Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup baru saja merilis rancangan undang-undang yang mengubah dan menambah beberapa pasal Undang-Undang Pertanahan tahun 2024 untuk mendapatkan masukan publik.
Masih banyak kekurangan yang ada.
Menurut Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup (MARD), Undang-Undang Pertanahan 2024 bersifat progresif, tetapi setelah lebih dari satu tahun diterapkan, beberapa aspek masih belum sesuai, terutama dalam konteks model pemerintahan lokal dua tingkat yang banyak diterapkan setelah penggabungan unit administrasi.
Salah satu isu penting adalah sistem perencanaan tata guna lahan. Saat ini, hukum mewajibkan penyusunan rencana tata guna lahan tahunan di tingkat distrik. Regulasi ini meningkatkan beban administratif, memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk mengakses lahan, dan menyebabkan banyak area lahan lambat untuk dikembangkan.

Undang-Undang Pertanahan 2024 telah mengizinkan daerah-daerah dengan perencanaan perkotaan dan pedesaan yang sudah ada untuk menggunakan rencana-rencana tersebut sebagai pengganti rencana tata guna lahan. Namun, tingkat cakupan semua jenis rencana masih rendah, dan banyak daerah masih terpaksa membuat rencana tata guna lahan tambahan, yang menyebabkan tumpang tindih, pemborosan, dan kesulitan dalam implementasi.
Selain itu, prosedur alokasi dan penyewaan lahan saat ini sebagian besar dilakukan melalui lelang atau tender untuk memilih investor. Prosedur ini sangat bergantung pada peraturan hukum terkait lelang dan tender, yang menyebabkan waktu persiapan yang panjang. Dalam praktiknya, banyak proyek gagal memilih investor yang memenuhi syarat, sehingga mengakibatkan penundaan implementasi, pemborosan sumber daya, dan lambatnya menarik investasi.
Khususnya untuk proyek-proyek berskala besar yang membutuhkan keahlian teknis tingkat lanjut dan berperan dalam mempromosikan pembangunan regional atau lokal, menemukan investor yang sepenuhnya memenuhi kriteria sangatlah penting. Namun, mekanisme saat ini tidak menjamin terpilihnya investor dengan kemampuan unggul, sehingga menghasilkan pengembalian investasi yang jauh di bawah ekspektasi.
Kelemahan lainnya adalah pelelangan wajib hak penggunaan lahan untuk lahan surplus yang digunakan untuk perkantoran dan tempat kerja, yang memperpanjang prosedur pemrosesan, meningkatkan biaya kepatuhan, dan memperlambat implementasi proyek, sehingga tidak cocok untuk konteks struktur pemerintahan dua tingkat.
Usulan untuk mengubah beberapa peraturan penting.
Draf amandemen Undang-Undang Pertanahan 2024, yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup, terdiri dari 68 pasal, yang dibagi menjadi tiga kelompok isi utama. Satu kelompok bertujuan untuk mengatasi kendala praktis, kelompok lain menyesuaikan undang-undang agar sesuai dengan model pemerintahan lokal dua tingkat, dan kelompok yang tersisa bertujuan untuk meningkatkan kebijakan pembiayaan lahan.

Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup telah mengusulkan amandemen dan penambahan pada Pasal 159, termasuk dua opsi untuk menyusun tabel harga tanah.
Opsi 1: Daftar harga tanah diterapkan untuk menghitung biaya penggunaan tanah dan sewa tanah ketika Negara mengalokasikan atau menyewakan tanah tanpa melelang hak penggunaan tanah; memperpanjang hak penggunaan tanah, mengakui hak penggunaan tanah, dll. Daftar ini juga digunakan untuk menghitung biaya penggunaan tanah dan sewa tanah ketika menyesuaikan periode penggunaan tanah atau perencanaan, dan untuk menghitung harga awal untuk pelelangan hak penggunaan tanah ketika Negara mengalokasikan tanah dengan biaya penggunaan tanah atau menyewakan tanah.
Dengan pendekatan ini, tabel harga tanah dikembangkan berdasarkan luas dan lokasi. Untuk wilayah yang memiliki peta kadaster digital dan basis data harga tanah, tabel harga dibuat untuk setiap bidang tanah secara individual.
Komite Rakyat Provinsi memutuskan daftar harga tanah setiap lima tahun sekali dan menerbitkan serta menerapkannya mulai tanggal 1 Januari tahun pertama periode tersebut. Jika perlu menambahkan daftar harga tanah selama tahun berjalan, Komite Rakyat Provinsi akan mengambil keputusan.
Opsi 2: Tabel harga tanah hanya diterapkan untuk menghitung biaya penggunaan lahan dan sewa lahan ketika Negara mengalokasikan lahan, menyewakan lahan, mengizinkan konversi penggunaan lahan, mengakui hak penggunaan lahan, dan menghitung pajak dan biaya yang terkait dengan penggunaan lahan...
Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup meyakini bahwa amandemen Undang-Undang Pertanahan 2024 diperlukan dan mendesak untuk memastikan undang-undang tersebut sesuai dengan model organisasi administrasi saat ini, sekaligus mengatasi kekurangan dalam menarik investasi, mengelola sumber daya lahan, dan mengurangi beban administrasi bagi warga dan pelaku usaha.
Draf ini dipublikasikan untuk konsultasi luas dengan kementerian, pemerintah daerah, para ahli, dan masyarakat. Ini merupakan langkah persiapan penting sebelum diajukan ke Majelis Nasional untuk dipertimbangkan, dengan tujuan menyempurnakan sistem hukum tanah secara lebih komprehensif, transparan, dan layak di masa mendatang.

Kota Ho Chi Minh akan mengembangkan daftar harga tanah baru setelah merger.

Kantor Audit Negara telah mengungkap sejumlah kekurangan dalam pengelolaan lahan di beberapa daerah.

Harga tanah yang terlalu tinggi akan mempersulit penurunan harga rumah.
Sumber: https://tienphong.vn/de-xuat-phuong-an-moi-ve-bang-gia-dat-post1764637.tpo






Komentar (0)