Direktur Net Zero Institute: Vietnam sedang bertransisi dengan cepat menuju Net Zero
Báo Dân trí•27/06/2024
(Dan Tri) - Menurut direktur Net Zero Institute (Universitas Sydney), tujuan bersama Vietnam dan Australia adalah mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Ia mengatakan Vietnam berkembang dan bertransformasi sangat cepat dalam perjalanan Net Zero-nya.
Baru-baru ini, University of Sydney Vietnam Institute, bagian dari University of Sydney, Australia, diluncurkan di Hanoi. Lembaga ini beroperasi di bawah model perusahaan sosial nirlaba, mengumpulkan para ilmuwan untuk melaksanakan proyek-proyek penelitian praktis di Vietnam. Pada acara tersebut, perwakilan lembaga tersebut juga mengumumkan misi utama lembaga tersebut dalam melakukan penelitian multidisiplin di banyak bidang, termasuk kesehatan, pertanian , seni, ilmu sosial, bisnis serta meluncurkan inisiatif Net Zero, yang bertujuan untuk menciptakan dampak yang luas, menuju kemakmuran bagi kedua negara. Berbagi dengan wartawan Dan Tri di sela-sela acara tersebut, Profesor Deanna M. D'Alessandro, Direktur Net Zero Institute, University of Sydney, mengatakan bahwa Australia dan Vietnam telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero) pada tahun 2050. Dia mengatakan bahwa tantangan bagi Vietnam juga merupakan tantangan yang dihadapi Australia karena kedua negara sangat bergantung pada sumber energi bahan bakar fosil. Emisi gas rumah kaca terutama berasal dari penggunaan bahan bakar fosil dan kedua negara menghadapi tantangan untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih seperti energi terbarukan. Transisi energi hijau merupakan tren yang tak terelakkan di dunia untuk merespons perubahan iklim dan bergerak menuju pembangunan berkelanjutan. Direktur Net Zero Institute juga mengatakan bahwa Vietnam sedang berkembang dan bertransformasi dengan sangat cepat dalam perjalanan Net Zero-nya. "Saya sangat terkesan dengan kecepatan, skala, dan solusi pembangunan berkelanjutan yang telah diterapkan di Vietnam. Transisi energi hijau akan membantu Vietnam mengejar tren ini. Saya pikir ada banyak hal yang dapat dipelajari dan dijalin kerja sama Australia dengan Vietnam agar kedua negara dapat mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050," ujarnya.
Profesor Deanna M. D'Alessandro, Direktur Net Zero Institute, Universitas Sydney (Foto: Universitas Sydney).
Ia yakin bahwa peluang ekonomi untuk transisi Net Zero juga sangat besar. Secara ekonomi, teknologi energi bersih dibutuhkan dan Vietnam memimpin dalam banyak teknologi energi bersih. Untuk mencapai tujuan transisi hijau, kita dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggunakan bahan bakar bersih seperti hidrogen. Berbagi di Simposium Net Zero Membentuk Masa Depan Teknologi Hijau, Profesor Ken Tye Yong dari Universitas Sydney juga mengatakan bahwa untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, kita dapat menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin atau tenaga air untuk mengurangi emisi karbon. Selain itu, kita dapat menggunakan peralatan hemat energi, berinvestasi dalam mesin canggih yang mengonsumsi lebih sedikit energi. Pemerintah Australia dan donor internasional telah berkomitmen untuk pendanaan nirlaba hingga 40-45 juta AUD (sekitar lebih dari 700 miliar VND) untuk Universitas Sydney Vietnam. Lembaga ini adalah perusahaan nirlaba, sehingga semua pendapatan akan digunakan untuk berinvestasi dalam kegiatan penelitian di Vietnam. Profesor Nguyen Thu Anh, Direktur Eksekutif University of Sydney Vietnam, menyampaikan bahwa institut ini memiliki potensi besar untuk mendorong kerja sama, inovasi, dan kreativitas, dengan tujuan menciptakan dampak positif tidak hanya di Vietnam tetapi juga di luar negeri. "Kami berharap dapat berkolaborasi dengan organisasi dan individu domestik dan internasional untuk membangun fondasi yang kokoh guna meningkatkan kapasitas penelitian multidisiplin dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan global," ujar Ibu Thu Anh. Profesor Emma Johnston, Wakil Rektor Bidang Penelitian di University of Sydney, juga mengatakan bahwa institut ini dibangun berdasarkan sejarah panjang kerja sama dengan para peneliti, mahasiswa, komunitas bisnis, dan instansi Pemerintah Vietnam.
Komentar (0)