada tanggal 5 September 1969, yang mengungkapkan "rasa duka yang mendalam" atas wafatnya Presiden Ho Chi Minh dan menegaskan bahwa beliau adalah "simbol indah perjuangan pembebasan nasional dan internasionalisme proletar." Pernyataan tersebut menekankan komitmen rakyat Uruguay untuk terus mendukung Vietnam hingga mencapai kemenangan akhir dalam perjuangan melawan penjajah asing. Selain itu, buku ini memuat artikel yang mengisahkan upacara peringatan untuk Presiden Ho Chi Minh yang diselenggarakan oleh PCU pada tanggal 5 September 1969 di Montevideo, sebuah acara yang menarik banyak orang dan kaum intelektual sayap kiri.
Menurut PCU, penerbitan antologi Ho Chi Minh yang berjumlah 500 volume tidak saja merupakan penghormatan kepada seorang pemimpin yang luar biasa, tetapi juga merupakan simbol solidaritas internasional dan kasih sayang yang hangat bagi rakyat Vietnam, serta berkontribusi dalam memperluas hubungan persahabatan antara kedua negara.
Peluncuran Antologi Ho Chi Minh bertepatan dengan persiapan PCU untuk Kongres Nasional ke-33, yang akan diselenggarakan pada 12-14 Desember, dengan slogan "Jalan menuju kebahagiaan rakyat banyak." PCU menegaskan bahwa Kongres tersebut akan menjadi forum untuk memperkuat persatuan politik dan sosial, melindungi perdamaian, mengutuk imperialisme, mendukung rakyat Palestina, dan mempromosikan peran kekuatan sayap kiri dalam konteks internasional yang bergejolak.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/dang-cong-san-uruguay-ra-mat-tuyen-tap-ho-chi-minh-20251210062936976.htm










Komentar (0)