Sementara itu, guru terus "bekerja lembur" agar program belajar siswa tidak terganggu.
Menunggu pembayaran lembur
Seorang guru di Sekolah Dasar Nguyen Duc Canh mengatakan bahwa selama hampir tiga tahun, ia terus mengajar ratusan jam melebihi kuota karena kekurangan guru, tetapi hanya dibayar sebagian kecil.
Menurut guru ini, karena kekurangan guru di sekolah, guru harus bergantian mengajar mata pelajaran tambahan untuk memastikan siswa memiliki cukup jam mengajar sesuai kebutuhan. "Kami tetap harus menyelesaikan tugas mengajar, meskipun kami sudah bertahun-tahun terbebani biaya les tambahan, yang membuat banyak orang patah semangat," tambahnya.
Tak hanya di Sekolah Dasar Nguyen Duc Canh, situasi serupa juga terjadi di Sekolah Dasar Vo Thi Sau (Kelurahan Buon Ma Thuot) ketika puluhan guru juga tertunggak uang untuk jam mengajar tambahan selama dua tahun terakhir. Seorang guru di sana berkata: "Sejak ditugaskan untuk mengajar jam tambahan, kami selalu siap membantu para siswa. Namun, selama dua tahun terakhir, uang tambahan tersebut belum dibayarkan. Meskipun setiap jam mengajar tambahan tidak besar, jumlahnya akan bertambah secara signifikan selama bertahun-tahun. Banyak orang yang menunggu untuk menerimanya demi memenuhi kebutuhan hidup."
Situasi serupa terjadi di Sekolah Menengah Pham Hong Thai (Kelurahan Buon Ma Thuot), di mana puluhan guru telah menunggu pembayaran lembur selama 3 tahun terakhir. "Ketika terjadi kekurangan guru, kami ditugaskan untuk mengajar melebihi kuota, tetapi tidak ada yang mengeluh atau menolak. Sekarang, setelah kami menyelesaikan administrasi dengan lebih dari 300 jam mengajar tetapi belum dibayar, kami merasa sedih," ujar Ibu LMN dengan sedih.
Sumber pendanaan tidak diketahui
Menurut Ibu Kieu Thi Anh, Kepala Sekolah Dasar Nguyen Duc Canh, pada tahun ajaran 2022-2023 dan 2023-2024, sekolah masih memiliki kewajiban untuk menambah 3.524 jam mengajar kepada guru, setara dengan lebih dari 482 juta VND. Pada tahun ajaran 2024-2025, akan ada tambahan 3.047 jam mengajar, setara dengan hampir 678 juta VND.
"Hingga saat ini, total jam mengajar tambahan yang belum dibayar oleh guru telah mencapai lebih dari 6.500, setara dengan hampir 1,2 miliar VND. Jumlah ini sangat besar, melebihi kemampuan sekolah untuk menutupi biaya rutin," ujar Ibu Anh, seraya menambahkan: Sekolah Dasar Nguyen Duc Canh telah mengirimkan banyak laporan kepada Komite Rakyat Kecamatan Buon Ma Thuot dan instansi terkait, serta meminta Dinas Pendidikan dan Pelatihan untuk mempertimbangkan pengalokasian dana, tetapi sejauh ini belum ada tanggapan.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Vo Thi Sau, Ibu Dang Thi Hai Yen, juga menyampaikan bahwa utang jam mengajar tambahan telah berlangsung selama bertahun-tahun. Saat beliau mulai menjabat di sekolah tersebut pada bulan April 2025, beliau juga secara proaktif mengumpulkan informasi dan membuat laporan kepada pihak berwenang.
Menurut statistik, pada tahun ajaran 2023-2024, sekolah masih berutang 2.328 jam tambahan kepada guru, setara dengan lebih dari 430 juta VND. Pada semester pertama tahun ajaran 2024-2025, sekolah masih berutang 616 jam tambahan, setara dengan 151 juta VND. "Hingga saat ini, sekolah masih berutang hampir 2.944 jam, dengan jumlah sekitar 582 juta VND," ujar Ibu Yen.
Lebih lanjut mengenai hal ini, Ibu Yen mengatakan bahwa dalam rapat awal tahun ajaran 2024-2025, banyak sekolah di Kecamatan Buon Ma Thuot melaporkan situasi serupa, dengan total biaya lembur mengajar yang tidak dibayar diperkirakan lebih dari 20 miliar VND. "Semua sekolah berharap agar segera dipertimbangkan dan didukung pendanaan untuk menjamin hak-hak dan menstabilkan kehidupan para guru," tambah Ibu Yen.
Bapak Nguyen Thanh Vu, Ketua Komite Rakyat Kelurahan Buon Ma Thuot ( Dak Lak ), mengatakan bahwa ini merupakan isu baru yang baru beliau ketahui ketika menjabat di Kelurahan Buon Ma Thuot. Dalam rapat awal tahun ajaran 2025-2026, para kepala sekolah merenungkannya.
"Kelurahan telah menginstruksikan departemen profesional untuk meninjau setiap sekolah secara khusus, menyusun laporan, dan mengirimkannya kepada otoritas yang berwenang untuk dipertimbangkan dan diselesaikan. Untuk saat ini, sekolah diwajibkan untuk menyusun statistik terperinci mengenai jumlah pelajaran yang belum diselesaikan, mengklarifikasi penyebabnya, dan mengusulkan solusi yang tepat," ujar Bapak Vu.
Terkait masalah ini, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Dak Lak Nguyen Thien Van baru saja menandatangani dokumen yang mengarahkan Departemen Pendidikan dan Pelatihan dan daerah untuk segera meninjau dan melaksanakan guna menjamin hak-hak guru.
Berdasarkan Surat Edaran 21 tanggal 23 September 2025 dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , guru di lembaga pendidikan negeri hanya diperbolehkan mengajar maksimal 200 jam pelajaran tambahan per tahun ajaran untuk menghindari kelebihan beban dan memastikan waktu istirahat sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Guru yang mengajar jam tambahan berhak atas 150% dari gaji jam pelajaran standar, yang berlaku untuk semua jenjang dan lembaga pendidikan negeri.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/hang-nghin-giao-vien-dak-lak-chua-duoc-thanh-toan-tiet-day-thua-gio-post752948.html
Komentar (0)