Dalam siaran pers yang diterbitkan pada 23 Desember, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korea mengeluarkan peringatan kesehatan terkait tren makan "tusuk gigi goreng" yang populer di media sosial di negara tersebut. Kementerian tersebut menyatakan: "Tusuk gigi diklasifikasikan sebagai produk kebersihan, bukan makanan, sehingga belum dipastikan aman bagi konsumen."
Produk sanitasi didefinisikan sebagai produk yang digunakan sehari-hari, yang memiliki kontak langsung atau tidak langsung dengan tubuh, seperti gelas sekali pakai, peralatan makan, sedotan, dan bahkan tusuk gigi.
"Kami berupaya memastikan keamanan produk sanitasi dengan menetapkan standar bahan, metode produksi, dan penggunaan. Namun, kami menyarankan untuk tidak mengonsumsi tusuk gigi pati karena belum teruji keamanannya," tegas Kementerian.
Pengumuman Kementerian tersebut disampaikan dalam konteks tren mukbang berupa hidangan "tusuk gigi kanji" yang sedang menjadi perbincangan di platform media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan menarik perhatian besar dari anak-anak dan remaja di Korea.
Seorang YouTuber Korea memamerkan sepiring tusuk gigi yang baru digoreng. Tangkapan layar
Tusuk gigi yang digunakan dalam video di atas terbuat dari tepung maizena atau tepung kentang yang dicampur dengan sorbitol, tawas, dan pewarna makanan. Sorbitol adalah gula alkohol, dan tawas adalah senyawa kimia yang terdapat dalam baking powder; keduanya tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit, tetapi dapat menyebabkan muntah, diare, dan gastritis jika dikonsumsi berlebihan.
"Saat menonton mukbang di YouTube, saya melihat video kentang goreng yang terbuat dari tusuk gigi," ungkap seorang YouTuber. Ia kemudian "meniru tren" dengan mencoba hidangan ini sendiri. Ia menggoreng tusuk gigi di wajan berisi minyak, lalu menuangkan saus di atasnya. "Enak sekali," ujarnya sambil menyantap hidangan tersebut. Video tersebut kini telah ditonton lebih dari 4,4 juta kali.
Beberapa pengguna bahkan membagikan saran untuk meningkatkan cita rasa hidangan ini. Di sisi lain, banyak orang yang cukup skeptis, terutama para orang tua. "Saya dengar ada anak-anak yang ingin makan keripik kentang setelah menonton video-video ini di YouTube," tulis seorang orang tua di komunitas daring para ibu.
"Saya tidak mengerti mengapa anak-anak memakannya. Ada begitu banyak makanan lezat di luar sana, dan mereka menggoreng tusuk gigi lalu memakannya dengan sup. Tusuk gigi sama sekali tidak ada rasanya," komentar seorang pengguna di TikTok.
Tren makan tusuk gigi di Korea bukanlah pertama kalinya pemerintah harus berurusan dengan orang-orang yang memakan benda aneh.
Pada tahun 2018, tren memakan deterjen Tide Pod—pod deterjen yang dirancang menyerupai permen warna-warni—menjadi populer di media sosial. Tren ini mengakibatkan banyaknya kasus keracunan yang berbahaya. P&G, produsen pod deterjen ini, terpaksa terus-menerus memasang peringatan agar pengguna tidak memakannya.
Menurut Majalah ZNews Knowledge
Pria 8X 'mengubah' tanah liat menjadi ratusan model makanan Vietnam
Tahu 'Neraka' - Hidangan kontroversial yang terkenal karena kekejamannya
Hidangan ini dianggap mewah di Prancis tetapi Anda harus menutupi wajah dengan handuk saat memakannya.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)