Alokasi dan sewa tanah untuk bidang tanah kecil, sempit, dan tersebar yang dikelola oleh Negara
Keputusan No. 102/2024/ND-CP merinci penerapan sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pertanahan, termasuk peraturan khusus tentang kebijakan alokasi dan sewa tanah untuk bidang-bidang tanah kecil, sempit, dan tersebar yang dikelola oleh Negara.
Foto ilustrasi. (Sumber: Internet) |
Alokasi dan sewa tanah untuk bidang tanah kecil, sempit, dan tersebar yang dikelola oleh Negara
Berdasarkan Peraturan Menteri ini, bidang-bidang tanah yang kecil, sempit, dan tersebar yang dikelola oleh Negara yang menjadi tanah alokasi atau tanah sewa berdasarkan peraturan ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1- Tanah yang termasuk dalam dana pertanahan yang diperoleh kembali berdasarkan keputusan instansi negara yang berwenang, tanah yang belum diperuntukkan, tanah yang belum disewakan, atau tanah yang diusahakan sebagaimana dimaksud dalam huruf d ayat 1 dan ayat 2 pasal 7 Undang-Undang Pertanahan;
2- Tidak memenuhi syarat dan luas minimal pembagian tanah sebagaimana ditentukan oleh Pemerintah Daerah;
3- Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten atau rencana umum atau rencana zonasi yang telah disetujui berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang tata kota atau rencana rinci pembangunan perkotaan, rencana pembangunan kawasan permukiman pedesaan, dan rencana pembangunan kawasan permukiman baru yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang;
4. Tidak berlokasi pada areal tanah yang diperuntukkan bagi pelaksanaan proyek dan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam rencana tata ruang dan rencana yang telah disetujui dan diumumkan kepada publik oleh instansi yang berwenang;
5. Tanah yang direncanakan untuk dialokasikan atau disewakan tidak terdapat sengketa, pengaduan, atau pelanggaran, atau terdapat sengketa, pengaduan, atau pelanggaran tetapi telah diselesaikan secara tertulis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Prinsip-prinsip alokasi dan sewa tanah untuk bidang tanah yang kecil, sempit, dan tersebar
Keputusan tersebut dengan jelas menyatakan bahwa prioritas diberikan kepada pemanfaatan lahan-lahan sempit, sempit, dan berselang-seling yang dikelola oleh Negara untuk kepentingan umum. Dalam hal lahan-lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum, lahan-lahan tersebut akan dialokasikan dengan retribusi penggunaan lahan dan disewakan kepada pengguna lahan yang bersebelahan.
Apabila pada suatu bidang tanah terdapat dua orang atau lebih pengguna tanah yang bersebelahan dan ingin memanfaatkan bidang tanah yang kecil, sempit, dan berselang-seling, maka keputusan diambil oleh instansi yang berwenang dalam bidang pertanahan dan sewa tanah berdasarkan pada perencanaan dan kondisi aktual pemanfaatan tanah dari para pengguna tanah yang bersebelahan tersebut.
Pengalokasian dan penyewaan tanah pada bidang-bidang tanah yang kecil, sempit, dan berselang-seling kepada pengguna tanah yang bersebelahan dilaksanakan setelah Komite Rakyat di semua tingkatan mengadakan peninjauan, membuat pengumuman kepada publik, dan meminta pendapat dari masyarakat di mana tanah tersebut berada.
Pengalokasian dan penyewaan tanah untuk bidang-bidang tanah yang kecil, sempit, dan tersebar didasarkan pada permohonan penglokasian dan penyewaan tanah dari pengguna yang berdekatan dan harus dilakukan secara terbuka, transparan, dan demokratis.
Setelah mendapat alokasi atau sewa tanah dari Negara, maka para pengguna tanah yang bersebelahan wajib melaksanakan tata cara konsolidasi bidang tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menjamin hak-hak atas bidang-bidang tanah yang bersebelahan sesuai dengan ketentuan hukum pertanahan dan hukum perdata; tidak timbul sengketa atau pengaduan tanah.
Istilah penggunaan lahan
Keputusan tersebut dengan jelas menyatakan bahwa jangka waktu penggunaan tanah ketika Negara mengalokasikan atau menyewakan tanah untuk bidang-bidang tanah kecil, sempit, dan berselang-seling kepada pengguna tanah yang bersebelahan ditentukan sesuai dengan jangka waktu penggunaan tanah bidang-bidang tanah yang digunakan oleh pengguna tanah yang bersebelahan tersebut. Dalam hal mengalokasikan atau menyewakan tanah bidang-bidang tanah kecil, sempit, dan berselang-seling terkait dengan perubahan peruntukan tanah bidang-bidang tanah yang bersebelahan dengan bidang-bidang tanah kecil, sempit, dan berselang-seling tersebut, jangka waktu penggunaan tanah ditentukan sesuai dengan ketentuan Pasal 171 dan 172 Undang-Undang Pertanahan.
Panitia Rakyat tingkat provinsi bertugas menetapkan peninjauan, pengumuman kepada masyarakat, dan pencatatan bidang-bidang tanah kecil, sempit, dan berselang-seling serta alokasi dan sewa tanah bidang-bidang tanah kecil, sempit, dan berselang-seling di wilayah setempat.
[iklan_2]
Sumber: https://baodautu.vn/batdongsan/giao-dat-cho-thue-dat-doi-voi-cac-thua-dat-nho-hep-nam-xen-ket-do-nha-nuoc-quan-ly-d221558.html
Komentar (0)