Pada sore hari tanggal 5 Desember, Majelis Nasional membahas di aula rancangan Undang-Undang tentang perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Penerimaan Warga Negara, Undang-Undang tentang Pengaduan, dan Undang-Undang tentang Pengaduan.
Dalam menyampaikan pandangannya mengenai bentuk penerimaan warga, delegasi Nguyen Tam Hung (HCMC) mendukung penambahan bentuk penerimaan warga secara daring dan mengusulkan untuk menetapkan secara tegas bahwa "nilai hukum penerimaan warga secara daring setara dengan penerimaan warga secara langsung".

Delegasi Majelis Nasional Nguyen Tam Hung (Foto: Hong Phong).
Selain itu, delegasi tersebut mengatakan bahwa perlu ada mekanisme untuk mengikat tanggung jawab pribadi pemimpin jika terjadi keterlambatan atau penghindaran penerimaan warga negara, perpanjangan batas waktu penyelesaian, atau pengalihan petisi secara tidak langsung. "Praktik menunjukkan bahwa banyak kasus pengaduan dan pengaduan yang berlarut-larut bukan disebabkan oleh kompleksitas kasus, melainkan oleh penghindaran tanggung jawab," ujar Bapak Hung.
Sementara itu, delegasi Hoang Anh Cong ( Thai Nguyen ) mengusulkan peninjauan peraturan tentang perlindungan pelapor dan tindakan terlarang dalam Undang-Undang Pengaduan dan undang-undang terkait untuk penelitian dan penyesuaian yang tepat.
Kemudian, Inspektur Jenderal Pemerintah Doan Hong Phong mengatakan bahwa badan yang bertugas menyusun rancangan undang-undang tersebut sependapat dengan pendapat para deputi Majelis Nasional mengenai kasus penerimaan warga negara secara daring, membangun pangkalan data nasional tentang penerimaan warga negara, metode pengorganisasian, memastikan keselamatan, keamanan, dan penyimpanan informasi.
Badan perancang akan menyerap isi undang-undang tersebut dan menuangkannya dalam peraturan pemerintah yang menjadi pedoman pelaksanaan undang-undang, menurut Inspektur Jenderal.
Ia juga mengatakan bahwa badan yang bertugas merancang undang-undang tersebut telah menerima pendapat delegasi Tuan tentang penangguhan penyelesaian pengaduan dalam kasus force majeure. Hal ini, menurut Inspektur Jenderal, akan dituangkan dalam keputusan Pemerintah yang mengatur pelaksanaan undang-undang tersebut.
Terkait perlindungan terhadap pelapor, Inspektur Jenderal menegaskan, UU Pelaporan yang berlaku saat ini sudah memiliki ketentuan lengkap, meliputi: perlindungan informasi, jabatan, kehidupan, penanganan administratif, penanganan tindakan balasan terhadap pelapor...

Inspektur Jenderal Pemerintah Doan Hong Phong (Foto: Hong Phong).
Di samping itu, sejumlah delegasi mengusulkan penambahan mekanisme pemberian wewenang kepada deputi, perluasan pokok-pokok penerimaan warga, dan pengaturan pembentukan panitia penerimaan warga di tingkat komune.
Inspektur Jenderal Doan Hong Phong menjelaskan bahwa rancangan undang-undang ini tetap mewarisi peraturan saat ini, yaitu "tidak memperbolehkan pendelegasian wewenang penerimaan warga negara kepada deputi", dalam rangka meningkatkan tanggung jawab langsung kepala daerah.
Ia pun menegaskan, peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini telah mengatur secara menyeluruh perihal penerimaan warga negara pada semua tingkatan, sektor, instansi, unit, organisasi sosial politik, dan sebagainya.
"Untuk menghindari munculnya organisasi baru dan agar konsisten dengan kebijakan Partai dan Negara dalam merampingkan aparatur organisasi, rancangan undang-undang ini tidak menambahkan model komite penerimaan warga di tingkat komune, melainkan membentuk unit pegawai negeri sipil yang tergabung dalam unit Komite Rakyat komune yang sesuai untuk melaksanakan tugas menerima warga dan menyelesaikan pengaduan serta pengaduan," jelas Inspektur Jenderal.
Berdasarkan agenda, Majelis Nasional akan memberikan suara untuk mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Penerimaan Warga Negara, Undang-Undang tentang Pengaduan, dan Undang-Undang tentang Pengaduan pada tanggal 11 Desember.
Sumber: https://dantri.com.vn/thoi-su/tong-thanh-tra-chinh-phu-khong-cho-phep-uy-quyen-cap-pho-tiep-cong-dan-20251205170508131.htm










Komentar (0)