Pada tanggal 4 September, menurut Komite Rakyat Provinsi Ca Mau, Ketua Komite Rakyat provinsi ini baru saja menyetujui proyek penyelenggaraan 2 sesi/hari dan asrama untuk jenjang prasekolah negeri dan pendidikan umum. Hal ini dianggap sebagai langkah drastis untuk meningkatkan kualitas pendidikan komprehensif, sekaligus secara fundamental memecahkan masalah kelebihan muatan kelas dan kekurangan guru yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Provinsi Ca Mau memiliki 512/520 taman kanak-kanak dan sekolah dasar negeri yang mengajar 2 sesi/hari, mencapai tingkat hampir 98,5%.
FOTO: GB
Berdasarkan proyek tersebut, seluruh Provinsi Ca Mau saat ini memiliki 512/520 TK dan SD negeri yang menyelenggarakan 2 sesi/hari, dengan tingkat ketuntasan hampir 98,5% (196/196 TK; 316/324 SD). Jumlah total TK dan SD negeri yang menyelenggarakan semi-asrama adalah 232/520 sekolah, dengan tingkat ketuntasan lebih dari 44,6% (189/196 TK; 43/324 SD). Dengan demikian, terdapat 288 TK dan SD yang belum menyelenggarakan semi-asrama. Jumlah total SMP dan SMA negeri yang menyelenggarakan 2 sesi/hari adalah 88/226 sekolah, dengan tingkat ketuntasan hampir 39% (56/174 SMP; 32/52 SMA).
Proyek ini juga dengan jelas menyatakan bahwa, untuk menyelenggarakan 2 sesi/hari dan asrama, sektor pendidikan Ca Mau perlu menambah serangkaian fasilitas, mulai dari 126 ruang kelas baru untuk prasekolah dan sekolah dasar, hingga 519 ruang kelas untuk sekolah menengah pertama dan 462 ruang kelas untuk sekolah menengah atas, belum lagi ratusan ruang kelas semi-permanen dan sementara. Selain itu, sistem kamar tidur, dapur, dan gudang dapur di prasekolah dan sekolah dasar sangat kurang, dengan ratusan peralatan yang membutuhkan investasi.
Menurut Departemen Pendidikan dan Pelatihan Ca Mau, selain kurangnya fasilitas, terdapat pula kekurangan guru jangka panjang. Untuk menerapkan sistem pengajaran 2 shift/hari saja, provinsi ini membutuhkan lebih dari 1.050 guru prasekolah dan sekolah dasar, serta hampir 930 guru sekolah menengah. Angka ini menunjukkan bahwa tekanan untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan guru di periode mendatang sangatlah besar.
Total biaya pelaksanaan proyek ini mencapai lebih dari 942 miliar VND, yang bersumber dari anggaran negara, sumber hukum, dan sumber sosial. Selain itu, sektor pendidikan setempat juga berupaya mengintegrasikan berbagai hal ke dalam program sasaran nasional untuk meningkatkan sumber daya.
Berdasarkan peta jalan, pembangunan ruang kelas, kamar tidur, dapur, dan staf tambahan akan dilaksanakan secara bertahap, dengan prioritas diberikan kepada daerah-daerah terpencil di mana orang tua kesulitan menjemput dan mengantar anak-anak mereka. Proyek ini juga menegaskan bahwa perluasan sekolah berasrama bukan hanya solusi teknis, tetapi juga syarat untuk membangun model "sekolah modern yang bahagia dan ramah".
Sumber: https://thanhnien.vn/hoc-sinh-288-truong-mam-non-tieu-hoc-o-ca-mau-cho-day-hoc-ban-tru-18525090412084265.htm
Komentar (0)