
Keputusan No. 158/2025/ND-CP menetapkan subjek yang diwajibkan untuk berpartisipasi dalam asuransi sosial wajib.
Subjek yang berpartisipasi dalam asuransi sosial wajib
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, subjek yang ikut serta dalam jaminan sosial wajib meliputi:
1. Pekerja yang menjadi peserta jaminan sosial wajib wajib menaati ketentuan huruf a, b, c, g, h, i, k, l, m, dan n ayat 1 dan ayat 2 pasal 2 Undang-Undang Jaminan Sosial.
Pegawai sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, i, k, l ayat 1 dan ayat 2 pasal 2 Undang-Undang Jaminan Sosial yang diutus untuk belajar, berpraktik, atau bekerja di dalam negeri atau luar negeri, namun tetap menerima gaji di dalam negeri, wajib menjadi peserta jaminan sosial.
2- Rumah tangga usaha pemilik rumah tangga usaha yang memiliki nomor pendaftaran usaha sebagaimana dimaksud pada huruf m ayat 1 pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial yang menjadi peserta asuransi sosial wajib meliputi:
a- Pemilik usaha pada rumah tangga usaha terdaftar membayar pajak sesuai dengan metode deklarasi;
b- Rumah tangga usaha pemilik rumah tangga usaha terdaftar yang tidak termasuk dalam ketentuan huruf a di atas, wajib menjadi peserta asuransi sosial mulai tanggal 1 Juli 2029.
3- Subyek sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas dan angka n Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Asuransi Sosial yang secara bersamaan termasuk dalam beberapa subyek sebagaimana dimaksud pada angka 1 angka 2 Undang-Undang Asuransi Sosial, wajib mengikuti asuransi sosial wajib sebagai berikut:
a- Subyek sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas juga merupakan subyek sebagaimana dimaksud pada salah satu huruf b, c, d, dd, e, i, a, l, k, n, h, dan g Pasal 1 Undang-Undang Asuransi Sosial, kemudian menjadi peserta asuransi sosial wajib sesuai dengan subyek yang dimaksud pada huruf b, c, d, dd, e, i, a, l, k, n, h, dan g Pasal 1 Undang-Undang Asuransi Sosial berdasarkan urutan pertama yang diperoleh;
b- Subjek sebagaimana dimaksud pada huruf n ayat 1 Pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial yang juga merupakan subjek sebagaimana dimaksud pada huruf b, c, d, dd, e, i, a, l, dan k ayat 1 Pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial, wajib mengikuti asuransi sosial wajib sesuai dengan subjek yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada huruf b, c, d, dd, e, i, a, l, dan k ayat 1 Pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial, berdasarkan urutan prioritas.
4. Subjek yang berhak memperoleh manfaat dan tunjangan jaminan sosial bulanan yang tidak termasuk dalam subjek kepesertaan jaminan sosial wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 7 huruf a Undang-Undang Jaminan Sosial adalah:
- Orang yang menerima tunjangan cacat bulanan;
- Orang yang menerima tunjangan bulanan sesuai dengan ketentuan Keputusan Pemerintah No. 09/1998/ND-CP tanggal 23 Januari 1998 tentang perubahan dan penambahan Keputusan Pemerintah No. 50/CP tanggal 26 Juli 1995 tentang biaya hidup pejabat komune, distrik, dan kota;
- Orang yang menerima tunjangan bulanan sesuai dengan ketentuan Keputusan Perdana Menteri No. 91/2000/QD-TTg tanggal 4 Agustus 2000 tentang tunjangan bagi orang yang telah mencapai usia pensiun pada saat berhenti menerima tunjangan bulanan karena kehilangan kapasitas kerja; Keputusan Perdana Menteri No. 613/QD-TTg tanggal 6 Mei 2010 tentang tunjangan bulanan bagi orang dengan pengalaman kerja aktual 15 tahun sampai dengan kurang dari 20 tahun yang masa penerimaan tunjangan karena kehilangan kapasitas kerja telah berakhir;
- Orang yang menerima tunjangan bulanan sesuai dengan ketentuan Keputusan No. 142/2008/QD-TTg tanggal 27 Oktober 2008 dari Perdana Menteri tentang penerapan rezim bagi prajurit yang berpartisipasi dalam perang perlawanan terhadap AS untuk menyelamatkan negara dengan masa dinas kurang dari 20 tahun di militer yang telah didemobilisasi dan dikembalikan ke daerah asal mereka; Keputusan No. 38/2010/QD-TTg tanggal 6 Mei 2010 dari Perdana Menteri tentang perubahan dan penambahan Keputusan No. 142/2008/QD-TTg tanggal 27 Oktober 2008 dari Perdana Menteri tentang penerapan rezim bagi prajurit yang berpartisipasi dalam perang perlawanan terhadap AS untuk menyelamatkan negara dengan masa dinas kurang dari 20 tahun di militer yang telah didemobilisasi dan dikembalikan ke daerah asal mereka; Keputusan Perdana Menteri No. 53/2010/QD-TTg, tanggal 20 Agustus 2010, yang mengatur rezim bagi perwira dan prajurit Keamanan Publik Rakyat yang turut serta dalam perang perlawanan terhadap AS dengan masa bakti kurang dari 20 tahun di Keamanan Publik Rakyat yang telah berhenti bertugas dan kembali ke daerah asal; Keputusan Perdana Menteri No. 62/2011/QD-TTg, tanggal 9 November 2011, tentang rezim dan kebijakan bagi mereka yang turut serta dalam perang membela Tanah Air, melaksanakan misi internasional di Kamboja, dan membantu Laos pasca 30 April 1975, yang telah didemobilisasi, diberhentikan dari ketentaraan, atau berhenti bertugas;
- Orang yang menerima manfaat bulanan berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Asuransi Sosial.
