Delegasikan perekrutan proaktif ke sektor pendidikan
Dalam menyampaikan tata cara pelaksanaan pelimpahan inisiatif kepada sektor pendidikan dalam perekrutan dan penggunaan guru sebagaimana yang diusulkan dalam rancangan Undang-Undang tentang Guru, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dan Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial akan menjadi instansi yang bertugas mengembangkan strategi, proyek, rencana pengembangan, dan total staf guru di bawah kewenangan manajemennya untuk diajukan kepada otoritas yang berwenang untuk diambil keputusan.
Kedua lembaga ini juga bertugas untuk menetapkan kriteria dan standar rekrutmen, konten praktik pedagogik dalam ujian dan seleksi rekrutmen guru, serta mengoordinasikan jumlah guru di lembaga pendidikan publik sesuai dengan jumlah yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang.
Rancangan Undang-Undang Guru mengusulkan banyak perubahan dalam perekrutan dan mobilisasi guru.
Badan pengelola pendidikan memimpin (atau mendelegasikan kepada lembaga pendidikan) perekrutan, mutasi, penempatan, penilaian, dan pengangkatan guru. Rancangan undang-undang ini menetapkan bahwa pengangkatan guru disarankan, diputuskan, atau diakui oleh badan pengelola pendidikan sesuai dengan kewenangan yang diberikan.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, pengaturan tentang rekrutmen guru dalam rancangan undang-undang tersebut memuat sejumlah persyaratan untuk memenuhi ciri-ciri profesi guru, yang berbeda dengan pegawai negeri sipil pada sektor dan bidang lain (guru negeri), dan berbeda dengan pekerja murni (guru non-negeri).
Secara khusus, penyesuaian penting dalam perekrutan guru adalah: metode perekrutan melalui seleksi atau ujian, yang harus mencakup praktik pedagogi. Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, persyaratan Perekrutan guru dengan praktik pedagogi akan membantu meningkatkan kualitas profesional mereka yang direkrut sebagai guru, memilih orang yang tepat untuk profesi tersebut.
Pemerintah mengatur secara rinci mengenai syarat, proses, tata tertib, mata pelajaran prioritas, bentuk, dan isi ujian serta penerimaan guru, penerimaan guru khusus, dan penerimaan guru asing.
Guru negeri merupakan pegawai negeri sipil yang khusus.
Undang-Undang Guru berlaku bagi guru di lembaga pendidikan negeri dan guru di lembaga pendidikan non-negeri. "Untuk pertama kalinya, status hukum guru non-negeri ditetapkan secara penuh dan serentak sebagai guru, bukan hanya sebagai pegawai berdasarkan mekanisme kontrak kerja," demikian pernyataan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Berdasarkan rancangan undang-undang ini, guru di lembaga pendidikan negeri juga merupakan pegawai negeri sipil khusus. Dengan demikian, guru negeri tetap merupakan pegawai negeri sipil yang melaksanakan ketentuan Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil (rekrutmen, penggunaan, pengelolaan, sistem penggajian, dll.) dan tunduk pada pengelolaan instansi pemerintah yang berwenang, sekaligus tunduk pada penyesuaian ketentuan khusus bagi guru dalam undang-undang ini.
Guru honorer dan guru asing merupakan pekerja khusus, tunduk pada ketentuan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan ketentuan khusus tambahan bagi guru dalam undang-undang ini.
Melengkapi peraturan tentang mobilisasi guru
Rancangan Undang-Undang Guru mengatur situasi penggunaan guru yang berkaitan dengan karakteristik jenjang sekolah dan pelatihan, termasuk: mobilisasi, penugasan, mutasi, pengajaran antarsekolah, dan antarjenjang. "Kebijakan-kebijakan ini, khususnya mobilisasi guru, diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kelebihan dan kekurangan guru lokal di jenjang prasekolah dan pendidikan umum," menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Sesuai rancangan undang-undang tersebut, dalam hal pemindahan guru dari lembaga pendidikan negeri ke lembaga pengelola pendidikan, tunjangan senioritas dan tunjangan preferensial bagi guru akan dicadangkan untuk jangka waktu maksimal 12 bulan. Setelah masa penangguhan, ketentuan dan kebijakan jabatan baru akan diberlakukan.
Jangan memindahkan guru kepada guru perempuan yang sedang hamil atau membesarkan anak di bawah usia 36 bulan, guru yang dalam keadaan sangat sulit, guru yang istri atau suaminya bekerja di daerah perbatasan atau kepulauan, kecuali dalam kasus di mana guru tersebut ingin...
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/de-xuat-nhieu-thay-doi-trong-tuyen-dung-dieu-dong-nha-giao-18524102818193099.htm






Komentar (0)