(CLO) Dalam lingkungan media yang terus berubah, organisasi media menghadapi masalah yang sulit: Bagaimana menyeimbangkan pembaca dan pendapatan iklan untuk memastikan stabilitas keuangan?
Pada Konferensi Pemimpin Media Asia, Andy Budiman dari Kompas dan Catherine So dari South China Morning Post berbagi wawasan berharga tentang bagaimana organisasi media terkemuka menemukan jawaban atas pertanyaan ini.
Catherine So dan Andy Budiman di Asia Media Leaders Summit 2024.
Menyeimbangkan pendapatan langganan dan iklan
Kompas, salah satu surat kabar terkemuka di Indonesia, ingin mendiversifikasi aliran pendapatannya dengan menerapkan model berlangganan digital. Namun, tingkat berhenti berlangganan yang tinggi (40% per tahun) dan pembayaran kartu kredit yang rendah (hanya 8%) menghambat tujuan ini. Untuk mencapai pertumbuhan tahunan sebesar 50%, Kompas tidak hanya harus menarik pelanggan baru tetapi juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Meskipun idealnya pengguna akan mendaftar secara sukarela untuk layanan ini ketika mencoba produknya, kenyataannya pasar Indonesia masih cukup baru dalam model ini, sehingga Kompas perlu berinvestasi lebih banyak dalam kegiatan pemasaran untuk menarik pelanggan baru. Hal ini tidak hanya meningkatkan biaya operasional tetapi juga menimbulkan banyak tantangan dalam mengukur efektivitas setiap saluran.
"Pasar Indonesia dicirikan oleh pengeluaran yang relatif rendah untuk layanan daring. Hal ini tercermin jelas dalam ARPU kami, dengan paket langganan percobaan hanya sekitar 10.000 rupiah ($0,65)," kata Andy Budiman.
Pendapatan langganan SCMP terus meningkat. Foto: SCMP
South China Morning Post (SCMP) menawarkan kisah sukses yang bertolak belakang. Berkantor pusat di Hong Kong, surat kabar ini telah meningkatkan pangsa pasar digitalnya dari 10% menjadi 40% dan memperluas jangkauan globalnya delapan kali lipat.
Langganan digital meningkat 130% dalam 3-4 tahun setelah penerapan paywall.
"Keberhasilan ini berawal dari investasi strategis di bidang teknologi, analitik data, dan keberagaman konten. SCMP telah memperluas penawarannya dengan menyertakan paket langganan yang dirancang khusus dan produk premium yang menarik bagi para pemimpin bisnis global maupun audiens yang lebih muda," ujar Catherine So.
Menghidupkan kembali pendapatan iklan
Meskipun langganan digital semakin populer, periklanan tetap menjadi landasan bagi banyak organisasi media. Kompas dan SCMP menunjukkan bagaimana inovasi dapat menghidupkan kembali aliran pendapatan tradisional ini.
SCMP telah beralih ke periklanan terprogram premium, menekankan keamanan merek untuk menarik pengiklan bernilai tinggi. Menyadari kekhawatiran pengiklan tentang asosiasi negatif, SCMP mengkurasi konten yang selaras dengan nilai-nilai mereknya. Ini mencakup publikasi niche seperti Style dan Postmag, yang melayani audiens kelas mewah dan gaya hidup.
Saat ini, 60% pendapatan SCMP berasal dari iklan, 30% dari biaya berlangganan, dan 10% dari acara.
Di sisi lain, Kompas sedang menjajaki cara untuk mendiversifikasi pendapatan iklannya. Acara, penerbitan buku, dan konten tertarget muncul sebagai kontributor signifikan. Dengan mengintegrasikan layanan-layanan ini ke dalam ekosistemnya, Kompas berharap dapat mengurangi ketergantungannya pada pendapatan iklan tradisional dan menciptakan aliran pendapatan yang berkelanjutan.
Diversifikasi Sumber Pendapatan: Kunci Keberlanjutan
Diversifikasi pendapatan muncul sebagai tema sentral dalam strategi pendapatan media. Kompas dan SCMP memanfaatkan ekuitas merek mereka untuk mengeksplorasi aliran pendapatan non-tradisional.
Surat kabar Kompas di Indonesia sangat aktif dalam meningkatkan sumber pendapatan non-tradisional. Tangkapan layar surat kabar Kompas
Model bisnis acara SCMP merupakan contoh utama yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Dengan menyelenggarakan acara berskala besar dan berpengaruh seperti Konferensi Bisnis Keluarga dan Konferensi Tiongkok, SCMP tidak hanya menarik para pemimpin terkemuka tetapi juga mencapai pertumbuhan pendapatan yang mengesankan.
" Setelah pandemi, kami memutuskan untuk fokus pada kualitas daripada kuantitas acara. Hal ini membuahkan hasil yang melebihi ekspektasi, tidak hanya pendapatan kami yang meningkat, tetapi laba kami juga tumbuh hingga 50%. Beberapa acara bahkan melipatgandakan pendapatan mereka karena antusiasme yang positif," ujar So.
Kompas juga tengah mengembangkan konten eksklusif dan pembayaran e-wallet untuk menjangkau audiens yang lebih luas. "Dengan mengatasi tantangan pasar lokal, seperti rendahnya penggunaan kartu kredit, Kompas menyesuaikan produknya dengan kebutuhan audiensnya sambil tetap menjaga kualitas jurnalisme," ujar Budiman.
Berpusat pada pembaca
Kesamaan Kompas dan SCMP adalah komitmen mereka terhadap pendekatan yang berpusat pada audiens. Dengan memahami preferensi dan perilaku audiens, kedua organisasi ini menciptakan produk dan pengalaman yang berdampak besar.
SCMP, misalnya, menggunakan AI untuk meningkatkan personalisasi konten dan mengoptimalkan buletinnya, dengan tingkat pembukaan mencapai 40-50%. SCMP juga berinvestasi dalam SEO dan konten yang terdiferensiasi untuk menarik audiens global, sehingga meningkatkan jangkauannya dari 4 juta menjadi 40 juta pengguna bulanan.
Kompas berfokus pada metrik keterlibatan untuk mengukur aktivitas pelanggan, menekankan pentingnya relevansi dan aksesibilitas konten.
Hoang Anh (menurut SCMP, Kompas, Wan-Ifra)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/hai-to-bao-hang-dau-chau-a-chia-se-cach-can-bang-nguon-thu-tu-doc-gia-va-quang-cao-post330802.html
Komentar (0)