Kasus yang umum adalah seorang pasien laki-laki berusia 16 tahun yang dirawat di rumah sakit karena nyeri dada, batuk berdahak, dan kesulitan bernapas saat beraktivitas. Berdasarkan riwayat medisnya, pasien tersebut mengatakan bahwa ia baru-baru ini menggunakan rokok elektrik bersama teman-temannya. Pasien tersebut percaya bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional dan terbujuk oleh teman-temannya.
Pemindaian CT pasien menunjukkan infiltrasi luas pada lobus bawah paru-paru kanan. (Foto milik Rumah Sakit Penyakit Tropis).
Pasien diminta menjalani tes darah dan dahak, serta CT scan dada. Pada CT scan dada, ditemukan lesi infiltrat besar di lobus bawah paru kanan. Pasien didiagnosis pneumonia, yang awalnya diduga akibat kebiasaan merokok rokok elektronik.
Melalui hal ini, dokter spesialis 2 Bui Manh Cuong, Kepala Departemen Penyakit Dalam dan Pernapasan, mengatakan: "Kondisi pasien cukup rumit. Meskipun pasien masih sangat muda dan tidak memiliki penyakit penyerta, kerusakan paru-parunya sangat parah, tidak berbeda dengan yang dialami lansia. Kami harus menerapkan langkah-langkah perawatan untuk mempertahankan fungsi paru-paru pasien semaksimal mungkin."
Saat digunakan, baterai menyediakan energi untuk memanaskan cairan di ruang bakar, menyebabkannya menguap. Cairan ini juga mengandung nikotin, zat adiktif, perasa, dan ratusan bahan kimia lainnya. Yang lebih berbahaya, rokok elektrik dapat digunakan untuk menghisap ganja dan zat adiktif lainnya.
Para dokter mengatakan bahwa asap rokok elektrik mengandung berbagai zat beracun yang memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan. Rokok elektrik memiliki kemampuan untuk memanaskan cairan di dalam kartrid nikotin.
Bila berada pada suhu tinggi, cairan ini akan berubah menjadi uap dan perokok akan menghirup uap ini ke dalam tubuh, sehingga mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan seperti: Mual, sesak dada, batuk, tekanan darah dan denyut jantung meningkat; Mempengaruhi daya ingat, tidur; Mempengaruhi penyakit kardiovaskular: Nikotin menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung... Tanda-tanda ini kemungkinan besar merupakan manifestasi dari pneumonia, penyakit paru obstruktif kronik, gagal napas, dan bahkan kanker paru-paru.
Rokok elektronik dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan. (Foto ilustrasi).
Banyak orang saat ini percaya bahwa penggunaan rokok elektronik tidak berpengaruh pada kesehatan dan menggunakan rokok elektronik sebagai cara untuk berhenti merokok rokok tradisional.
Namun, asap rokok elektrik masih mengandung nikotin dan zat adiktif lainnya, sehingga dampaknya terhadap kesehatan tidak kalah dengan rokok konvensional. Rokok elektrik bahkan lebih berbahaya karena adanya anggapan subjektif bahwa rokok elektrik lebih aman, sehingga penggunaannya semakin sering. Hal ini menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Oleh karena itu, dokter menyarankan agar masyarakat, terutama remaja, anak di bawah umur, pelajar, dan murid, menjauhi rokok secara umum, dan khususnya rokok elektronik. Meskipun banyak iklan yang menarik, kita tidak boleh melupakan efek berbahaya rokok yang tak terduga terhadap kesehatan pengguna atau mereka yang menghirup asap rokok secara pasif.
Le Trang
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)