Dalam rangka KTT ASEAN ke-46 (Mei), para pemimpin ASEAN sepakat untuk menerima Timor-Leste sebagai anggota ke-11 blok tersebut pada KTT ASEAN ke-47 di bulan Oktober tahun ini. (Sumber: VGP) |
Menurut situs web dw.com pada 30 September, Timor-Leste telah berupaya keras selama bertahun-tahun untuk bergabung dengan ASEAN dengan harapan dapat mendorong integrasi dan pembangunan negara tersebut. Timor-Leste akan menjadi anggota terbaru ASEAN Oktober mendatang, mengakhiri penantian selama 14 tahun.
Bergabung dengan ASEAN dapat membuka pintu baru bagi Timor-Leste, termasuk integrasi regional yang lebih dalam dan integrasi ekonomi yang lebih baik.
Sharon Seah, peneliti senior di ISEAS – Yusof Ishak Institute (Singapura), berkomentar bahwa Timor-Leste telah "menunggu di pintu ASEAN selama 14 tahun".
Profesor Michael Leach, peneliti hubungan internasional di Universitas Teknologi Swinburne di Melbourne, Australia, mengatakan bahwa investasi internasional di Timor-Leste telah meningkat pesat belakangan ini. Namun, investasi pada indikator-indikator pembangunan dasar seperti pertanian , pendidikan, dan kesehatan masih relatif rendah.
Profesor Madya Khoo Ying Hooi, yang mengkhususkan diri dalam hubungan internasional dan hak asasi manusia di Universitas Malaysia, mengatakan Timor-Leste berfokus untuk menyambut calon investor asing.
Menurut Lowy Institute (Australia), Timor-Leste memiliki populasi yang kecil dan perekonomiannya sangat bergantung pada sumber daya alam, terutama cadangan minyak, yang menyumbang 80% PDB negara kepulauan tersebut. Belanja publik merupakan kunci untuk merangsang perekonomian, dengan pertanian, perikanan, dan pariwisata menjadi fokus pertumbuhan ekonomi. Timor-Leste juga memiliki salah satu populasi termuda di dunia, dengan 74% penduduknya berusia di bawah 35 tahun (menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Sumber: https://baoquocte.vn/gia-nhap-asean-canh-cua-moi-cho-su-phat-trien-cua-timor-leste-330220.html
Komentar (0)