(Dan Tri) - Rancangan Undang-Undang Guru secara khusus mengatur 5 hal yang tidak boleh dilakukan oleh guru, termasuk melarang melakukan kecurangan pada hasil penilaian siswa.
Rancangan Undang-Undang tentang Guru mengatur bahwa guru pada lembaga pendidikan negeri tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh pegawai negeri sipil berdasarkan ketentuan undang-undang tentang pegawai negeri sipil.
Guru pada lembaga pendidikan non-publik dan guru asing tidak diperkenankan melakukan pekerjaan yang dilarang di bidang ketenagakerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
Selain itu, rancangan tersebut mencantumkan lima hal yang tidak boleh dilakukan guru.
Secara khusus, guru tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap peserta didik dalam bentuk apa pun.
Guru tidak diperbolehkan berbuat curang atau dengan sengaja memalsukan hasil dalam kegiatan perekrutan dan penilaian siswa.
Memaksa peserta didik untuk mengikuti kelas tambahan dalam bentuk apapun atau memaksa peserta didik untuk membayar sejumlah uang atau materi di luar ketentuan undang-undang juga dilarang.
Selain itu, guru tidak diperbolehkan memanfaatkan jabatannya sebagai guru dan kegiatan pengajaran dan pendidikan untuk melakukan perbuatan melawan hukum.
Bersamaan dengan peraturan ini, rancangan Undang-Undang tersebut juga secara jelas menyatakan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh organisasi dan individu terhadap guru.
Khususnya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (MOET) mempertahankan usulannya bahwa informasi tidak boleh dipublikasikan selama inspeksi, pemeriksaan, dan penanganan pelanggaran oleh guru sampai ada kesimpulan resmi dari otoritas yang berwenang.
Usulan ini menimbulkan kontroversi karena dapat mencegah kesalahan guru terdeteksi dan dilaporkan tepat waktu.
Dalam hal hak guru, rancangan tersebut mengusulkan untuk mengizinkan guru secara proaktif memilih dan menggunakan dokumen dan materi pembelajaran untuk mendukung kegiatan pengajaran dan pendidikan.
Memberikan pandangannya terhadap rancangan Undang-Undang Guru dalam diskusi kelompok pagi tanggal 9 November, Sekretaris Jenderal To Lam menyatakan bahwa ketika Undang-Undang Guru diundangkan, undang-undang tersebut harus menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru, dan bukan mengundangkan undang-undang yang mempersulit guru dalam lingkungan pendidikan.
[iklan_2]
Source: https://dantri.com.vn/giao-duc/de-xuat-cam-giao-vien-gian-lan-ket-qua-danh-gia-hoc-sinh-20241111092940338.htm
Komentar (0)