5. Subjek sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat 1 pasal 2 Undang-Undang tentang Jaminan Sosial yang bekerja paruh waktu dan mempunyai penghasilan bulanan yang dihitung berdasarkan ketentuan ayat 2 pasal 7 Peraturan Pemerintah ini lebih rendah dari penghasilan terendah yang dijadikan dasar pembayaran iuran jaminan sosial wajib; pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian percobaan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, tidak menjadi subjek kepesertaan jaminan sosial wajib.
Mendaftarkan diri pada jaminan sosial wajib dan menerbitkan buku jaminan sosial
Pendaftaran kepesertaan jaminan sosial dan penerbitan buku jaminan sosial dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 28 Undang-Undang Jaminan Sosial dan diatur secara rinci sebagai berikut:
Subjek sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 di atas dan Butir n Ayat 1 Pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial, apabila mendaftar menjadi peserta asuransi sosial melalui badan usaha rumah tangga, badan usaha, koperasi, atau gabungan koperasi yang menjadi pengurus, wajib mematuhi ketentuan Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Asuransi Sosial.
Subjek sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 di atas dan Butir n Ayat 1 Pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial, apabila mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi sosial secara langsung pada badan penyelenggara asuransi sosial, wajib mematuhi ketentuan Pasal 2 Pasal 28 Undang-Undang Asuransi Sosial.
Subjek sebagaimana dimaksud pada huruf g ayat 1 pasal 2 Undang-Undang tentang Jaminan Sosial wajib mengajukan formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf b ayat 1 pasal 27 Undang-Undang tentang Jaminan Sosial kepada badan penyelenggara jaminan sosial sebelum berangkat bekerja ke luar negeri.
Badan dan organisasi yang mengelola kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja sebelum diangkat menjadi anggota badan perwakilan Republik Sosialis Vietnam di luar negeri wajib mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi sosial bagi subjek sebagaimana dimaksud dalam huruf h, Ayat 1, Pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial sesuai dengan ketentuan dalam Ayat 1, Pasal 28 Undang-Undang Asuransi Sosial.
Gaji sebagai dasar pembayaran asuransi sosial wajib
Peraturan Pemerintah ini mengatur bahwa gaji sebagai dasar pembayaran iuran wajib jaminan sosial dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Jaminan Sosial dan dirinci sebagai berikut:
Gaji yang dijadikan dasar kepesertaan wajib jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 angka 1 huruf b Undang-Undang Jaminan Sosial adalah gaji sebulan yang meliputi gaji menurut jabatan atau jabatan, tunjangan gaji, dan tunjangan lainnya, meliputi:
a - Gaji menurut jabatan atau pekerjaan yang dihitung berdasarkan masa kerja (bulan) menjalankan tugas dalam jabatan atau pekerjaan menurut skala gaji, tabel gaji yang disusun oleh pengusaha sesuai dengan ketentuan Pasal 93 Undang-Undang Ketenagakerjaan yang disepakati dalam perjanjian kerja;
b - Tunjangan gaji untuk mengganti faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi kerja, kompleksitas pekerjaan, kondisi kehidupan, dan daya tarik kerja yang belum atau belum sepenuhnya diperhitungkan dalam perjanjian kerja pada tingkat gaji; tidak termasuk tunjangan gaji yang tergantung atau berfluktuasi sesuai dengan produktivitas kerja, proses kerja, dan mutu kinerja karyawan;
c- Jumlah tambahan lainnya yang ditetapkan sebesar jumlah tertentu di samping gaji sebagaimana dimaksud dalam huruf a, yang disepakati dalam perjanjian kerja dan dibayarkan secara teratur dan stabil pada setiap periode gaji; tidak termasuk jumlah tambahan lainnya yang jumlahnya bergantung atau berfluktuasi sesuai dengan produktivitas kerja, proses kerja, dan mutu prestasi kerja pegawai.
