RUU tersebut, yang dikenal sebagai Undang-Undang Laken Riley, telah disahkan oleh Senat AS dengan suara 64-35 awal pekan ini, diikuti oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara 263-256. Pengesahan RUU ini terjadi di saat Presiden Trump telah berjanji untuk menjadikan tindakan keras imigrasi sebagai inti agendanya. Meskipun RUU tersebut telah disahkan oleh Kongres , masih ada rintangan yang harus dihadapi karena Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya menegakkan perintah tersebut dengan sumber daya yang dimilikinya saat ini.
Gereja dan sekolah di Amerika tidak lagi menjadi tempat berlindung yang aman bagi imigran ilegal di bawah Presiden Trump
Pada 22 Januari, pemerintahan Trump juga memerintahkan jaksa penuntut AS untuk melakukan investigasi kriminal terhadap pejabat negara bagian dan lokal yang menghalangi upaya penegakan hukum imigrasi. Selain itu, Penjabat Menteri Pertahanan AS, Robert Salesses, mengatakan militer AS akan menyediakan penerbangan bagi Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mendeportasi lebih dari 5.000 imigran yang ditahan oleh otoritas AS di El Paso, Texas, dan San Diego, California.
Presiden AS Donald Trump berpidato di Gedung Putih pada 21 Januari
Dalam perkembangan lainnya, Presiden Trump pada 22 Januari terus meningkatkan tekanan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk di meja perundingan guna mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. "Jika tidak ada kesepakatan, saya tidak punya pilihan selain mengenakan tarif dan sanksi yang lebih tinggi atas apa pun yang dijual Rusia kepada Amerika Serikat, serta negara-negara peserta lainnya," tulis Trump di jejaring sosial Truth Social. Pernyataan keras Trump baru-baru ini terhadap Rusia telah meningkatkan prospek berakhirnya konflik di Ukraina dalam waktu dekat.
Menanggapi pernyataan Trump, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan Moskow akan menunggu dan menentukan seperti apa kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Ukraina bagi pemimpin AS tersebut. "Isu pertama dan terpenting adalah menyelesaikan akar penyebab krisis Ukraina," kata Polyanskiy seperti dikutip Reuters.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ha-vien-my-thong-qua-du-luat-bat-giu-nguoi-nhap-cu-trai-phep-185250123213503906.htm
Komentar (0)