Konferensi urusan luar negeri lokal: Memperkuat koordinasi, mendorong peran perintis dalam tahap pembangunan baru

Pada sore hari tanggal 25 Agustus, di Hanoi, Kementerian Luar Negeri mengadakan konferensi tentang hubungan luar negeri lokal dalam konteks baru. Wakil Menteri Luar Negeri Ngo Le Van memimpin konferensi tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Ngo Le Van menyampaikan pidato pembukaan di Konferensi tersebut.

Konferensi ini dihadiri oleh 114 delegasi dari kementerian pusat, cabang , provinsi , dan kota di seluruh negeri. Partisipasi penuh para pemimpin kementerian, cabang, dan daerah menunjukkan tekad politik yang tinggi serta semangat kebersamaan dan koordinasi yang erat dalam melaksanakan urusan luar negeri setempat—bidang yang semakin menegaskan posisinya yang krusial dalam diplomasi Vietnam yang komprehensif dan modern.

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Menteri Luar Negeri Ngo Le Van menyambut hangat dan berterima kasih kepada para delegasi atas kehadirannya. Ia menganggap hal ini sebagai sumber dorongan yang luar biasa, yang berkontribusi dalam menyebarkan semangat solidaritas dan tanggung jawab dalam kerja bersama. Wakil Menteri menekankan bahwa Konferensi ini diselenggarakan di saat yang istimewa, ketika seluruh negeri sedang menantikan peringatan 80 tahun Revolusi Agustus, Hari Nasional 2 September, dan peringatan 80 tahun berdirinya Kementerian Luar Negeri. Konferensi ini juga merupakan yang pertama setelah Vietnam menerapkan model pemerintahan daerah dua tingkat, yang menghadirkan persyaratan baru dalam hal pemikiran, mekanisme koordinasi, dan metode implementasi.

Wamenlu menegaskan, Konferensi tersebut berlangsung pada momen istimewa, saat seluruh negeri tengah menanti peringatan 80 tahun Revolusi Agustus, Hari Nasional 2 September, dan 80 tahun berdirinya Sektor Diplomatik.

Dalam konteks perkembangan yang kompleks di dunia dan kawasan, diplomasi lokal tidak hanya berperan sebagai pendukung, tetapi juga semakin menjadi kekuatan pelopor, yang secara langsung berkontribusi dalam menjaga perdamaian , memobilisasi sumber daya eksternal, dan mempromosikan citra negara. Konferensi ini berfokus pada dua hal utama:

Pertama, merangkum 3 tahun penerapan Keputusan 58/2022/ND-CP tentang pekerjaan nonpemerintah asing, dengan demikian mengevaluasi hasil, menunjukkan keterbatasan dan mengusulkan solusi untuk memperbaiki kelembagaan dan meningkatkan efisiensi manajemen.

Kedua, urusan luar negeri daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dua tingkat, meninjau hasil pelaksanaan 6 bulan pertama tahun ini, menganalisis peluang dan tantangan, serta mengusulkan arah dan tugas pokok masa mendatang.

Wakil Menteri menyarankan agar para delegasi yang menghadiri Konferensi berfokus pada diskusi mendalam mengenai empat kelompok isu utama, yaitu: Penilaian komprehensif terhadap hasil dan keterbatasan dalam pelaksanaan urusan luar negeri lokal, mulai dari diplomasi ekonomi dan budaya hingga kerja sama nonpemerintah di luar negeri; mengusulkan solusi untuk meningkatkan mekanisme koordinasi; inovasi pemikiran dan metode, yang secara jelas menegaskan peran urusan luar negeri lokal dalam pelaksanaan Resolusi 59 Politbiro tentang integrasi internasional, dengan semangat "terobosan, bangkit, integrasi"; mempromosikan motto "proaktif, fleksibel, kreatif, efektif", memperluas kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, sains-teknologi, transformasi digital, yang terkait dengan Resolusi 57 tentang inovasi dan transformasi digital nasional; membangun tim pejabat urusan luar negeri lokal yang profesional dan modern dengan semangat, kapasitas, dan kualitas, serta secara efektif memobilisasi sumber daya sosial untuk menjadikan urusan luar negeri lokal sebagai saluran perintis dalam integrasi internasional.

