Pada pagi hari tanggal 20 Januari, Bapak Thai Thuong Hai, Kepala Dinas Perlindungan Hutan Distrik Chu Se ( Provinsi Gia Lai ), menginformasikan bahwa unit tersebut telah berkoordinasi dengan pemerintah komune HBong untuk memeriksa dan menemukan adanya penyerobotan lahan hutan lindung untuk budidaya tebu di sub-area 1065, dalam kawasan hutan yang dikelola oleh pemerintah daerah.
Menurut Bapak Hai, selama inspeksi, pihak berwenang menemukan bahwa di Lot 30, Bagian 1 (Sub-area 1065), 2,56 hektar hutan lindung hulu (hutan gugur alami yang sedang mengalami regenerasi) telah ditebang secara ilegal.
Di lokasi kejadian, pihak berwenang menemukan bahwa 2,56 hektar hutan lindung hulu (hutan gugur alami yang sedang mengalami regenerasi) di petak 30, bagian 1 (sub-area 1065) telah ditebang secara ilegal.
Selain itu, di petak 7, bagian 2 (sub-area 1065), terdapat dua lokasi dengan total luas 2,98 hektar hutan lindung hulu (dalam kondisi hutan gugur alami yang menipis) yang juga telah dibersihkan dan dibajak.
Pada saat inspeksi, ketiga lokasi tersebut telah dibajak dan ditanami tebu di seluruh area. Area yang telah dibajak di sekitarnya ditutupi dengan padang rumput, semak-semak, dan pepohonan yang sedang tumbuh kembali. Namun, pihak berwenang belum menentukan waktu pasti terjadinya penggundulan hutan atau siapa pelakunya.
"Satuan tugas telah menyusun laporan dan menyerahkannya kepada Komite Rakyat Komune HBong untuk mengarahkan petugas kehutanan dan pasukan lainnya di Komune HBong agar menjaga dan mempertahankan kondisi terkini, serta melarang keras segala bentuk campur tangan di lokasi kejadian selama periode investigasi dan verifikasi," demikian informasi dari Kepala Pos Penjaga Hutan Distrik Chư Sê.
Menurut Unit Pengelolaan Hutan Distrik Chư Sê, setelah menemukan kejadian tersebut, unit tersebut berkoordinasi dengan Badan Investigasi Kepolisian Distrik, Kejaksaan Distrik, dan Komite Rakyat Komune Hbông untuk melakukan investigasi di tempat kejadian serta mengkonsolidasi dan melengkapi berkas kasus untuk penuntutan.
Sementara itu, Bapak Pham Huu Vien, Ketua Komite Rakyat Komune HBong, mengatakan bahwa selama proses verifikasi, seorang warga setempat muncul dan mengaku telah menanam tebu di area tersebut. Namun, polisi sedang melakukan penyelidikan, sehingga identitas mereka belum dapat diungkapkan saat ini.
Diketahui bahwa pada bulan September 2021, juga di sub-area 1065 ini, 34,6 hektar hutan lindung ditebang dan diratakan dengan buldoser untuk menanam pohon eukaliptus. Beberapa waktu kemudian, ketika pohon eukaliptus tersebut tingginya sekitar 25-30 cm, pemilik hutan dan pihak berwenang menemukan penebangan ilegal tersebut.
Sumber






Komentar (0)