
Mengusulkan untuk menambahkan rancangan Peraturan Perundang-undangan yang mengubah dan melengkapi Peraturan Perundang-undangan tentang Konsolidasi Dokumen Hukum ke dalam Program Legislasi Tahun 2025.
Secara khusus, Pemerintah memutuskan untuk menyetujui usulan penambahan rancangan Peraturan Perundang-undangan yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Peraturan Perundang-undangan tentang Konsolidasi Dokumen Hukum (VBQPPL) ke dalam Program Legislatif 2025, dengan meminta Komite Tetap Majelis Nasional untuk menyetujui penerapan perintah dan prosedur yang dipersingkat dalam mengembangkan dan mengumumkan rancangan Peraturan Perundang-undangan yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Peraturan Perundang-undangan tentang Konsolidasi Dokumen Hukum sebagaimana ditentukan dalam Poin b, Klausul 1, Pasal 50 Undang-Undang tentang Pengumuman Dokumen Hukum No. 64/2025/QH15, yang diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 87/2025/QH15, sebagaimana diusulkan oleh Kementerian Kehakiman dalam Pengajuan No. 153/TTr-BTP tertanggal 31 Oktober 2025. Kementerian Kehakiman bertanggung jawab atas konten dan laporan yang diusulkan, untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan hukum.
Pemerintah menugaskan Menteri Kehakiman, yang diberi wewenang oleh Perdana Menteri, untuk menandatangani atas nama Pemerintah suatu pengajuan kepada Komite Tetap Majelis Nasional yang mengusulkan untuk menambahkan proyek Ordonansi di atas ke Program Legislatif Majelis Nasional tahun 2025; secara proaktif melaporkan dan menjelaskan kepada Komite Tetap Majelis Nasional sebagaimana ditentukan.
Kementerian Hukum dan HAM memimpin dan berkoordinasi dengan kementerian, lembaga setingkat kementerian, dan instansi terkait dalam rangka penyusunan Peraturan Badan Musyawarah Nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
* Belakangan ini, peraturan tentang konsolidasi dokumen hukum dalam Undang-Undang tentang Pengundangan Dokumen Hukum dan Ordonansi tentang Konsolidasi Dokumen Hukum telah menciptakan landasan hukum yang penting bagi upaya ini. Dengan hampir 3.000 dokumen konsolidasi yang telah diimplementasikan, ditandatangani, disahkan, dan digunakan secara publik oleh kementerian dan lembaga, hal ini telah membantu lembaga, organisasi, dan individu untuk mencari dan menerapkan hukum dengan mudah; sekaligus berkontribusi pada pembentukan sistem hukum yang transparan dan mudah digunakan serta meningkatkan efektivitas penegakan hukum.
Namun, dalam praktiknya, sistem hukum masih rumit dan sulit diakses karena seringnya dilakukan amandemen dan penambahan. Meningkatnya jumlah dokumen yang mengubah banyak dokumen sekaligus atau satu dokumen yang diubah oleh banyak dokumen lain membuat proses pembaruan dan pencarian menjadi memakan waktu, rentan terhadap ketidakakuratan, sehingga menciptakan tekanan bagi lembaga manajemen maupun individu dan bisnis.
Untuk memenuhi tuntutan restrukturisasi organisasi, desentralisasi, pendelegasian wewenang, dan penghapusan kesulitan-kesulitan praktis, jumlah dokumen hukum yang diamandemen dan ditambah telah meningkat tajam belakangan ini. Hal ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk menyempurnakan regulasi tentang konsolidasi dokumen hukum guna memastikan sistem hukum yang jelas dan mudah diakses.
Kementerian Kehakiman menyatakan bahwa rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam PP tentang Konsolidasi Dokumen Hukum berfokus pada penyempurnaan landasan hukum konsolidasi dokumen hukum, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan konsistensi dan sinkronisasi dalam sistem hukum. Khususnya, rancangan tersebut menambahkan ketentuan tentang konsolidasi dalam hal dokumen diperbaiki, diubah, atau kedaluwarsa sebagian; sekaligus memperbarui dan menyempurnakan format dokumen konsolidasi agar sesuai dengan kenyataan.
Surat Salju
Sumber: https://baochinhphu.vn/de-nghi-bo-sung-du-an-sua-doi-phap-lenh-hop-nhat-van-ban-quy-pham-phap-luat-vao-chuong-trinh-lap-phap-2025-102251113174547988.htm






Komentar (0)