Sesi konferensi untuk meninjau 3 tahun penerapan Keputusan 58/2022/ND-CP tentang pekerjaan nonpemerintah asing di Vietnam.

Dalam suasana terbuka, Konferensi menerima banyak komentar antusias dari kementerian, cabang, dan daerah, yang mencerminkan gambaran komprehensif tentang kinerja urusan luar negeri belakangan ini. Mulai dari menarik investasi, mempromosikan perdagangan, mempromosikan pariwisata, hingga memperluas kerja sama antarmasyarakat, pendapat sepakat bahwa diplomasi lokal menjadi "lokomotif" yang menghubungkan diplomasi negara dengan kebutuhan pembangunan praktis setiap daerah.

Sorotan penting dalam Konferensi tersebut adalah diperkenalkannya Surat Edaran 09/2025/TT-BNG, yang secara khusus menetapkan fungsi, tugas, dan wewenang urusan luar negeri dalam model pemerintahan dua tingkat. Dokumen ini dianggap sebagai koridor hukum penting yang membantu sistem urusan luar negeri lokal beroperasi secara sistematis, efektif, dan selaras dengan orientasi umum urusan luar negeri Partai dan Negara.

Khususnya, banyak daerah seperti An Giang, Nghe An, Cao Bang, dan Quang Ninh berbagi praktik nyata dalam melaksanakan urusan luar negeri lokal, dan pada saat yang sama mengusulkan penguatan mekanisme berbagi informasi, pelatihan pejabat, peningkatan hubungan internasional, dan perluasan jaringan kerja sama dengan mitra asing.

Tidak hanya berhenti pada rangkuman dan evaluasi, Konferensi ini telah memberikan kontribusi dalam membentuk arah baru bagi urusan luar negeri lokal, dengan meneguhkan bahwa ini merupakan saluran penting dalam memperluas hubungan kerja sama internasional, secara praktis melayani pembangunan sosial-ekonomi, dan di saat yang sama menyebarkan citra negara dan rakyat Vietnam ke seluruh dunia.

Seminar tentang hubungan luar negeri lokal dalam konteks pemerintahan lokal dua tingkat.

Dalam konteks integrasi internasional yang semakin mendalam, tren "diplomasi akar rumput" menjadi kekuatan pendorong strategis, membantu setiap provinsi dan kota secara proaktif memperluas hubungan, memanfaatkan sumber daya eksternal, dan berkontribusi langsung pada industrialisasi dan modernisasi. Dengan semangat inovasi, kreativitas, dan kepeloporan, hubungan luar negeri lokal akan terus mengonsolidasikan posisi dan kekuatan baru demi pembangunan berkelanjutan negara di masa mendatang.

Dalam sambutan penutupnya, Wakil Menteri Ngo Le Van sangat mengapresiasi semangat kerja yang bertanggung jawab dan konstruktif dari para delegasi, dan menganggapnya sebagai sumber praktis yang berharga bagi Kementerian Luar Negeri untuk terus meningkatkan kebijakan dan mekanisme koordinasi. Wakil Menteri menekankan bahwa Konferensi ini telah menjadi jembatan penting antara Kementerian Luar Negeri dan daerah, yang berkontribusi dalam menyatukan kesadaran, visi, dan menciptakan konsensus dalam pelaksanaan urusan luar negeri daerah.

Wakil Menteri menegaskan bahwa dalam konteks baru, daerah merupakan "lokomotif" yang mendorong pembangunan sosial-ekonomi, dan hubungan luar negeri daerah akan menjadi "mesin" yang menciptakan momentum bagi integrasi internasional, terutama dalam menarik investasi, memperluas kerja sama perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, dan pertukaran antarmasyarakat. Kementerian Luar Negeri akan terus menjadi pendukung yang andal, mendampingi daerah, dan berkontribusi untuk membawa negara ini dengan kokoh di jalur pembangunan berkelanjutan dan integrasi internasional yang mendalam.

Wakil Menteri Luar Negeri Ngo Le Van berfoto dengan para delegasi yang menghadiri Konferensi.

Sumber: https://baoquocte.vn/hoi-nghi-cong-tac-doi-ngoai-dia-phuong-tang-cuong-phoi-hop-phat-huy-vai-tro-tien-phong-trong-giai-doan-phat-trien-moi-325577.html