Dalam Peraturan Pemerintah tersebut secara tegas disebutkan bahwa gaji yang dijadikan dasar pembayaran iuran wajib jaminan sosial bagi subjek sebagaimana dimaksud pada Angka 1 Ayat (1) Pasal 2 Undang-Undang Jaminan Sosial adalah gaji pokok sebulan sebagaimana diperjanjikan dalam perjanjian kerja.
Dalam hal perjanjian kerja menyepakati upah per jam, maka besarnya gaji per bulan dihitung dengan cara mengalikan upah per jam dengan jumlah jam kerja dalam sebulan sebagaimana disepakati dalam perjanjian kerja.
Dalam hal perjanjian kerja menyepakati upah harian, maka besarnya gaji per bulan dihitung dengan cara mengalikan upah harian tersebut dengan jumlah hari kerja dalam sebulan sebagaimana disepakati dalam perjanjian kerja.
Dalam hal kontrak kerja menyepakati gaji mingguan, maka gaji bulanan dihitung dengan cara mengalikan gaji mingguan tersebut dengan jumlah minggu kerja dalam sebulan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja.
Keputusan ini menetapkan bahwa gaji yang digunakan sebagai dasar iuran wajib jaminan sosial bagi subjek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 huruf k Undang-Undang Jaminan Sosial adalah tunjangan bulanan bagi pekerja paruh waktu di tingkat kelurahan, desa, dan rumah susun. Dalam hal tunjangan bulanan bagi pekerja paruh waktu di tingkat kelurahan, desa, dan rumah susun lebih rendah dari gaji terendah yang digunakan sebagai dasar iuran wajib jaminan sosial, maka gaji yang digunakan sebagai dasar iuran wajib jaminan sosial adalah sama dengan gaji terendah yang digunakan sebagai dasar iuran wajib jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 Ayat 1 huruf d Undang-Undang Jaminan Sosial.
Gaji yang dijadikan dasar pembayaran iuran wajib jaminan sosial bagi subjek sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Pasal 2 Undang-Undang Jaminan Sosial adalah gaji yang menjadi hak subjek tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal gaji yang tercantum dalam kontrak kerja dan gaji yang dibayarkan kepada karyawan adalah dalam mata uang asing, gaji yang digunakan sebagai dasar pembayaran jaminan sosial wajib dihitung dalam Dong Vietnam berdasarkan gaji dalam mata uang asing yang dikonversi ke Dong Vietnam pada nilai tukar rata-rata dari nilai tukar pembelian dengan transfer Dong Vietnam dengan mata uang asing yang diumumkan oleh 4 bank umum milik negara pada akhir tanggal 2 Januari untuk 6 bulan pertama tahun ini dan tanggal 1 Juli untuk 6 bulan terakhir tahun ini; dalam hal hari-hari ini bertepatan dengan hari libur, nilai tukar hari kerja berikutnya akan digunakan.
Tingkat iuran, cara, dan jangka waktu pembayaran iuran jaminan sosial wajib bagi pekerja dan pemberi kerja
Peraturan Pemerintah ini mengatur besaran iuran, tata cara, dan jangka waktu pembayaran iuran jaminan sosial wajib bagi pekerja dan pemberi kerja sesuai dengan ketentuan Pasal 33 dan Pasal 34 Undang-Undang Jaminan Sosial, yang secara rinci diuraikan sebagai berikut:
Subjek sebagaimana dimaksud pada butir k ayat (1) pasal 2 Undang-Undang Asuransi Sosial yang tidak bekerja dan tidak menerima tunjangan selama 14 hari kerja atau lebih dalam sebulan, maka pekerja/buruh dan pemberi kerja tidak wajib membayar iuran asuransi sosial pada bulan tersebut.
Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 Juli 2025.
Phuong Nhi
Sumber: https://baochinhphu.vn/subject-to-social-security-enforcement-of-social-security-enforcement-from-7-1-102250626160410268.htm






Komentar (0)