Dalam sebuah pernyataan pada pertemuan daring yang diadakan pada tanggal 24 Februari, para pemimpin G7 mengatakan mereka tidak akan mengakui "pemilu" yang berlangsung di "wilayah baru" Rusia.
Para pemilih Rusia menggelar demonstrasi dan konser untuk mendukung pemungutan suara serupa pada tahun 2014 di Krimea. (Sumber: RadioFreeEurope) |
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan puncak daring kelompok tersebut, para pemimpin G7 mengatakan: "Kami tidak akan pernah mengakui apa yang disebut 'pemilu', baik yang lalu maupun yang akan datang, yang diselenggarakan oleh Rusia di wilayah Ukraina, maupun hasilnya."
TASS mengutip ketua komisi pemilihan umum daerah Zaporizhzhia, Galina Katyushchenko, yang mengatakan bahwa pada tanggal 25 Februari, pemungutan suara awal dalam pemilihan presiden Rusia dimulai di wilayah ini.
Berbicara kepada wartawan, Ibu Katyushchenko mengumumkan: "Masyarakat yang tinggal di dekat garis konflik dan tentara akan menjadi yang pertama memberikan suara mereka."
Anggota komisi pemilihan distrik akan mendatangi rumah-rumah di daerah yang berdekatan dengan garis konflik, membawa surat suara dan kotak suara.
Untuk memilih, pemilih harus menunjukkan paspor Rusia atau Ukraina, berdasarkan keputusan komisi pemilihan daerah. Tempat pemungutan suara (TPS) akan resmi dibuka di wilayah Zaporizhzhia pada 17 Maret.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)